Kota kuno Gadara (sekarang Umm Qais) menyimpan jejak-jejak Islam era Abbasiyah. Kota ini dulunya merupakan pemukiman dan tetap dihuni hingga Islam muncul pada abad ke-7.
Gadara adalah satu dari sepuluh kota yang disebut Dekapolis, sekumpulan kota Yunani kuno yang didirikan oleh Alexander Agung, seperti disebutkan dalam Encyclopedia Britannica. Kota ini dibentuk setelah penaklukkan Romawi atas Palestina pada 63 SM.
Penyebutan nama Gadara sendiri berasal dari para ahli geografi Arab pada masa Dinasti Abbasiyah (750-1258 M).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangkaian gempa bumi dahsyat yang melanda wilayah Transyordania pada 749 M dan 1033 M, serta Yerusalem dan Tepi Barat berdampak langsung pada pusat kota di wilayah tersebut. Pada waktu itu, terjadi transisi politik dari kekuasaan Umayyah ke Abbasiyah. Pusat kekuasaan pun dipindah dari Damaskus ke Kufah dan Baghdad.
Gadara menyisakan jejak Islam era Abbasiyah. Ahli Arkeologi Islam Abad Pertengahan dari The University of Newcastle upon Tyne Ma'en Omoush mengatakan bukti peninggalan periode Abbasiyah terlihat dari sebagian besar alun-alun di area penggalian situs arkeologi dan beberapa jenis tembikar Abbasiyah yang umum.
Tembikar tersebut, kata Omoush, dikumpulkan dari periode Abbasiyah dan modifikasi arsitekturnya. Fase pendudukan Abbasiyah pertama diperkirakan terjadi pada 750-800 M dan fase kedua berlangsung pada 800-1000/1050 M.
"Peninggalan arsitektural pada fase ini terdiri dari sejumlah ruangan. Dindingnya berkualitas buruk dan dibangun dengan beberapa batu bekas dari bangunan sebelumnya. Dinding-dinding ini menunjukkan beberapa perubahan pada struktur sebelumnya tetapi ruangan-ruangan tersebut juga digunakan untuk keperluan rumah tangga," kata Omoush dikutip dari Jordan Times, Senin (15/4/2024).
![]() |
Omoush mendeskripsikan bahan yang digunakan dalam konstruksi bangunan itu adalah batu kapur dengan gaya Ionic dan Korintus. Lantainya terbuat dari tanah padat atau mosaik. Omous memperkirakan arsitektur era Abbasiyah ini dibangun setelah gempa dahsyat.
"Tampak jelas bahwa arsitektur periode Abbasiyah dibangun setelah gempa bumi tahun 749, sementara kehancuran tembok kuno (lapisan batu runtuh) terlihat di banyak kotak di bawah lapisan Abbasiyah", kata Omoush, sambil mencatat bahwa penggunaan kembali sisa-sisa arsitektur kuno di masa ini terlihat di sudut barat laut area penggalian.
Selama fase Romawi, Bizantium, dan Islam, situs tersebut menyaksikan elemen pertumbuhan, modifikasi, dan pengembangan yang berkelanjutan. Kata Omoush, ini menunjukkan wilayah Umm Qais telah berubah seiring berjalannya waktu.
"Tinjauan terhadap bukti arkeologi menunjukkan bahwa periode awal Umayyah Islam dan Abbasiyah menyaksikan banyak aktivitas di Umm Qais, daerah pedesaan di bagian utara Yordania," tegas ulama tersebut.
BBC Travel dalam laporannya 18 Januari 2018 lalu mengatakan ketika Gadara dinyatakan sebagai sebuah situs arkeologi, penduduk diminta pindah. Warga yang tinggal di kota itu menyebut jiwa kota Gadara ikut pindah bersama warganya.
Departemen Purbakala Yordania mendeklarasikan Gadara sebagai situs arkeologi pada 1960-an. Tungku-tungku dan elemen-elemen lain yang dianggap tidak memiliki nilai budaya dihilangkan, termasuk rumah penduduk.
"Departemen Purbakala melarang kami melakukan perawatan rumah-rumah kami," kata salah satu warga Gadara Alomari kepada BBC.
"Penggalian pertama yang saya lihat terjadi di akhir tahun 1970-an," kenangnya. Tak lama setelah itu, sebanyak 1.500 penduduk Gadara diminta pindah.
(kri/hnh)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026