Menteri Israel Pimpin Ibadah di Masjid Al Aqsa, Muslim Dilarang Masuk

Menteri Israel Pimpin Ibadah di Masjid Al Aqsa, Muslim Dilarang Masuk

Rahma Harbani - detikHikmah
Rabu, 14 Agu 2024 14:44 WIB
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memimpin ibadah pemukim Israel di Masjid Al Aqsa. Aksi ini pun membuat polisi menghalangi jemaah muslim masuk ke masjid.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memimpin ibadah pemukim Israel di Masjid Al Aqsa pada Selasa (13/8/2024). Foto: WAFA
Jakarta -

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir dan Menteri Urusan Israel Negev dan Galilea Yitzhak Wasserlauf menyerbu halaman Masjid Al Aqsa di bawah perlindungan polisi pendudukan. Ben-Gvir dilaporkan memimpin ibadah pemukim Israel pada hari besar tahunan umat Yahudi.

Sumber lokal dari kantor berita WAFA mengonfirmasi bahwa Ben-Gvir dan Wasserlauf menyerbu Masjid Al Aqsa dari Gerbang Al-Maghariba, lalu berkeliling halaman timur ditemani oleh sejumlah besar polisi pendudukan.

Berkenaan dengan kegiatan itu, polisi pendudukan Israel mengusir jemaah muslim yang hendak memasuki Masjid Al Aqsa. Ratusan petugas dikerahkan di sekitar gerbang masjid dan di seluruh Kota Tua Yerusalem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilaporkan Asharq Al Awsat, menteri sayap kanan Ben-Gvir memimpin ratusan pemukim Israel ke Masjid Al Aqsa untuk beribadah memperingati hari besar Yahudi pada Selasa (13/8/2024) pagi waktu setempat.

Ben-Gvir beserta sekitar 2.250 warga Israel lainnya berjalan melalui kompleks Masjid Al Aqsa secara berkelompok. Mereka menyanyikan himne Yahudi di bawah perlindungan polisi Israel.

ADVERTISEMENT

"Menteri Ben-Gvir, alih-alih mempertahankan status quo di masjid tersebut, ia justru memimpin operasi Yudaisasi dan mencoba mengubah situasi di dalam Masjid Al Aqsa," kata seorang pejabat dari Dewan Wakaf yang bertanggung jawab atas Masjid Al Aqsa kepada AFP.

Dalam kunjungannya, Ben-Gvir juga bersumpah untuk "mengalahkan Hamas". Hal ini terekam dalam unggahan video dirinya yang tersebar di media sosial X.

"Kita harus memenangkan perang ini. Kita harus menang dan tidak perlu lagi menghadiri perundingan di Doha atau Kairo," katanya.

"Kita bisa mengalahkan Hamas... kita harus membuat mereka bertekuk lutut," seru Ben-Gvir.

Dilaporkan Reuters, Ben-Gvir dalam kunjungannya tersebut mengatakan orang Yahudi harus diizinkan untuk berdoa di Temple Mount.

Masjid Al Aqsa dianggap sebagai tempat tersuci ketiga dalam Islam. Umat Yahudi menyebut daerah itu sebagai Temple Mount yang diyakini sebagai lokasi dua kuil Yahudi kuno.

"Kebijakan kami adalah mengizinkan doa," kata Ben-Gvir saat melewati barisan umat Yahudi yang bersujud di tanah, sementara yang lain bernyanyi dan bertepuk tangan dalam ritualnya.

Koresponden Al Mayadeen di Palestina juga melaporkan para pemukim Israel turut mengibarkan bendera Israel di Bab al-Silsila dalam Masjid Al Aqsa sambil melakukan tur provokatif.

Sebaliknya, Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kunjungan Ben-Gvir "menyimpang dari status quo".

"Kebijakan Israel terkait Temple Mount tidak berubah; tetap seperti ini adanya, dan akan tetap seperti ini," demikian pernyataannya.

Tercatat, aksi ini adalah penyerbuan Masjid Al Aqsa yang keenam oleh Ben-Gvir sejak ia memegang menjabat pada akhir 2022. Serbuan pemukim Israel ke kompleks Masjid Al Aqsa pada Selasa kemarin bertepatan dengan hari berkabung umat Yahudi atau Tisha Be'Av yang memperingati hancurnya kuil kuno.




(rah/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads