Profil KH Ali Manshur, Pencipta Sholawat Badar yang Diberi Tanda Kehormatan

Profil KH Ali Manshur, Pencipta Sholawat Badar yang Diberi Tanda Kehormatan

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 14 Agu 2024 13:18 WIB
Pencipta Sholawat Badar KH Ali Manshur Shiddiq
Foto: Dok NU Online
Jakarta -

Pemerintah Indonesia akan menganugerahkan tanda kehormatan kepada pencipta Sholawat Badar, KH Ali Manshur Shiddiq. Tanda kehormatan tersebut diberikan hari ini jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di Istana Presiden, Jakarta.

Putra Bungsu KH Ali Manshur, yaitu Gus Saiful Islam Ali mengonfirmasi pemberian tanda kehormatan dijadwalkan pada Rabu (14/8/2024) pukul 09.00 WIB. Ia telah dihubungi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur untuk menyambangi Istana Presiden.

"Insyaallah saya akan berangkat ke Jakarta, mendampingi Kiai Syakir, putra sulung Kiai Ali Manshur sebagai ahli waris yang akan menerima tanda kehormatan dari Presiden," katanya dikutip dari NU Online, Rabu (14/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sholawat Badar sendiri merupakan salah satu sholawat yang sering dilantunkan di Indonesia. Umumnya, sholawat berisi pujian serta ungkapan cinta dan rindu kepada Rasulullah SAW.

Dalam Islam, anjuran bersholawat termaktub dalam surah Al Ahzab ayat 56,

ADVERTISEMENT

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

Profil KH Ali Manshur, Pencipta Sholawat Badar

Mengutip dari buku Shalawat Populer yang ditulis Tuan Guru KH Suhaidi Ghazali dan Dr Shabri Shaleh Anwar, KH Ali Manshur merupakan cucu dari KH Muhammad Shiddiq. Ia lahir di Jember, 13 Maret 1921.

Sosok di balik terciptanya sholawat Badar ini dikenal dengan pribadinya yang kreatif, ulet dan menyukai lantunan syair. Pada masanya, Kiai Ali Manshur juga merupakan seorang politisi yang ulung.

Turut dijelaskan dalam Majalah AULA Edisi Desember 2012 terbitan Nahdlatul Ulama (NU), Kiai Ali Manshur terlahir dari pasangan KH R Mansur bin KH Muhammad Shiddiq dan Nyai Shofiyah bin KH Basyar Tuban. Semasa kecilnya, pencipta sholawat Badar itu memiliki semangat belajar dan juang yang tinggi.

Sejak usianya menginjak 5 tahun, ia banyak menyibukkan diri dengan berbagai kajian keilmuan. Ia bersekolah di Madrasah Salafiyah Tuban.

Setelah dewasa, Kiai Ali Manshur melanjutkan pendidikan ke Pondok Agung Tuban dengan bekerja sambilan berjualan kue. Beberapa tahun setelahnya, Ali Manshur menimba ilmu di Pondok Pesantren Tremas yang diasuh oleh KH Dimyati.

Di sana, Kiai Ali Manshur bertemu dan berteman baik dengan KH Ali Ma'shum dan KH Abdul Hamid Pasuruan. Mereka merupakan para pejuang dan sosok di balik organisasi masyarakat (ormas) NU.

Singkat cerita, Kiai Ali Manshur lalu menjabat sebagai Kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi. Ia juga merupakan Ketua PCNU di tempat yang sama.

Kiai Ali Manshur semasa kerjanya dikenal sebagai orang yang piawai dalam berpendapat dan memiliki alur bahasa yang lugas. Karenanya, ia menjadi seorang negosiator dan juru bicara di NU pada kalangan lembaga tinggi negara yang dikenal sebagai Dewan Konstituante kala itu.

Ia juga mengikuti berbagai lembaga, seperti Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Laskar Hizbullah, Dewan Konstituante, NU, Departemen Agama RI dan Majelis Pimpinan Haji (MPH).

Latar Belakang Penciptaan Sholawat Badar

Diterangkan dalam buku Islam Blambangan Kisah, Tradisi dan Literasi oleh Ayung Notonegoro, para aktivis NU Banyuwangi kala itu mendesak Kiai Ali Manshur untuk menciptakan karya yang dapat menandingi hegemoni lagu Genjer-Genjer saat itu. Kiai Ali Manshur yang merupakan Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi tersebut dikenal memiliki suara indah dan kemampuan ilmu kesusastraan Arab yang baik.

Penggubahan lagu sholawat Badar menjadi respons perebutan hegemoni kebudayaan di Banyuwangi kala itu. Sebab, tersiar cukup luas di kalangan sepuh bahwa sholawat Badar dijadikan instrumen menandingi popularitas lagu Genjer-Genjer.

Meski demikian, ada pendapat lain yang menyebut bahwa sholawat Badar tidak diciptakan secara khusus untuk merespons persaingan budaya dan politik tersebut. Namun, ritmenya dianggap sebagai instrumen yang tepat untuk dijadikan tandingan atas produk kesenian yang diproduksi PKI maupun pihak-pihak lainnya saat ini.

Kiai Ali Manshur menghembuskan nafas terakhirnya pada 1971. Ia dimakamkan di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.

Bacaan Sholawat Badar

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ

تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ

وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلا ُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ

وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَ هْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

اِلهِـى اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا

وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

Arab latin:

Shalaatullaah salaamullaah 'alaa thaaha rasuulillaah
Shalaatullaah salaamullaah 'alaa yaa siin habiibillaah

Tawassalnaa bibismillaah wabil haadi rasuulillaah
Wakulli mujaahidin lillaah bi ahlil badri yaa Allaah

Ilaahi sallimil ummah minal aafaati wanniqmah
Wamin hammin wamin ghummah bi ahlil badri yaa allaah

Ilaahighfir wa akrimnaa binaili mathaalibin minnaa
Wadaf i masaa-Atin 'annaa bi ahlil badri yaa allaah

Artinya:

Rahmat dan keselamatan Allah SWT, semoga tetap untuk Nabi utusan Allah SWT
Rahmat dan keselamatan Allah SWT, semoga tetap untuk Nabi kekasih Allah SWT

Kami berwasilah dengan berkah basmalah, dan dengan Nabi yang menunaikan lagi utusan Allah SWT
Dan seluruh orang yang berjuang karena Allah SWT, karena berkahnya ahli badar ya Allah SWT

Ya Allah SWT, semoga Engkau menyelamatkan ummat, dari bencana dan siksa
Dan dari susah dan kesulitan, karena berkahnya ahli badar ya Allah SWT

Ya Allah SWT semoga Engkau mengampuni segala kesalahan kami dan memuliakan kami dengan beberapa permohonan
Dan menolak kesalahan-kesalahan kami, karena berkahnya ahli badar ya Allah SWT




(aeb/rah)

Hide Ads