Hukum Bacaan Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48

Hukum Bacaan Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 07 Agu 2024 19:15 WIB
Umat Muslim membaca kitab suci Alquran di masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2024). Memasuki bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, umat Muslim diwajibkan melakukan ibadah berpuasa dan memperbanyak ibadah wajib dan sunah kepada Allah SWT.
Ilustrasi Al-Qur'an (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Dalam setiap ayat Al-Qur'an terdapat hukum tajwid yang harus diamalkan ketika membacanya. Termasuk dalam surat Al Maidah ayat 48.

Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al-Qur'an. Surat yang terdiri dari 120 ayat ini memiliki arti hidangan. Al Maidah tergolong surat Madaniyah.

Pada ayat 48 surat Al Maidah terkandung penjelasan tentang peristiwa turunnya Al-Qur'an sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslim yang membaca surat Al Maidah ayat 48 harus memahami hukum tajwidnya agar arti dan makna yang terkandung pada ayat ini tersampaikan dengan tepat.

Merangkum buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid yang ditulis oleh Dr. Marzuki, M.Ag, dijelaskan bahwa membaca Al-Qur'an merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT oleh karenanya tidak boleh seenaknya dalam membaca Al-Qur'an. Ada aturan yang berlaku dalam membaca Al-Qur'an, termasuk memperhatikan hukum tajwidnya.

ADVERTISEMENT

Berikut bacaan surat Al-Maidah ayat 48, lengkap dengan tulisan Arab, latin dan artinya,

وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Arab-Latin: Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.

Hukum Bacaan Tajwid Surat Al Maidah ayat 48

Surat Al Maidah ayat 48 memuat 12 macam hukum bacaan tajwid yang terdiri dari ikhfa, izhar, qolqolah, idghom bighunnah, idghom bilaghunnah, mad thobi'i, mad layyin, mad wajib muttashil, mad jaiz munfashil dan alif lam qomariyah.

Berikut hukum tajwid yang terdapat pada surat Al Maidah ayat 48 beserta panduan cara membacanya:

1. أَنْزَ = Ikhfa haqiqi.
Terdapat huruf nun mati yang bertemu dengan huruf za. Cara membacanya samar membentuk huruf za.

2. وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ = Mad jaiz munfashil.
Terdapat bacaan mad (fathah ketemu alif نَآ) bertemu dengan hamzah pada kata yang berbeda. Cara membacanya 2, 4, atau 6 harakat.

3. إِلَيْكَ = Mad layyin.
Terdapat tanda baca fathah bertemu dengan huruf Ya mati. Cara membacanya lemas.

4. الْكِتَابَ = Al qomariah.
Terdapat huruf ال bertemu dengan huruf kaf. Cara membacanya harus jelas.

5. الْكِتَابَ = Mad thabi'i.
Terdapat fathah yang bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu sukun, tasydid, atau hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.

6. بِالْحَقِّ = Idzhar qomariah atau alif lam qomariah, karena ada alif lam bertemu huruf kha.

7. قًا لِمَا = Idgham bilaghunnah.
Terdapat fathah tain bertemu dengan huruf lam. Cara membacanya masuk dengan tidak mendengung.

8. لِّمَا = Mad thabi'i.
Sebab ada fathah ketemu alif.

9. بَيْنَ = Mad layin.
Terdapat tanda baca fathah bertemu dengan huruf Ya mati. Cara membacanya yakni sekedar lemas.

10. يَدَيْهِ = Mad layin.
Terdapat tanda baca fathah bertemu dengan huruf ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.

11. مِنَ الْكِتَابِ = Al qomariah.
Terdapat huruf ال yang bertemu dengan huruf kaf. Cara membacanya harus jelas.

12. مِنَ الْكِتٰبِ = Mad thabi'i.
Terdapat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu sukun, tasydid, atau hamzah. Cara membacanya yakni dibaca panjang 2 harakat.

13. وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ = Idzhar halqi.
Karena ada fathah tanwin bertemu huruf ain.

14. وَمُهَيْمِنًا = Mad layin
Tanda baca fathah bertemu dengan huruf Ya mati. Cara membacanya yakni lemas.

15. نًا عَلَيْه = Idzhar halqi.
Terdapat tanda fathah tain yang bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya adalah jelas.

16. حْكُمْ بَيْ = Ikhfa syafawi.
Karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ba. Cara membacanya yakni didengungkan.

17. بَيْنَهُمْ بِمَآ = Ikhfa syafawi.
Terdapat huruf mim sukun bertemu ba. Cara bacanya berdengung.

18. بَيْنَهُمْ = Mad layin.
Adanya tanda baca fathah bertemu dengan huruf ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.

19. أَنْزَلَ = Ikhfa haqiqi.
Terdapat huruf nun mati/sukun bertemu dengan huruf za. Cara membacanya samar-samar.

