Tradisi Unik Jemaah Haji Indonesia, Gentong di Cirebon hingga Emas di Makassar

Tradisi Unik Jemaah Haji Indonesia, Gentong di Cirebon hingga Emas di Makassar

Devi Setya - detikHikmah
Minggu, 30 Jun 2024 18:00 WIB
Suarnati Daeng Kanang, jemaah haji asal Makassar yang pamer emas sepulang dari Makkah diperiksa. Ternyata emas yang dibeli Suarnati adalah barang imitasi.
Ilustrasi tradisi haji emas jemaah asal Makassar
Jakarta -

Indonesia tak pernah lepas dari tradisi unik dalam setiap perayaan. Termasuk momen keberangkatan dan pemulangan jemaah haji. Ada tradisi unik yang dilakukan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia.

Operasional penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi berlangsung lebih dari satu bulan. Pada musim haji 2024, jemaah haji asal Indonesia pertama mendarat di Madinah pada 12 Mei 2024.

Saat ini sebagian jemaah telah mulai dipulangkan ke Indonesia setelah selesai pelaksanaan puncak ibadah haji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama pelaksanaan ibadah haji, tidak hanya jemaah yang merasakan sukacita karena menjadi tamu Allah SWT. Keluarga, teman, kerabat bahkan tetangga juga turut bersukacita mengantarkan keberangkatan jemaah serta turut bahagia saat menyambut kepulangannya.

Tradisi Unik Jemaah Haji Indonesia

1. Walimatus Safar (Syukuran Keberangkatan)

Mengutip buku Perjalanan Religi Haji dan Umroh Pasca Pandemi Covid-19 oleh Fuad Thohari, dijelaskan calon jemaah haji biasanya akan menggelar walimatus safar atau selamatan menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.

ADVERTISEMENT

Dalam kegiatan ini, calon jemaah haji mengundang para tetangga, teman, kenalan atau kerabat untuk berpamitan. Acara ini sekaligus menjadi simbol pelepasan yang juga disaksikan tokoh agama setempat.

Tradisi walimatus safar dan mengantar jemaah sampai asrama haji sudah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda dan masih lestari hingga saat ini. Tradisi ini dilakukan hampir di seluruh daerah di Indonesia.

2. Gentongan Haji - Cirebon

Masyarakat di Cirebon punya tradisi unik ketika hendak berangkat haji. Sebelum jemaah berangkat, mereka biasanya menyediakan gentong besar di halaman rumahnya. Gentong ini diisi air minum.

Siapa pun yang membutuhkan air, boleh mengambil dari gentong ini secara gratis. Tradisi ini telah dilakukan secara turun temurun. Jika ada rumah yang tersedia gentong, maka artinya ada anggota keluarga di rumah tersebut yang tengah berangkat haji.

3. Haji Emas - Makassar

Masyarakat suku Bugis di Makassar memiliki tradisi unik untuk merayakan momen pulang haji. Mereka akan mengenakan pakaian adat yang mewah dan berwarna-warni.

Busana tradisional dengan hiasan mencolok ini juga dilengkapi perhiasan emas yang dikenakan jemaah haji perempuan. Perhiasan seperti kalung, gelang hingga cincin dikenakan secara bersamaan. Jemaah haji sudah berpenampilan mewah sejak turun dari pesawat.

4. Asajere - Madura

Tradisi unik pulang haji juga dimeriahkan oleh warga Madura. Anggota keluarga atau kerabat yang baru pulang beribadah haji akan diarak berkeliling kampung.

Tradisi ini menandakan suka cita sekaligus ungkapan syukur setelah mengerjakan ibadah haji. Selain berkeliling kampung, digelar juga tradisi makan bersama. Hidangan tradisional pun tersaji untuk disantap bersama-sama.

5. Azera - Bangkalan

Di Bangkalan, masyarakat yang baru saja pulang haji akan menggelar acara bagi-bagi air zamzam. Sedekah ini menjadi sebuah tradisi yang telah dijalani bertahun-tahun dan dikenal dengan sebutan Azera.

Jemaah haji akan membagikan oleh-oleh seperti air zamzam, kurma dan kacang Arab yang dibeli langsung dari Tanah Suci. Tak hanya kudapan, terkadang jemaah juga berbagi suvenir seperti tasbih dan sajadah.




(dvs/kri)

Hide Ads