Jin dan Setan Tak Bisa Curi Berita Langit saat Turun Wahyu Allah

Jin dan Setan Tak Bisa Curi Berita Langit saat Turun Wahyu Allah

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 30 Jul 2024 06:30 WIB
al-quran hikmah
Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Jin dan setan dicegah oleh Allah SWT untuk mengetahui informasi yang turun ke langit. Termasuk mengetahui wahyu dan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah SAW.

Allah SWT menghijab atau mencegah para jin dan setan ke langit. Hal ini diabadikan dalam Al-Qur'an surah Jin ayat 13. Allah SWT berfirman,

وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا ٱلْهُدَىٰٓ ءَامَنَّا بِهِۦ ۖ فَمَن يُؤْمِنۢ بِرَبِّهِۦ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا رَهَقًا

Artinya: "Sesungguhnya ketika mendengar petunjuk (Al-Qur'an), kami pun beriman kepadanya. Maka, siapa yang beriman kepada Tuhannya tidak (perlu) takut akan pengurangan (pahala amalnya) dan tidak (takut pula) akan kesulitan (akibat penambahan dosa)."

Kemudian dijelaskan pula dalam surah Asy Syu'ara ayat 210-212, Allah SWT berfirman,

وَمَا تَنَزَّلَتْ بِهِ الشَّيٰطِيْنُ ٢١٠ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهُمْ وَمَا يَسْتَطِيْعُوْنَ ۗ ٢١١ اِنَّهُمْ عَنِ السَّمْعِ لَمَعْزُوْلُوْنَ ۗ ٢١٢

Artinya: "(Al-Qur'an) itu tidaklah dibawa turun oleh setan-setan. Tidaklah pantas bagi mereka (membawa turun Al-Qur'an itu) dan mereka pun tidak akan sanggup. Sesungguhnya mereka (setan-setan) benar-benar dijauhkan (dari berita langit)."

Ayat-ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur'an merupakan firman Allah SWT yang murni dan dijauhkan dari campur tangan setan dan jin.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al Hafizh Abu Nu'aim, dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Para jin dulu bisa naik ke langit dan mendengarkan wahyu, dan jika mereka sudah menghafalnya, mereka biasa menambahnya sembilan, maka kalimat itu menjadi hak, dan apa yang ditambahnya menjadi salah".

Ketika Rasulullah SAW diutus, para iblis tercegah dari kemampuan mereka mengetahui berita yang turun dari langit.

Merangkum buku Kumpulan Kisah Biografi & Sejarah dalam Islam karya Syaikh Albani yang diterjemahkan Syahrullah Iskandar dijelaskan sebuah hadits yang menerangkan bahwa kabar dari langit dicegah untuk diketahui para jin serta setan.

Hadits yang diriwayatkan oleh Al Hafizh Abu Nu'aim, dari Ibnu Abbas, ia berkata,

"Rasulullah SAW dengan para sahabatnya ke pasar Ukaz, sementara para setan terhalang dengan berita-berita dari langit, dan para jin dilempari dengan bintang, hingga mereka kembali kepada kaumnya. Lalu kaumnya bertanya, "Apa yang terjadi pada kalian?" Para Jin menjawab, "Kami tercegah dari berita-berita langit, dan kami dilempari bintang." Kaumku berkata, 'Tidak akan begitu kecuali telah terjadi sesuatu, jadi hendaklah kalian menyebar ke penjuru timur dan barat bumi, (maka lihatlah, apa yang menyebabkan terhalang antara kita dengan berita-berita langit?" Lalu mereka berangkat menjelajahi penjuru timur dan barat bumi).

Maka seseorang berjalan menuju pasar Ukaz, dan orang tersebut salat bersama dengan sahabat-sahabatnya (salat Subuh). Lalu ketika para jin mendengar bacaan Al-Qur'an, maka mereka berkata: "Inilah yang menyebabkan terhalang antara kita dengan berita-berita langit?"

Lalu para jin kembali ke kaumnya dan berkata, "Wahai kaumku, Sesungguhnya kami mendengar suatu bacaan yang mengagungkan, yang memberi petunjuk, dan kami beriman dengannya, dan kami tidak menyekutukan tuhan kami dengan sesuatu pun'.

Lalu Allah mewahyukan kepada Nabinya SAW, (Katakanlah, "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: Sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Qur'an), lalu mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang menakjubkan."

Kabar dari Langit dan Peristiwa Bintang Jatuh

Diriwayatkan oleh Baihaqi dan Hakim, dari Atha' bin As Saib, di dalam hadits riwayat Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah SAW pernah duduk di tengah-tengah para sahabatnya (dari kalangan Anshar), lalu tiba-tiba bintang besar jatuh dan bercahaya, maka dia berkata, "Apa yang kalian katakan, jika hal seperti ini terjadi pada masa jahiliah?"

Ibnu Abbas berkata, "Kami berkata, ada kematian dan kelahiran orang besar."

Muammar berkata, Aku bertanya kepada Az Zuhry: "Apakah pada masa jahiliah mereka juga ada bintang jatuh?" Az Zuhri berkata, "Betul, tetapi semua itu dihapus ketika Rasulullah SAW diutus."

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya bintang jatuh bukan karena matinya seseorang atau karena lahirnya seseorang, tetapi Allah SWT jika memutuskan sesuatu, maka penghuni Arasy bertasbih. Kemudian penghuni langit bertasbih, sampai tasbih ini terdengar di langit bumi ini. Kemudian penghuni langit bertanya kepada penghuni Arasy, maka penghuni Arasy yang selanjutnya berkata kepada penghuni Arasy, "Apa yang dikatakan oleh Tuhanmu."

Lalu mereka memberitahukannya, dan penghuni langit saling memberitahukan, sampai berita tersebut berakhir kepada langit ini, dan para jin mencuri untuk mendengarkannya, hingga mereka dilempari, maka mereka mendatanginya dengan keyakinan bahwa dia (jin) benar, tetapi mereka bercerai berai dan bertambah."

Setan dan jin dapat mendengar samar-samar kabar dari langit namun mereka merangkai kabar sendiri dengan menambahkan atau mengurangi kabar. Kabar ini dibawa oleh para jin kepada dukun yang marak di zaman jahiliah.

Rasulullah SAW bersabda, "Itulah kalimat kebenaran yang dicuri oleh jin, lalu dia membisikannya ke telinga para wakilnya, dan mereka mencampurnya dengan seratus kebohongan."

Wallahu a'lam.




(dvs/kri)

Hide Ads