Puasa Syawal termasuk puasa yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim karena memiliki keutamaan yang dahsyat. Adapun dinamakan puasa Syawal karena dilaksanakan pada bulan Syawal.
Tahukan kalian puasa Syawal berapa hari? Simak tata cara lengkap, mulai dari niat, apakah harus berturut-turut, bagaimanakah jika masih punya utang pulsa, sampai kapan, serta berbagai keutamaannya.
Puasa Syawal Berapa Hari?
Melansir situs Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), puasa Syawal dilakukan sebanyak 6 hari. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim no. 1164).
Dari hadits tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin menegaskan dengan pernyataan sebagai berikut:
"Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal." (Syarhul Mumti', 6: 464).
Tata Cara Puasa Syawal
Seperti ibadah lainnya, ada tata cara untuk melaksanakan puasa Syawal, mulai dari niat, pelaksanaan, waktu pelaksanaan, hingga ketentuan lainnya.
Niat
Niat dalam beribadah memang bisa dilakukan dalam hati saja. Namun, ada pandangan yang mengatakan niat yang diucapkan lebih memantapkan diri untuk melaksanakan ibadah tersebut.
Dikutip dari NU Online, bacaan niat puasa Syawal dalam huruf Arab dan Latin adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah swt.
Namun, bagaimana jika kita tidak berniat berpuasa sejak malam hari sebelumnya? Jika pada pagi hari atau siang harinya kita baru terpikir ingin berpuasa, maka tetap diperbolehkan selama belum makan dan minum sama sekali.
Lafal niat puasanya adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah swt.
Haruskah Berturut-turut?
Yang paling ideal adalah melaksanakan puasa Syawal enam hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri. Ini berarti dilaksanakan pada 2-7 Syawal.
Namun bukan berarti kita tidak boleh berpuasa di luar tanggal tersebut. Bahkan waktu pelaksanaan puasa Syawal boleh dilakukan pada hari yang acak atau tidak berturut turut, misalnya tanggal 2, 5, 6, 10, 15, dan 25.
Sampai Kapan?
Pelaksanaan puasa Syawal dapat dilakukan kapan saja selama masih berada di bulan Syawal. Ini berarti dapat dilaksanakan pada rentang 2-30 Syawal.
Mengqodho Puasa Syawal
Lantas bagaimana jika seseorang berhalangan untuk menjalankan puasa di bulan Syawal?
Masih berdasarkan NU Online, orang yang berhalangan melaksanakan puasa Syawal atau sudah bernazar akan berpuasa Syawal, tetap dapat mengqadhanya di hari lain.
Bahkan mereka tetap mendapat keutamaan seperti orang yang melakukan puasa di bulan Syawal. Hal ini dikarenakan betapa besarnya keutamaan puasa yang satu ini.
Tata cara ini dijelaskan dalam beberapa kitab turats, antara lain Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi al-Bantani.
Masih Punya Utang Puasa
Jika masih memiliki utang puasa Ramadhan, maka dahulukan menunaikan qadha puasa Ramadhan agar mendapatkan ganjaran seperti berpuasa setahun penuh.
Hal tersebut sesuai pernyataan Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata:
"Siapa yang mempunyai kewajiban qodho' puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodhonya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho' itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal." (Lathoiful Ma'arif, hal. 391).
Keutamaan Puasa Syawal
Apa saja keutamaan puasa Syawal? Berikut ini penjelasan yang dikutip dari muhammadiyah.or.id sesuai Keputusan Munas Tarjih ke-26 di Padang 2003 dan Keputusan Muktamar Tarjih XXI di Klaten 1980:
1. Seperti Berpuasa Sepanjang Masa
Orang berpuasa Ramadhan ditambah enam hari puasa Syawal seakan-akan melaksanakan puasa sepanjang tahun atau bahkan sepanjang masa.
Keutamaan tersebut sesuai dengan hadits berikut ini:
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ ... أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ[رواه الجماعة إلا البخاري والنسائي] .
Artinya: Dari Abi Ayyub al-Anshari ra, diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadhan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa." [HR Jama'ah ahli hadits selain dan an-Nasa'i].
2. Puasa Dilipatkan 10 Kali
Orang yang berpuasa Ramadhan dan puasa Syawal, maka puasanya berlipat menjadi 10 kali.
عَنْ ثَوْبَانَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ فَشَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ فَذَلِكَ تَمَامُ صِيَامِ السَّنَةِ . [رواه أحمد] .
Artinya: Dari Tsauban, Nari nabi saw, beliau bersabda: "Barang siapa berpuasa Ramadhan, maka pahala satu bulan Ramadhan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri (dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh), maka semuanya (puasa Ramadhan dan enam hari puasa Syawal) adalah genap satu tahun." [HR Ahmad].
3. Mendapat Pahala 10 Kali Lipat
Keutamaan ketiga adalah pahala kebaikannya dilipatgandakan 10 kali, sesuai hadits berikut ini:
وَفِيْ رِوَايَةِ ابْنِ مَاجَه : مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ وَ مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا .
Artinya: Di dalam riwayat Ibnu Majah dinyatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa berpuasa Ramadhan dan enam hari sesudah Idul Fitri, maka itu sama pahalanya dengan puasa genap setahun. Dan barangsiapa melakukan satu kebaikan, maka ia akan memperoleh (pahala) sepuluh kali lipat."
Demikian tadi telah terjawab pertanyaan puasa Syawal berapa hari. Puasa Syawal adalah enam hari di bulan Syawal yang idealnya dilakukan pada tanggal 2-7 Syawal. Wallahu a'lam.
(bai/inf)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal