Urutan Dzikir Setelah Sholat yang Benar Sesuai Sunnah

Urutan Dzikir Setelah Sholat yang Benar Sesuai Sunnah

Tia Kamilla - detikHikmah
Rabu, 24 Des 2025 05:45 WIB
Urutan Dzikir Setelah Sholat yang Benar Sesuai Sunnah
Dzikir setelah sholat. Foto: Freepik
Jakarta -

Setelah menunaikan sholat, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkannya dengan dzikir. Amalan ini menjadi penutup ibadah yang menyempurnakan sholat sekaligus sarana untuk mengingat Allah SWT. Amalan ini juga disebutkan dalam Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 103,

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

Fa iżā qaḍaitumuṣ-ṣalāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu'ūdaw wa 'alā junūbikum, fa iżaṭma'nantum fa aqīmuṣ-ṣalāh(ta), innaṣ-ṣalāta kānat 'alal-mu'minīna kitābam mauqūtā(n).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin."

Urutan Dzikir Setelah Sholat

Penting untuk umat Islam memahami urutan dzikir setelah sholat yang benar sesuai sunnah. Berikut urutan dzikir yang dapat diamalkan setelah menunaikan sholat wajib mengacu buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Ustadz Arif Rahman.

ADVERTISEMENT

1. Membaca Istighfar 3 kali dan Doa Allahumma Antas Salam


أَسْتَغْفِرُ اللهَ (3) اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah. Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom.

Artinya: "Aku minta ampun kepada Allah," (3x). "Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Rabb Pemilik Keagungan dan Kemuliaan."

2. Membaca Kalimat Tahlil

لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani'a limaa a'thoyta wa laa mu'thiya limaa mana'ta wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya: "Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal salihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan)."

3. Membaca Laa Ilaha Illallah Wahdahu Laa Syarika Lahu

لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na'budu illa iyyaah. Lahun ni'mah wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaaul hasan. Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.

Artinya: Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.

4. Membaca "Allahumma a'inni 'ala dzikrika..."

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatika

Artinya: Ya Allah, tolonglah aku agar bisa berdzikir kepada-Mu, dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah kepada-Mu dengan baik.

5. Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir dan Tahlil

سُبْحَانَ الله (33)
الْحَمْدُ لله (33 )
اللهُ أَكْبَرُ (33 )
لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ

Subhanallah (33x)
Alhamdulillah (33x)
Allahu akbar (33 x)
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir.

Artinya: Maha Suci Allah (33x)
segala puji bagi Allah (33x)
Allah Maha Besar (33x)
Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.

6. Membaca Ayat Kursi

أعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allahu laa ilaaha illaa huwai hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi, mandzalladzii yasyfa'u 'indahu illaa bi'idznihi ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yukhiithuuna bi syai'im min 'ilmihi illa bi maa syaa', wa si'a kursiyyuhus samaawaati wal ardhi, wa laa yaudhuhu hifdzu humaa wa huwal aliyyul 'azhiim.

Artinya: "Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar." (QS. Al-Baqarah: 255) (dibaca 1 kali).

7. Membaca Surah Al-Ikhlas 3 Kali

Setelah membaca Ayat Kursi, dianjurkan untuk melanjutkan dengan membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali. Adapun bunyi surah Al Ikhlas adalah sebagai berikut,

Ayat 1

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Qul huwallāhu aḥad(un).
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa."

Ayat 2

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Allāhuṣ-ṣamad(u).
Artinya: "Allah tempat meminta segala sesuatu."

Ayat 3

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Lam yalid wa lam yūlad.
Artinya: "Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."

Ayat 4

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).
Artinya: "Serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."

8. Membaca Surah Al-Falaq 3 Kali

Kemudian, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Falaq dari ayat 1-5. Berikut adalah bunyi surah Al-Falaq,

Ayat 1

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

Qul a'ūżu birabbil-falaq(i).
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh).'"

Ayat 2

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

Min syarri mā khalaq(a).
Artinya: "Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,"

Ayat 3

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

Wa min syarri gāsiqin iżā waqab(a).
Artinya: "Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,"

Ayat 4

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad(i).
Artinya: "Dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),"

Ayat 5

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad(a).
Artinya: "Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."

9. Membaca Surah An-Nas 3 Kali

Umat Islam dianjurkan juga membaca surah An-Nas sebanyak 3 kali sebagai dzikir setelah sholat sesuai sunnah Rasulullah SAW. Berikut bacaannya,

Ayat 1

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Qul a'ūżu birabbin-nās(i).
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan manusia,'"

Ayat 2

مَلِكِ النَّاسِۙ

Malikin-nās(i).
Artinya: "Raja manusia,"

Ayat 3

اِلٰهِ النَّاسِۙ

Ilāhin-nās(i).
Artinya: "Sembahan manusia."

Ayat 4

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

Min syarril-waswāsil-khannās(i).
Artinya: "Dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi."

Ayat 5

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ

Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās(i).
Artinya: "Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,"

Ayat 6

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Minal jinnati wan-nās(i).
Artinya: "Dari (golongan) jin dan manusia."

10. Membaca Doa Meminta Ilmu yang Bermanfaat

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma inni as-aluka 'ilman naafi'a, wa rizqon thoyyiba, wa 'amalan mutaqobbala.

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik). (Dibaca setelah salam dari sholat Subuh)."

11. Membaca "Rabbighfirliwa Tub 'alayya Innataka.." 100 Kali

‏ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Allahummaghfirli wa tub 'alayya innaka antat tawwabur rohimu.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku dan maafkan lah aku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Pengampun."

Itulah urutan dzikir setelah sholat yang benar sesuai sunnah. Jangan lupa untuk diamalkan ya!




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads