Hisyam Ibn Malik seorang Amirul Mukminin bani Umayah. Suatu hari bertanya kepada Abu Hazim, salah seorang ulama terkenal. Katanya, "Bagaimana mengatur negara yang baik ?" Jawab Abu Hazim, "Hendaklah harta yang anda ambil dan diperoleh dengan jalan yang halal maka tempatkanlah harta-harta pada tempat yang benar."
Hisyam bertanya kembali, "Siapa yang dapat berbuat demikian ?" Jawabnya, "Orang yang merindukan kenikmatan surga."
Baca juga: Bahaya Lisan/Jari-jari |
Ada 4 golongan manusia yang dirindukan surga. Hal itu berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA yang berbunyi: "Surga merindukan 4 golongan yaitu orang yang membaca Al-Qur'an, seorang muslim yang mampu menjaga lisannya (ucapan) untuk tidak menyakiti orang lain, muslim yang memberi makan orang lapar, dan muslim yang melaksanakan puasa di bulan Ramadan." (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun keutamaan dalam membaca Al-Qur'an adalah dapat menjadi syafaat atau penolong di hari kiamat kelak. Rasulullah SAW bersabda:
"Bacalah olehmu sekalian Al-Qur'an karena sesungguhnya Al-Qur'an itu akan menjadi syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR Muslim).
Keutamaan lainnya adalah dikelilingi para malaikat. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad bersabda:
Dari Aisyah RA ia berkata,
"Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang membaca Al-Qur'an dan ia mahir membacanya, maka ia bersama para malaikat yang mulia dan berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata dan merasa kesulitan dalam membacanya, maka baginya dua pahala."
Begitu besar pahala bagi orang yang gemar membaca kitab-Nya, apalagi mengerti makna isinya dan diamalkan. Itulah "membaca Al-Qur'an" yang diajarkan oleh utusan-Nya.
Baca juga: Fitnah |
Bagaimana kita sebagai seorang muslim yang bisa menjaga lisan? Kondisi saat ini tidak hanya lisan, jari pun berfungsi sama. Sebagian orang tidak teliti dalam menanggapi informasi, apakah itu bohong, fitnah dan sengaja memuji atau memojokkan seseorang, dimana seharusnya diteliti dulu tingkat kebenarannya. Maka pasar kebohongan tumbuh sangat subur dan disemai oleh kondisi makin dekatnya pesta demokrasi.
Adapun dalil agar kita menjaga lisan, sebagaimana dalam firman-Nya surah al-Ahzab ayat 70-71 yang artinya, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenengan yang besar."
Perintah ini diperkuat oleh hadits yang diriwayatkan olen Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW. bersabda, "Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab perkataan tersebut Allah SWT meninggikan derajatnya. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah SWT namun dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan ke dalam api neraka."
Memberikan makan orang yang lapar itu merupakan tuntunan Rasulullah SAW sebagaimana dalam hadits ini, "Sesungguhnya orang terbaik di antara kalian adalah orang yang memberi makan."(HR. Thabrani). Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW,"Perbuatan apa yang terbaik di dalam Islam?" Nabi SAW. menjawab, "Kamu memberi makan kepada orang lain."(HR. Bukhari dan Muslim).
Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, mengatakan, "Sesuap makanan untuk perut orang yang lapar adalah lebih baik daripada membangun seribu masjid". Pentingnya berbagi makan kepada sesama ini ada dalam firman-Nya surah al-Maidah ayat 32 yang artinya, "Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memeliharan kehidupan seluruh umat manusia".
Baca juga: Qanaah |
Adapun yang terakhir bagi orang yang dirindukan surga adalah berpuasa pada bulan penuh berkah (bulan Ramadan). Bulan penuh berkah yang berlimpah pahala. Artinya: "Siapa yang berpuasa (pada bulan) Ramadan, maka satu bulan sama seperti sepuluh bulan. Hal ini menerangkan besarnya pahala yang akan didapat oleh orang Muslim saat melakukan puasa pada bulan Ramadan.
Makna nasihat di atas adalah orang-orang penyelenggara negara yang mempunyai empat ciri-ciri sebagai hamba yang merindukan surga. Pemimpin suatu negeri hendaknya mengacu juga pada 4 ciri-ciri tersebut.
Ya Allah, jagalah kondisi negeri ini saat pesta demokrasi yang berakhir dengan kebaikan, dan lindungilah dari kekisruhan yang menjadikan kesengsaraan.
Aunur Rofiq
Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)
(erd/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal