Pesan yang terkandung dalam surat Al-Maidah ayat 48 salah satunya Allah menciptakan perbedaan sebagai ujian bagi hambanya. Adanya perbedaan akan mendorong manusia untuk senantiasa berbuat baik karena dengan kebaikanlah kita akan memperoleh kebaikan pula.
Ali Zainal Abidin Al Habsyi dalam bukunya Rahasia Nama dan Sifat Al-Qur'an, surat Al-Maidah merupakan surat ke-5 di dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 120 ayat. Al-Maidah memiliki dua nama lain yaitu Al 'Aqud (Perjanjian) dan Al Munqidzah (Penyelamat).
Mengutip dari Maqasid Al-Qur'an oleh Delta Yaumin Nahri, surat Al-Maidah turun setelah surat Al-Fath. Surat Al-Maidah masuk dalam golongan surat Madaniah yaitu pada akhir-akhir turunnya wahyu di Madinah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat Al-Maidah Ayat 48
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ
Latin: Wa anzalna ilaikal-kitaba bil-ḥaqqi musaddiqal lima baina yadaihi minal-kitabi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallahu wa la tattabi' ahwa'ahum 'amma jā'aka minal-ḥaqq(i), likullin ja'alnā minkum syir'ataw wa minhaja(n), wa lau sya'allahu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lakil liyabluwakum fī ma ātakum fastabiqul-khairat(i), ilallahi marji'ukum jamī'an fa yunabbi'ukum bima kuntum fihi takhtalifun(a).
Artinya: "Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan."
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat 48
Dalam buku Tafsir Ayat-Ayat Kebangsaan, penulis H. Brilly El-Rasheed, S.Pd. mengutip dua pendapat ulama mengenai tafsir surat Al-Maidah ayat 48. Dua ulama tersebut adalah Makarim Asy-Syairazi yang menulis Tafsir Al-Amtsal dan Quraish Shihab yang menulis Tafsir Al-Mishbah.
Pendapat pertama, Makarim Asy-Syairazi menjelaskan bahwa Allah memberikan aturan dan jalan yang terang bagi setiap kelompok. Allah tidak menjadikan manusia sebagai umat yang satu, karena manusia memiliki potensi untuk memilih berbagai jalan menuju Allah.
Lalu, diperintahkan untuk berlomba dalam kebaikan. Karena tolak ukur kemanusiaan adalah bagaimana ia melakukan kebaikan dan kebajikan.
Yang kedua, Quraish Shihab menegaskan bahwa kata "lau/sekiranya" dalam firman-Nya (lau sya'Allah), yang artinya "sekiranya Allah menghendaki". Ini menunjukkan kemustahilan bahwa Allah menjadikan manusia memiliki satu pendapat, satu kecenderungan, dan satu keyakinan.
Dimaksudkan agar manusia bebas memilah dan memilih, termasuk dalam memilih keyakinan dan agama. Kebebasan ini dimaksudkan agar manusia dapat berlomba-lomba dalam kebajikan. Dengan demikian, akan terjadi kreativitas dan peningkatan kualitas, karena hanya dengan perbedaan dan perlombaan yang sehat, kedua hal tersebut dapat tercapai.
Pesan yang Terkandung dalam Surah Al-Maidah Ayat 48
Menukil buku 20 Hari Bisa Memahami Tafsir Al-Qur'an Metode 3 in 1 karya Ustadz Ahmad Huseno, S.S., berikut ini pesan yang terkandung dalam surat Al-Maidah ayat 48:
- Al-Qur'an adalah kitab yang benar dan tidak ada keraguan di dalamnya.
- Al-Qur'an adalah kitab pegangan hidup dan harus dijadikan pedoman dalam memutuskan segala hal.
- Allah menjadikan syariat Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna syariat nabi-nabi sebelumnya.
- Setiap umat Islam memiliki syariat yang akan menuntunnya menuju kebahagiaan yang abadi.
- Al-Qur'an menjadi pengawas, pemelihara, penjaga kitab-kitab terdahulu dan menjadi tolak ukur keberadaannya serta saksi untuk keabsahannya.
- Al-Qur'an diturunkan Allah SWT dengan kebenaran kandungannya, cara turunnya maupun perantaranya (Jibril AS.).
- Al-Qur'an berfungsi membenarkan dan menyempurnakan kitab-kitab terdahulu.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah