Malaikat Munkar dan Nakir digambarkan sebagai malaikat penanya manusia di alam kubur dengan penggambaran menyeramkan. Riwayat hadits menyebutkan, suara malaikat tersebut bahkan menggelegar seperti guntur.
Imam Al Ghazali dalam buku Tentang Ilmu dan I'tikad: Seri Ringkasan Ihya' Ulumuddin (Edisi Indonesia) menggambarkan, Malaikat Munkar dan Nakir sebagai malaikat yang ditakuti. Sebab, keduanya tidak segan memukuli dan mendudukkan seseorang di alam kuburnya bila salah menjawab pertanyaan mereka.
Tugas Malaikat Munkar dan Nakir sebagai penanya manusia di alam kubur dijelaskan dalam salah satu riwayat hadits. Dijelaskan, kedua malaikat itu mendatangi seseorang yang baru dimakamkan. Dari Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ
Artinya: "Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia..." (HR Tirmidzi)
Namun, kedua malaikat tersebut kemudian berhadapan dengan sahabat Umar bin Khattab RA. Umar RA yang sosoknya dikenal tegas dan menakutkan pada masanya bahkan menantang balik para malaikat yang menanyainya di alam kubur.
Saat Umar bin Khattab Menantang Malaikat Munkar-Nakir
Dikutip dari kitab Al Haba'ik di Akhbar Al Mala'ik oleh Imam As Suyuthi terjemahan Misbahul Munir, kisah ini dimulai saat Umar RA bertanya pada Rasulullah SAW tentang keberadaan Malaikat Munkar dan Nakir. Hadits ini bersumber dari Ibnu Abi Ad Dunya yang melansir dari Abu Hurairah RA.
Rasulullah SAW bertanya kepada Umar RA, "Bagaimana keadaanmu nanti ketika engkau melihat Munkar dan Nakir?"
Umar RA pun balik bertanya, "Apa itu Munkar dan Nakir?"
Rasulullah SAW menjawab, "Malaikat penanya dalam kubur. Suara keduanya seperti guntur dan pandangan keduanya seperti kilat yang menyambar. Keduanya menginjak dengan rambut keduanya dan menggali dengan taring keduanya. Keduanya membawa tongkat dari besi.
Seandainya seluruh penduduk Mina berkumpul untuk membawanya, maka mereka tidak sanggup membawanya."
Lanjutan kisah ini kemudian dijelaskan dalam kitab Imam As Suyuthi lainnya yang berjudul Al Hawi lil Fatawi terjemahan Mahbib Khoiron dari NU Online. Mendengar jawaban Rasulullah SAW itu, Umar RA pun bertanya,
"Rasul, apakah saat di kuburan nanti aku sebagaimana sekarang ini?"
"Ya," jawab Rasulullah SAW.
"Kalau begitu, demi Allah akan aku lawan kedua malaikat itu!" seru Umar RA.
Singkat cerita, saat Umar RA wafat, salah satu putranya yang bernama Abdullah bermimpi bertemu dengannya. Pada saat itulah, sang putra menanyai peristiwa ayahnya saat di alam kubur bersama Malaikat Munkar dan Nakir.
Umar RA pun bercerita, dirinya didatangi oleh dua malaikat yang bertanya, "Siapa Tuhanmu, siapa nabimu?"
Umar RA mengatakan ia menjawab bahwa Tuhannya adalah Allah SWT dan nabinya adalah Nabi Muhammad SAW.
Setelahnya, Umar RA justru bertanya balik dan menantang kedua malaikat itu. Ia berkata, "Kalian berdua, siapa Tuhanmu?"
Malaikat Munkar dan Nakir yang diceritakan Umar RA pun saling berpandangan. Kemudian, salah satu dari mereka berkata, "Ini Umar bin Khattab." Keduanya pun diceritakan pergi meninggalkan Umar RA.
Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di Alam Kubur
Dinukil dari buku At-Tadzkirah Jilid 1 karangan Imam Syamsuddin Al-Qurthubi terjemahan Anshori Umar Sitanggal, pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur berkenaan dengan tauhid dan risalah utama.
Pertanyaan tersebut benar-benar dilayangkan setelah pelayat terakhir meninggalkan jenazah sendirian. Hal ini dijelaskan dalam hadits dari Al Barra bin Azib RA.
"Dan datanglah kepadanya dua malaikat. Kemudian menyuruhnya duduk seraya bertanya, 'Siapa Tuhanmu?' Dia jawab, 'Tuhanku Allah.'
Keduanya bertanya lagi, 'Apa agamamu?' Dia jawab, 'Agamaku Islam.'
Keduanya bertanya lagi, 'Siapa orang ini, yang telah diutus di tengah kamu sekalian?' Dia jawab, 'Dia adalah Rasul Allah.'
'Dari mana kamu tahu?' tanya kedua malaikat itu pula, maka dijawablah, 'Aku membaca kitab Allah, maka aku beriman dan mempercayainya.'
Maka terdengar suatu seruan yang menyeru dari langit, 'Benarlah hamba-Ku. Maka hamparkan untuknya permadani dari surga, beri dia pakaian surga, dan bukakan untuknya satu pintu ke surga.'
Maka datang kepadanya sebagian dari kesenangan dan wewangian surga. Dan dilapangkan kuburnya sejauh pandangan matanya." (HR Abu Dawud)
Ganjaran yang mampu menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir diberi kelapangan kubur seluar 70 hasta kali 70 hasta. Bahkan, disebutkan, kuburnya diberi penerangan.
Sebaliknya, golongan yang tidak mampu menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir akan mendapat siksa kubur dari keduanya. Disebutkan, akan ada seruan dari langit yang menyebutkan bahwa neraka disiapkan bagi jenazah tersebut.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Iran-Israel Memanas, PBNU Minta Kekuatan Besar Dunia Tak Ikut Campur