- Tokoh Ilmuwan Sejarah Islam/Tarikh pada Masa Dinasti Umayyah
- Tokoh Bidang Ilmu Lain pada Masa Dinasti Umayyah Tokoh Ilmuwan Filsafat pada Masa Dinasti Umayyah Tokoh Ilmuwan Sains dan Kedokteran pada Masa Dinasti Umayyah Tokoh Ilmuwan Geografi pada Masa Dinasti Umayyah Tokoh Ilmuwan Bahasa dan Sastra pada Masa Dinasti Umayyah
Kepemimpinan Dinasti Umayyah memberikan babak baru dalam kemajuan peradaban Islam, salah satunya di bidang pendidikan atau keilmuan sejarah Islam. Tokoh-tokoh ilmuwan sejarah Islam/tarikh yang muncul pada masa Dinasti Umayyah adalah Abu Marwan Abdul Malik ibn Habib, Abu Bakar Muhammad ibn Umar, dan sebagainya.
Menukil buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap karya Rizem Aizid, Dinasti Umayyah didirikan Mu'awiyah bin Abi Sufyan pada 41 H/661 M di Damaskus. Pada masa Dinasti Umayyah, kaum muslim berhasil menaklukkan Afrika Utara, Khurasan, Bukhara, Indus, perbatasan Tiongkok, dan Spanyol.
Selain bidang perluasan wilayah, Dinasti Umayyah juga berhasil meraih kemajuan dalam bidang sastra, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tokoh Ilmuwan Sejarah Islam/Tarikh pada Masa Dinasti Umayyah
Mengutip buku Pendidikan Agama Islam karya Imam Subchi, pada masa Dinasti Umayyah terdapat sejarawan terkemuka yaitu Abu Marwan Abdul Malik ibn Habib. Karyanya yaitu at-Tarikh yang menceritakan permulaan bumi dan langit hingga penaklukan Islam atas Andalusia.
Sejarawan Dinasti Umayyah lainnya yaitu Abu Bakar Muhammad ibn Umar, penulis Tarikh Iftitah al-Andalus. Ada pula Hayyan ibn Khallaf ibn Hayyan, penulis al-Muqtabis fi Tarikh Rijal al-Andalus.
Beberapa penulis biografi juga lahir selama masa Dinasti Umayyah di Andalusia, di antaranya Abu al-Walid Abdullah ibn al-Faradhi. Salah satu karyanya yaitu Tarikh Ulama al-Andalus. Penulis biografi lainnya adalah Ibn Basykuwal dengan karyanya as-Shilah fi Tarikh A'immah al-Andalus.
Tokoh Bidang Ilmu Lain pada Masa Dinasti Umayyah
Tokoh Ilmuwan Filsafat pada Masa Dinasti Umayyah
Masih dari sumber yang sama, tokoh pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn al-Sayigh atau lebih dikenal dengan nama Ibn Bajah. Ia lahir di Zaragoza dan meninggal dalam usia muda.
Tokoh filsuf kedua yaitu Abu Bakr ibn Tufayl yang banyak menulis dalam bidang kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya yang terkenal yaitu Hayy ibn Yazqan. Berikutnya, ada Ibn Rushd yang piawai dalam menafsirkan naskah-naskah Aristoteles.
Tokoh Ilmuwan Sains dan Kedokteran pada Masa Dinasti Umayyah
Abbas ibn Farnas adalah salah satu tokoh ilmuwan di bidang ilmu kimia dan astronomi. Ia adalah orang pertama yang menemukan kaca dari batu.
Nama lain dari bidang astronomi yaitu Ibrahim ibn Yahya al-Naqqas yang berhasil menentukan waktu dan lama terjadinya gerhana matahari. Ia juga sukses membuat teropong yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang.
Adapun dalam bidang kedokteran, terdapat Abu al-Qasim az-Zahrawi yang dikenal sebagai dokter ahli bedah, perintis ahli telinga, dan ahli penyakit kulit. Karyanya yaitu at-Tashrif Liman Ajaza an at-Ta'lif. Karya tersebut sampai sekarang masih dipakai sebagian kalangan terpelajar di Eropa.
Tokoh Ilmuwan Geografi pada Masa Dinasti Umayyah
Abu Ubayd Abdullah ibn Abd al-Azis al-Bakri adalah tokoh ilmuwan geografi yang mendapat kemuliaan berkat karyanya yang berjudul al-Masalik wa al-Mamalik (Jalan dan Kerajaan). Ahli geografi lainnya yaitu Abu al-Husain Muhammad ibn Ahmad ibn Jubayr, penulis Rihlah yang menjadi salah satu karya penting dalam perpustakaan Arab.
Tokoh Ilmuwan Bahasa dan Sastra pada Masa Dinasti Umayyah
Ahli bahasa yang terkenal pada masa Dinasti Umayyah di antaranya Ibn Malik, Ibn Sayyidin, Ibn Khuruf, Ibn al-Hajj, Abu Ali al-Shibli, Abu al-Hasan ibn Usfur, dan Abu Hayyan al-Gharnati. Adapun di bidang sastra, tokoh yang terkenal di antaranya Ibn Abd al-Rabbih dan Ali bin Hazm.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI