Zuhud dalam Islam erat kaitannya dengan meninggalkan hal-hal yang sifatnya duniawi. Muslim dengan sikap zuhud lebih mementingkan urusan akhirat ketimbang duniawi.
Zuhud menandakan tingkat keimanan yang sangat tinggi. Sikap zuhud sangat disukai oleh Allah SWT.
Lantas, apa makna zuhud sebenarnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arti Zuhud dalam Islam
Menurut Mausu'ah min Akhlaq Rasulillah Shallallahu Alaihi wa Sallam karya Syaikh Mahmud Al-Mishri yang diterjemahkan Solihin Rosyidi dan Muhammad Misbah, Ibnu Qayyim mengatakan bahwa ia mendengar Ibnu Taimiyah menjelaskan tentang zuhud.
"Zuhud adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat di akhirat. Adapun wara' adalah meninggalkan segala sesuatu yang dikhawatirkan akan menjadi akibat terjadinya mudharat di akhirat," tulisnya.
Zuhud berasal dari bahasa Arab artinya tidak memiliki keinginan terhadap sesuatu. Zuhud menjadi konsep penting ajaran Islam yang menggambarkan sikap sederhana dan menjauhkan diri dari keserakahan terhadap dunia materi.
Rasulullah SAW bersabda, "Berzuhudlah engkau terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu. Dan berzuhudlah engkau terhadap apa-apa yang ada di manusia, niscaya mereka akan mencintaimu." (HR Ibnu Majah)
Tingkatan Zuhud dalam Islam
Merujuk pada sumber yang sama, Imam Ahmad bin Hanbal menyebut zuhud terbagi menjadi tiga tingkatan. Antara lain sebagai berikut,
- Zuhud dengan cara meninggalkan perkara haram, ini menjadi zuhudnya orang awam
- Zuhud dari sikap berlebihan dalam perkara halal, inilah zuhud orang tertentu
- Zuhud dengan cara meninggalkan segala sesuatu yang dapat memalingkan diri dari mengingat Allah, inilah zuhud orang-orang yang makrifat Allah SWT
Ciri-ciri Muslim yang Bersifat Zuhud
Menurut buku Perwujudan Sikap Zuhud dalam Kehidupan yang ditulis Tri Wahyu Hidayanti, setidaknya ada beberapa ciri dari muslim yang memiliki sifat zuhud, yaitu:
- Tahu bahwa kehidupan dan kesenangan duniawi hanya sementara
- Tahu bahwa kehidupan akhirat lebih baik dan kekal
- Memandang dunia sebagai tempat untuk mempersiapkan bekal di akhirat kelak
- Mengeluarkan cinta dunia dari hati
- Memasukkan kecintaan pada kepatuhan terhadap Allah SWT semata
- Melepaskan diri dari ketergantungan terhadap makhluk
- Memiliki anggapan bahwa kebahagiaan bukan diukur dari materi, melainkan spiritualitas
- Memandang bahwa harta, jabatan adalah amanah untuk kemanfaatan orang banyak
- Menggunakan harta untuk berinfak di jalan Allah SWT
- Meninggalkan hal-hal yang berlebihan meski halal
- Menjaga tubuh agar terhindar dari sesuatu yang dapat menjauhkan diri dari Allah SWT
Itulah pembahasan mengenai zuhud dan serba serbinya. Semoga bermanfaat.
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa