Dalil tentang Usaha dan Doa, Amalan yang Bisa Mengubah Takdir

Dalil tentang Usaha dan Doa, Amalan yang Bisa Mengubah Takdir

Devi Setya - detikHikmah
Sabtu, 27 Apr 2024 13:00 WIB
Praying muslim and mosque at night sky hilal half moon
Foto: Getty Images/iStockphoto/oxinoxi
Jakarta -

Setiap manusia diwajibkan berusaha dan berdoa karena dua hal tersebut menjadi bagian dari ibadah. Usaha dan doa juga bisa menjadi cara untuk mengubah takdir.

Dalil perintah beribadah termaktub dalam banyak ayat Al-Qur'an, seperti dalam surah Az Zariyat ayat 56. Allah SWT berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku."

Berusaha dan bekerja merupakan bagian dari ibadah dan bentuk keimanan seorang muslim. Islam menegaskan bahwa setiap muslim diperintahkan untuk bekerja.

ADVERTISEMENT

Allah SWT berfirman dalam surah At Taubah ayat 105,

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: "Dan Katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan'."

Usaha merupakan tanda bahwa seseorang mengupayakan dengan sungguh-sungguh setiap hal yang ingin dicapainya. Usaha seorang muslim bahkan bisa mengubah takdir.

Seorang manusia tidak akan memperoleh hasil jika tidak disertai dengan usaha. Demikian juga soal takdir yang tidak akan bisa diubah jika tidak dibarengi usaha.

Dalam surah An Najm ayat 39-41, Allah SWT berfirman,

وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

وَأَنَّ سَعْيَهُۥ سَوْفَ يُرَىٰ

ثُمَّ يُجْزَىٰهُ ٱلْجَزَآءَ ٱلْأَوْفَىٰ

Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.

Demikian juga ditegaskan Allah SWT dalam surah Ar Ra'd ayat 11,

...اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْ...

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka."

Melansir laman Universitas Islam Indonesia (UII), Ibnu Qoyyim berkata, "Doa merupakan sebab terkuat bagi seseorang untuk selamat dari hal yang tidak disukai dan sebab utama meraih hal yang diinginan."

Terdapat korelasi antara usaha dan doa, Allah SWT melalui firman-Nya juga mengatakan bahwa apabila seorang hamba memohon, maka ia akan mengabulkannya. Allah SWT berfirman dalam surah Ghafir ayat 60,

...ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ...

Artinya: "...Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan)..."

Hal ini juga ditegaskan dalam surah Al Baqarah ayat 186,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya di sisi Allah selain doa." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Dalam berdoa, harus diikuti dengan keyakinan bahwa Allah SWT akan mendengar dan mengabulkan doa hamba-Nya. Yakini juga bahwa Allah SWT akan memberikan pertolongan bagi hamba yang memohon.

Dalam hadits juga Rasulullah SAW bersabda, "Berdoalah kepada Allah dengan keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai" (HR Tirmidzi)

Usaha dan Doa Diiringi dengan Tawakal

Dalam bukunya yang berjudul Yuk, Muhasabah, A Kang Mastur menjelaskan pentingnya tawakal setelah melakukan usaha dan doa. Tawakal menjadi bagian dari ciri orang-orang yang beriman.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Ali Imran ayat 159:

...فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Artinya: "Apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal."

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tawakal mempunyai makna pasrah diri kepada kehendak Allah SWT, percaya dengan sepenuh hati kepada Allah SWT (dalam penderitaan dan sebagainya) setelah melakukan usaha.

Dalam Islam, tawakal merupakan hal wajib yang harus dimiliki umatnya. Tawakal artinya pasrah kepada Allah SWT tetapi bukan semata-mata tidak melakukan apapun. Justru bertawakal dilakukan sebagai bentuk berserah diri kepada Allah SWT setelah melakukan usaha dan doa.

Tawakal juga bermakna pasrah dan menerima segala hasil yang didapat setelah melakukan usaha dan doa.

Rasulullah SAW bersabda, "Jika kamu tawakal kepada Allah dengan sepenuh hati, niscaya Allah akan mencukupi segala kebutuhanmu sebagaimana Dia mencukupi kebutuhan burung-burung di langit. Mereka pergi dengan perut kosong dan kembali dengan perut penuh." (HR At Tirmidzi)

Dengan tawakal, seorang muslim beriman tidak akan pernah merasakan kekecewaan karena ia meyakini bahwa ketetapan yang terjadi adalah hal terbaik yang dipilih Allah SWT.




(dvs/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads