Surah An-Nisa Ayat 1: Arab, Latin dan Isi Kandungannya

Surah An-Nisa Ayat 1: Arab, Latin dan Isi Kandungannya

Diky Darmanto - detikHikmah
Selasa, 06 Agu 2024 09:30 WIB
Photo of open Holy Book Koran on table by hourglass.  No people are seen in frame. Shot indoor with a full frame mirrorless camera.
Ilustrasi Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 1. Foto: Getty Images/iStockphoto/selimaksan
Jakarta -

Surah An-Nisa menjelaskan berbagai hal tentang penciptaan manusia hingga hukum-hukum pernikahan dan warisan. Seperti yang termaktub dalam surah An Nisa ayat 1.

Surah An Nisa adalah surah ke-4 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 176 ayat.

Pada ayat pertama, Allah SWT menjelaskan tentang penciptaan manusia, perintah bertakwa, dan menjaga hubungan kekeluargaan, sebagaimana dijelaskan dalam sejumlah kitab tafsir. Berikut bacaan dan tafsir selengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surah An-Nisa 1: Arab, Latin, dan Artinya

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا ١

Arab-latin: Yâ ayyuhan-nâsuttaqû rabbakumulladzî khalaqakum min nafsiw wâḫidatiw wa khalaqa min-hâ zaujahâ wa batstsa min-humâ rijâlang katsîraw wa nisâ'â, wattaqullâhalladzî tasâ'alûna bihî wal-ar-ḫâm, innallâha kâna 'alaikum raqîbâ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu."

Tafsir Surah An-Nisa Ayat 1 Versi Ibnu Katsir

Menurut Tafsir Ibnu Katsir yang ditahqiq Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Sheikh dan diterjemahkan M. Abdul Ghoffar EM dkk, ayat di atas membahas beberapa hal yang berisi pelajaran hidup. Berikut di antaranya.

1. Perintah Bertakwa

Perintah Allah SWT kepada hamba-Nya untuk bertakwa kepada-Nya, yakni menunaikan ibadah yang diperintahkan hanya kepada Allah SWT, dan menyadarkan manusia mengenai kekuasaan Allah SWT yang telah menciptakan manusia.

2. Penciptaan Adam dan Hawa

(وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا), artinya, "Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa)." Ayat ini menegaskan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam bagian kiri dari belakang, ketika Adam sedang tidur.

Kemudian saat ia bangun, maka Adam melihat Hawa yang menakjubkan, hingga muncul rasa cinta dan kasih sayang di antara keduanya.

3. Kekuasaan Allah Mengembangbiakkan Manusia

(زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ), artinya, "Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak."

Maknanya, Allah SWT lahirkan keduanya (Adam dan Hawa), lalu laki-laki dan wanita hingga beranak pinak dan menyebar ke seluruh penjuru bumi dengan perbedaan berbagai ras, sifat, warna, dan bahasanya. Lalu, hanya kepadanya tempat kembali dan berkumpul.

4. Perintah Bertakwa kepada Allah SWT

(وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ) artinya, "Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan."

Artinya, bertakwalah kalian kepada Allah dengan mentaati-Nya. Ibrahim, Mujahid dan al-Hasan berkata: ﴾ الذي تساءلون به artinya, sebagaimana ucapan seseorang: "Aku meminta kepadamu dengan (nama) Allah dan dengan (hubungan) rahim." Adh-Dhahak berkata: "Bertakwalah kalian kepada Allah yang dengan-Nya kalian saling mengikat janji dan persetujuan, serta takutlah kalian memutuskan silaturahmi, namun bersiaplah untuk berbuat baik dan menyambungnya."

Penafsiran ini adalah pendapat Ibnu 'Abbas, 'Ikrimah, Mujahid, al-Hasan, adh-Dhahhak, ar Rabi' dan banyak ulama lainnya. Sebagian ulama membaca (والأرحام ) dengan khafadh (kasrah الأرحام ) sebagai athaf (sambungan) dari dhamir, artinya, kalian saling meminta satu sama lain kepada Allah dan hubungan silaturahmi, sebagaimana yang dikatakan Mujahid dan selainnya.

5. Sesungguhnya Allah SWT Mengawasi Hamba-Nya

(اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا) artinya, "Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu." Maknya Allah senantiasa selalu menjaga dan mengawasi semua amal dan perbuatan hamba-hamba-Nya.

Seperti sabda Rasulullah SAW,

اُعْبُدِاللهَ كَأَ نَّكَ تَرَاه وَكُنْ فِي الدُّ نْيا كَأَ نَّكَ غَرِيْبٌ أوْ عا بِرُ سبِيل

Artinya: "Beribadahlah kepada Allah seakan-akan kamu melihat Allah dan jadilah kamu di dunia seakan-akan orang asing atau musafir."

Hadits di atas merupakan nasihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Ibnu Umar Faidah.

6. Makna Diciptakannya Hawa dari Tulang Rusuk

Menurut Prof. Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (HAMKA) dalam buku Tafsir Al-Azhar, memberikan pendapatnya mengenai penciptaan Hawa yang berasal dari tulang rusuk.

Hawa tercipta dari tulang rusuk sebelah kiri Adam, artinya adalah bahwa tabiat, kelakuan, dan perangai perempuan itu menyerupai tulang rusuk, bila tidak hati-hati menjaganya, terlampau keras dia akan patah, bila terlalu lembek dia akan bengkok.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads