Niat Puasa Tasua 9 Muharram Arab-Latin dan Jadwalnya

Niat Puasa Tasua 9 Muharram Arab-Latin dan Jadwalnya

Tim detikHikmah - detikHikmah
Minggu, 14 Jul 2024 16:00 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Ilustrasi membaca niat puasa Tasua 9 Muharram. Foto: Getty Images/Drazen Zigic
Jakarta -

Niat puasa Tasua diamalkan mulai pada malam hari sebelum puasa tersebut dilakukan. Puasa ini termasuk dalam salah satu puasa yang dianjurkan pengerjaannya pada bulan Muharram.

Amalan-amalan saleh seperti puasa di bulan Muhararram adalah amalan yang dimuliakan Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam salah satu riwayat shahih yang menyebut puasa di bulan Muharram keutamaannya terletak setelah puasa Ramadan.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " أفضل الصيام بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ ".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)

Puasa-puasa di bulan Muharram ini salah satunya adalah puasa Tasua pada 9 Muharram. Puasa Tasua bisa diamalkan dengan mengamalkan niat mulai malam sehari sebelum puasa diamalkan.

ADVERTISEMENT

Apa Itu Puasa Tasua 9 Muharram?

Dikutip dari Buku Pintar Agama Islam oleh Abu Aunillah Al-Baijury, puasa Tasua adalah puasa yang diamalkan satu hari sebelum hari Asyura yakni setiap 9 Muharram. Penganjuran puasa ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW bergandengan dengan pengamalan puasa Asyura.

Puasa Tasua dianjurkan Rasulullah SAW sebagai pembeda dengan orang Yahudi. Beliau melihat kaum Yahudi hanya berpuasa pada hari Asyura 10 Muharram.

Setelahnya, Rasulullah SAW bersabda kepada umatnya, "Berpuasalah pada hari Asyura (10 Muharram) dan bedakan diri dengan orang-orang Yahudi. Berpuasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya." (HR Bukhari)

Dalam riwayat lainnya disebutkan, Rasulullah SAWA berniat untuk mengamalkan puasa Tasua ini di tahun berikutnya. Namun, amalan itu tidak sempat ditunaikannya karena ajal sudah lebih dulu menjemputnya.

"Tatkala Rasulullah SAW melaksanakan puasa Asyura dan menyuruh para sahabat melakukannya. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah SAW sesungguhnya hari ini adalah hari yang orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadikannya hari besar. Beliau menjawab: Bila usia kita sampai tahun depan, Insyaallah kita puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasua). Ia berkata: Dan sebelum sampai datang tahun berikutnya Rasulullah SAW telah wafat." (HR Muslim)

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2024

Pemerintah dan Muhammadiyah seragam menetapkan 1 Muharram 1446 H jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Bersamaan dengan itu, tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari libur nasional dalam SKB 3 Menteri Nomor 236 Tahun 2024, Nomor 1 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024. Sementara itu, Muhammadiyah mengacu pada pedoman barunya, Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT).

Berdasarkan hal itu, jadwal puasa Tasua dan Asyura menurut ketetapan pemerintah dan Muhammadiyah di antaranya sebagai berikut:

  • Puasa Tasua 2024 (9 Muharram) jatuh pada Senin, 15 Juli 2024
  • Puasa Asyura 2024 (10 Muharram) jatuh pada Selasa, 16 Juli 2024

Sementara itu, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan awal Tahun Baru Islam 1446 H jatuh sehari setelahnya yakni, Senin 8 Juli 2024. Untuk itu, pengamalan puasa Tasua dan Asyura menurut kalender NU di antaranya:

  • Puasa Tasua 2024 (9 Muharram) jatuh pada Selasa, 16 Juli 2024
  • Puasa Asyura 2024 (10 Muharram) jatuh pada Rabu, 17 Juli 2024

Niat Puasa Tasua dan Asyura Arab, Latin dan Artinya

Baik pengamalan puasa Tasua pada 15 Juli atau 16 Juli, bacaan niat yang diamalkan tetap sama. Niat ini bisa mulai diamalkan pada malam ini atau Minggu, 14 Juli 2024 malam setelah waktu Magrib. Berikut bacaan niat puasa Tasua maupun Asyura.

  • Niat Puasa Tasua (9 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَسُوْعَاءٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tasua karena Allah Ta'ala."

  • Niat Puasa Asyura (10 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi Ta'ala."

Dikutip buku Jamuan Ramadhan karya M A Fadlan Fatazka, niat puasa sunnah termasuk Tasua dan Asyura dapat diamalkan pada malam hari hingga esok harinya setelah waktu fajar. Untuk pengamalan pada esok harinya dibolehkan selama muslim belum melakukan perkara yang dapat membatalkan puasa.

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Dilansir dari buku Panduan Muslim Sehari-hari susunan Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, ada beberapa keutamaan puasa Tasua dan Asyura bagi muslim yang mengamalkannya pada bulan Muharram ini.

1. Lebur Dosa Setahun Lalu

Pengamalan puasa Asyura dapat melebur dosa muslim setahun lalu. Keutamaan ini disebutkan dalam hadits dari Abu Qatadah Al Anshary, Rasulullah SAW bersabda:

وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ سُئِلَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya: "Dari Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, 'Puasa tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu'." (HR Muslim)

2. Pembeda dengan Yahudi

Puasa Tasua dikerjakan sebagai pembeda amalan antara umat Islam dan Yahudi yang hanya berpuasa pada 10 Muharram.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, "Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya." (HR Ahmad)

3. Diberi Pahala 10 Ribu Malaikat

Dihimpun dalam kitab Fadha 'Ilul Quqat (Edisi Indonesia) oleh Imam Baihaqi yang diterjemahkan Muflih Kamil, ada hadits yang menyebutkan keutamaan puasa Asyura berupa pahala yang setara dengan 10 ribu malaikay, 10 ribu orang haji dan umrah, dan 10 ribu orang mati syahid. Berikut bunyi haditsnya:

مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ كُتِبَتْ لَهُ عِبَادَةُ سِيِّينَ سَنَةً، بِصِيَامِهَا وَقِيَامِهَا، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةَ آلَافِ مَلَكَ، وَمَنْ صَامَ عَاشُورَاءَ أُعْطِيَ ثَوَابَ أَلْفِ حَاجٍ وَمُعْتَمِرٍ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءُ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةَ آلافِ شَهِيْدٍ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، كُتِبَ لَهُ أَجْرُ سَبْعِ سَمَوَاتٍ، وَمَنْ أَفْطَرَ عِنْدَهُ مُؤْمِنٌ فِي يَوْمٍ عَاشُورَاءَ، فَكَأَنَّمَا أَفْطَرَ عِنْدَهُ جَمِيعُ أُمَّةٍ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ السَّلَامُ، وَمَنْ أَشْبَعَ جَائِعًا فِي يَوْمٍ عَاشُورَاءَ، فَكَأَنَّمَا أَطْعَمَ جَمِيعَ فُقَرَاءَ أُمَّةٍ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَشْبَعَ بُطُونِهِمْ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ رُفِعَتْ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ عَلَى رَأْسِهِ دَرَجَةٌ فِي الْجَنَّةِ

Artinya: "Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura, ditulis untuknya pahala ibadah enam puluh tahun termasuk di dalamnya ibadah puasa dan salatnya; barangsiapa berpuasa pada hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu malaikat; barangsiapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala yang setara dengan pahala seribu orang yang haji dan umrah; barangsiapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu mati syahid; barangsiapa berpuasa Asyura sesungguhnya ia seperti orang yang memberi makan seluruh orang fakir dari umat Muhammad SAW dan membuat mereka semua kenyang; barangsiapa membelai anak yatim dengan tangannya pada hari Asyura, maka akan diberikan untuknya untuk setiap rambut satu derajat di surga."




(rah/rah)
Amalan Bulan Muharram

Amalan Bulan Muharram

80 konten
Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan. Ada beberapa amalan yang dapat kita kerjakan seperti puasa tasua, asyura hingga puasa sunnah lain.

Hide Ads