Lagi-lagi Pemukim Israel Terobos Masjid Al Aqsa Gelar Tur Provokatif

Lagi-lagi Pemukim Israel Terobos Masjid Al Aqsa Gelar Tur Provokatif

Kristina - detikHikmah
Rabu, 03 Jul 2024 12:30 WIB
Pemukim Israel terobos Masjid Al Aqsa, Selasa (2/7/2024).
Pemukim Israel terobos Masjid Al Aqsa, Selasa (2/7/2024). Foto: WAFA
Yerusalem -

Puluhan pemukim Israel kembali menerobos Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Mereka berada di bawah perlindungan polisi pendudukan.

Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (2/7/2024) kemarin. Saksi mata mengatakan puluhan penjajah masuk tempat suci itu secara bergerombol.

Para pemukim Israel itu menggelar tur provokatif ke seluruh kompleks Masjid Al Aqsa dan melakukan ritual Talmud. Talmud adalah ritual pembacaan catatan kuno dalam bahasa Ibrani yang dilakukan umat Yahudi di Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WAFA turut melaporkan, selama penyerbuan berlangsung, polisi Israel memberlakukan pembatasan masuknya jemaah Palestina ke Masjid Al Aqsa. Selain itu, polisi memperketat pembatasan di gerbang Kota Tua.

Serbuan ke Masjid Al Aqsa ini telah terjadi berulang kali. Hampir tiap pekan media Palestina melaporkan penyerbuan Masjid Al Aqsa oleh pemukim Israel, jumlahnya puluhan kadang ratusan. Agenda selalu sama, melakukan tur provokatif dan menggelar ritual Talmud di kompleks masjid yang mereka sebut Temple Mount itu.

ADVERTISEMENT

Masjid Al Aqsa merupakan situs suci bagi umat Islam. Aturan yang berlaku menetapkan hanya umat Islam yang boleh beribadah di sana.

Diketahui, area Masjid Al Aqsa berada di bawah pendudukan Israel. Wilayah tersebut berubah menjadi zona militer, terlebih sejak meletusnya perang Israel dan Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.

Perang ini telah menewaskan puluhan ribu nyawa warga sipil dan merenggut rumah serta fasilitas umum di Jalur Gaza. Menurut data otoritas kesehatan di Gaza, seperti dilaporkan WAFA, Selasa (2/7/2024), korban meninggal menjadi 37.925 orang, mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

Jumlah korban luka-luka mencapai sekitar 87.141 orang. Sementara ribuan korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan berserakan di jalan, jumlahnya belum bisa dipastikan. Tim penyelamat dikabarkan kesulitan mengevakuasi mereka.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads