Maulid Nabi: Pengertian, Waktu, Dalil, Hukum, dan Hikmah di Baliknya

Maulid Nabi: Pengertian, Waktu, Dalil, Hukum, dan Hikmah di Baliknya

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 26 Jul 2024 14:45 WIB
Cermah tentang Maulid Nabi
Kaligrafi Nabi Muhammad SAW. Foto: Getty Images/dagasansener
Jakarta -

Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sosok yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Peringatan ini telah menjadi tradisi yang mendalam di kalangan umat Islam, khususnya di Indonesia.

Pengertian Maulid Nabi

Dalam buku berjudul Al Akhbar karya Tebyan A'maari Machalli, dijelaskan bahwa Maulid Nabi berasal dari bahasa Arab yaitu "mawlid an-nab". Kata "maulid" atau "milad" berarti hari kelahiran.

Perayaan Maulid Nabi menjadi tradisi yang berkembang di kalangan umat Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW. Perayaan ini merupakan bentuk ekspresi kegembiraan dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara tradisi, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia biasanya diisi dengan pembacaan sejarah hidup Rasulullah SAW yang berisi pujian dan sholawat kepadanya, serta tausiyah.

Kapan Maulid Nabi 2024?

Dikutip dari buku Kisah Sang Rasul, Sejarah Nabi Muhammad dan Af-Khufafaa 'Ar-Raasyidiin yang ditulis Muhammad Luqman, Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal di Tahun Gajah.

ADVERTISEMENT

Tahun Gajah dinamakan demikian karena pada masa itu, Raja Habasyah mengirimkan pasukan tentara dan gajah-gajahnya ke Makkah untuk menghancurkan Ka'bah. Namun, Allah SWT dengan kekuasaan-Nya menghancurkan pasukan tersebut.

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), Maulid Nabi 12 Rabiul Awal akan jatuh pada hari Senin, 16 September 2024.

Perayaan ini juga ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PANRB tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024.

Dalil Merayakan Kelahiran Nabi

Menurut buku Pro dan Kontra Maulid Nabi karya AM Waskito, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sangat dianjurkan dan diprioritaskan. Pandangan ini telah ada sejak zaman para ulama ahli hadits.

Meskipun tidak ada dalil yang secara eksplisit menyebutkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, dalam surah Ali Imran ayat 31, Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk mencintai dan mengikuti Rasulullah. Ayat tersebut berbunyi:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٣١

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Hukum Memperingati Maulid Nabi

Menukil dari buku Kisah Maulid Nabi Muhammad SAW karya Abu Nur Ahmad al-Khafi Anwar bin Shabri Shaleh Anwar, menurut fatwa seorang ulama besar yaitu Asy-Syekh Al-Hafidz As-Suyuthi menerangkan bahwa mengadakan perayaan memperingati kelahiran Nabi Muhammad akan berpahala.

Menurutnya, memperingati kelahiran Nabi dengan cara mengumpulkan banyak orang, dibacakan ayat Al-Qur'an, diterangkan (diuraikan) sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi sejak lahir hingga wafatnya, dan diadakan pula sedekah berupa makanan dan hidangan lainnya merupakan perbuatan bid'ah hasanah (bid'ah yang baik) dan berpahala bagi orang yang merayakannya.

Hikmah Merayakan Kelahiran Nabi Muhammad

Mengacu sumber sebelumnya, berikut adalah beberapa hikmah yang bisa kita petik dari peringatan Maulid Nabi:

1. Mendorong Orang untuk Banyak Membaca Sholawat

Peringatan Maulid Nabi menjadi momentum yang tepat bagi umat Islam untuk meningkatkan bacaan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat bukan hanya sekadar ungkapan pujian, tetapi juga bentuk penghormatan dan kecintaan kepada beliau.

Dengan membaca sholawat, kita berharap mendapatkan syafaat dan keberkahan dari Rasulullah SAW. Selain itu, membaca sholawat juga dapat menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Ungkapan Kegembiraan dan Kesenangan terhadap Nabi Muhammad

Nabi Muhammad SAW adalah rahmat bagi seluruh alam dan membawa cahaya Islam ke dunia. Dengan merayakan Maulid Nabi, kita menunjukkan rasa syukur atas kehadiran beliau dalam kehidupan kita dan berharap dapat mengikuti jejak langkahnya.

3. Meneguhkan Kembali Kecintaan Kepada Rasulullah

Peringatan Maulid Nabi menjadi pengingat bagi kita untuk kembali meneguhkan kecintaan kepada beliau. Dengan memahami sejarah hidup dan perjuangan Nabi, kita akan semakin termotivasi untuk mencintai dan mengikuti sunnah-sunnah beliau.

4. Meneladani Perilaku Mulia Rasulullah SAW

Nabi Muhammad SAW adalah uswatun hasanah atau teladan yang baik bagi seluruh umat manusia. Beliau memiliki akhlak yang mulia, sabar, jujur, dan amanah.

Peringatan Maulid Nabi menjadi kesempatan bagi kita untuk merenungkan kembali perilaku beliau dan berusaha meneladani dalam kehidupan sehari-hari.

5. Melestarikan Ajaran dan Misi Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi juga menjadi momentum untuk melestarikan ajaran dan misi Nabi Muhammad SAW. Beliau diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah Islam dan mengajak manusia kepada kebaikan.

Dengan memahami ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW, kita dapat hidup sesuai dengan tuntunan agama dan menyebarkan kebaikan kepada orang lain.




(hnh/kri)
Maulid Nabi

Maulid Nabi

57 konten
Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi satu hari besar Islam yang jatuh pada September 2024. Peristiwa penting dalam sejarah Islam ini dilakukan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Hide Ads