20. لَ اللَّهُ = Lam tafkhim, karena ada fatkhah sebelum lafal اللَّهُ. Cara membacanya ditebalkan.

21. هُمْ عَمَّا = Idzhar syafawi
Adanya huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ain. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

22. عَمَّا = Ghunnah musyaddadah, karena ada mim bertasydid. Bacaan pada huruf mim harus ditekan.

23. عَمَّا = Mad thabi'i
Ada fathah yang bertemu alif. Bacaan mim dipanjangkan dua harakat.

24. جَاۤءَكَ = Mad wajib
Terdapat mad yang bertemu hamzah dalam satu kata.

25. مِنَ الْحَقِّ = Al qomariah.
Huruf ال bertemu dengan huruf kaf. Cara membacanya harus terang dan jelas.

26. مِنَ الْحَقِّ = Qalqalah kubra.
Terdapat huruf qof mati karena waqof.

27. لِكُلٍّ جَعَلْنَا = Ikhfa haqiqi.
Karena ada dhommah tain bertemu dengan huruf jim. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf jim.

28. مِنْكُمْ = Ikhfa haqiqi.
Terdapat nun mati/tanwin bertemu dengan huruf kaf. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf kaf.

29. ُمْ شِرْ = idzhar syafawi.
Adanya huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf syin. Cara membacanya terang di bibir.

30. شِرْعَةً وَ = Idgham bighunnah.
Ada fathah tain bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya masuk dengan mendengung.

31. وَمِنْهَا = Idzhar halqi.
Terdapat tanda fathah tain bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya adalah jelas.

32. جًا وَلَو = Idgham bighunnah.
Karena ada fathah tain bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya masuk dengan mendengung.

33. وَلَوْ = Mad layin.
Karena ada tanda baca fathah bertemu dengan huruf wawu mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.

34. شَاءَ = Mad wajib
Disebabkan adanya huruf mad thabi'i yang bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kalimat. Cara membacanya dipanjangkan 5 harakat.

35. ءَ اللَّهُ = Lam tafkhim.
Karena ada fatkhah sebelum lafal اللَّهُ. Cara membacanya yakni harus ditebalkan.

36. لَجَعَلَكُمْ أُ = Idzhar syafawi.
Adanya huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

37. أُمَّةً = Ghunnah musyaddah.
Karena ada huruf mim yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung.

38. أُمَّةً وَاحِدَةً = Idgham bighunnah.
Adanya fathah tain bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya yakni mendengung.

39. ةً وَلَكِنْ = Idgham bighunnah.
Terdapat fathah tain bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya masuk dengan mendengung.

40. وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ = Idgham bilaghunnah.
Terdapat fathah tain bertemu dengan huruf lam. Cara membacanya masuk dan tidak mendengung.

41. لِيَبْلُوَكُمْ = Qolqolah sugra
Disebabkan huruf ba mati di dalam kalimat. Cara membacanya membalik membentuk huruf ba.

42. كُمْ فِي = Idzhar syafawi.
Karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

43. مَا آتَا = Mad jaiz.
Adanya huruf mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah di lain kalimat. Cara membacanya panjang seperti mad thabi'i 2 harakat atau 4 harakat.

44. كُمْ فَا = Idzhar syafawi
Huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

45. الْخَيْرَ = Al qomariah.
Ada huruf ال bertemu dengan huruf kho. Cara membacanya harus terang dan jelas.

46. الْخَيْرَاتِ = Mad layin.
Terdapat tanda baca fathah bertemu dengan huruf Ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.

47. إِلَى اللَّهِ = Lam tafkhim
Ada fatkhah sebelum lafal اللَّهُ. Cara membacanya yakni ditebalkan.

48. مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا = Idzhar syafawi
Karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf jim. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

49. جَمِيْعًا = Mad thabi'i
Karena kasrah bertemu huruf ya mati, maka ain dibaca dua harakat.

50. جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ = Ikhfa haqiqi.
Karena terdapat nun mati/tanwin yang bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya samar-samar.

51. فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا = Ikhfa syafawi
Adanya huruf mim mati bertemu dengan huruf ba. Cara membacanya mendengung dengan mulut tertutup.

52. بِمَا = Mad thabi'i
Disebabkan fathah bertemu alif, maka dibaca panjang dua harakat.

53. كُنْتُمْ = Ikhfa haqiqi
Disebabkan adanya nun mati/tanwin bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf ta.

54. كُنْتُمْ فِيهِ = Idzhar syafawi.
Karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf jim. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

55. فِيْهِ = Mad thabi'i
Adanya kasrah bertemu ya mati, maka dibaca panjang dua harakat.

56. تَخْتَلِفُونَ = Mad arid lisukun
Ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi'i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads