Islam Abad Pertengahan Alami Kemunduran usai Runtuhnya Dinasti Abbasiyah

Daftar Isi

Fase Kemunduran (1250-1500 M)
Fase Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)

Jakarta -

Sejarah peradaban Islam merupakan hal yang patut dipelajari dan dipahami oleh umat Islam. Salah satu periode dalam peradaban Islam adalah abad pertengahan. Apa yang terjadi pada Islam masa abad pertengahan?

Dengan mempelajari sejarah peradaban Islam, umat Islam bisa mendapat hikmah. Misalnya, dengan mempelajari masa-masa perjuangan dan kemajuan Islam, umat Islam dapat meneladani rasa juang dan merasa bangga sebagai umat Islam. Sebaliknya, dengan mempelajari masa-masa kemunduran Islam, umat Islam dapat memahami sebab-sebabnya dan menjadi cerminan untuk tidak mengulanginya kembali di masa yang akan datang.

Suyuthi Pulungan dalam buku Sejarah Peradaban Islam mengutip Harun Nasution membagi peradaban Islam menjadi tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800-sekarang). Adapun yang dimaksud dengan abad pertengahan adalah tahapan sejarah umat Islam yang diawali sejak tahun terakhir keruntuhan Dinasti Abbasiyah (1250 M) hingga timbulnya benih-benih kebangkitan atau pembaruan Islam (1800 M).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada abad pertengahan tersebut, Islam sempat mengalami kemunduran. Abad pertengahan Islam dibagi menjadi dua fase yaitu fase kemunduran (1250-1500 M) dan fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M).

Fase Kemunduran (1250-1500 M)

Pada fase kemunduran, berbagai krisis yang sangat kompleks menerpa dunia Islam. Krisis dimulai ketika Kota Baghdad yang menjadi pusat peradaban Islam diserbu tentara Mongol pada 1258 M. Invasi Kota Baghdad dilakukan secara brutal hingga membantai penduduk. Sebagaimana dinukil Syed Mahmud Nasir, Ibnu Khaldun mencatat, "Dalam pembantaian yang berlangsung selama enam minggu itu, 1.600.000 jiwa binasa dari kurang lebih 2.000.000 jiwa penduduk Baghdad."

Jatuhnya Kota Baghdad tidak hanya mengakhiri Dinasti Abbasiyah, tetapi juga merupakan awal kemunduran peradaban Islam. Selain itu, pada fase kemunduran desentralisasi dan disintegrasi dalam dunia Islam meningkat. Dijelaskan dalam buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap karya Rizem Aizid, perbedaan Sunni dan Syi'ah juga Arab dan Persia semakin jelas. Dunia Islam pada fase tersebut terbagi dua, yakni Arab yang terdiri atas Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir, dan Afrika Utara, serta Palestina yang terdiri atas Balkan, Asia Kecil, Persia, dan Asia Tengah.

Beberapa faktor kemunduran peradaban Islam yaitu sebagai berikut.

1. Tidak menjaga dengan baik wilayah kekuasaan yang luas.
2. Penduduknya sangat heterogen sehingga mengalami kendala dalam penyatuan.
3. Para penguasa lemah dalam kepemimpinannya.
4. Krisis ekonomi.
5. Dekadensi moral yang tidak terkendali.
6. Apatis dan stagnasi dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Konflik antara Islam dan Kristen.

Fase Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)

Fase tiga kerajaan besar dibagi kembali menjadi zaman kemajuan (1500-1700 M) dan zaman kemunduran (1700-1800 M). Tiga kerajaan besar yang dimaksud adalah Kerajaan Usmani di Turki, Kerajaan Safawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India.

Pada zaman kemajuan, ketiga kerajaan besar tersebut memiliki gaya literatur dan arsitektur masing-masing. Masjid-masjid yang didirikan pada zaman tersebut masih bisa dilihat di Istanbul, Tibriz, Isfahan, serta kota-kota lain di Iran dan Delhi.

Adapun zaman kemunduran ditandai oleh terpukulnya Kerajaan Usmani di Eropa. Kerajaan Safawi pun dihancurkan oleh serangan-serangan suku bangsa Afgam, sedangkan daerah kekuasaan Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja India.

Pada zaman tersebut, kekuatan militer dan politik umat Islam menurun. Peradaban Islam pun kembali mengalami kondisi kemunduran drastis. Akhirnya, pada 1798 Napoleon berhasil menduduki Mesir yang menjadi salah satu pusat Islam terpenting.