Lafadz Takbiran Idul Fitri Lengkap dan Waktu Membacanya

Lafadz Takbiran Idul Fitri Lengkap dan Waktu Membacanya

Diky Darmanto - detikHikmah
Selasa, 09 Apr 2024 17:00 WIB
Sejumlah bocah mengikuti pawai obor dan takbir keliling di Molosifat U, Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (21/4/2023). Pawai yang diikuti oleh ratusan warga tersebut dilakukan dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri 1444 hijriah. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/YU
Ilustrasi takbiran Idul Fitri. (Foto: ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin)
Jakarta -

Takbiran Idul Fitri dimulai sejak malam sebelum Lebaran Idul Fitri. Pengamalan takbiran dengan versi panjang dan pendek ini sunnah.

Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i dalam Fathul Qarib al-Mujib terjemahan Imran Abu Amar menjelaskan, takbiran Idul Fitri merupakan takbir mursal yang tidak mengacu pada waktu salat atau harus dibaca setelah menjalankan salat. Sebaliknya, takbiran dapat dilakukan setiap waktu dalam keadaan apapun.

Takbiran dapat dilakukan setelah terbenamnya matahari malam Idul Fitri hingga saat imam melaksanakan takbiratul ihram dalam salat Idul Fitri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Takbiran Idul Fitri Lengkap Sesuai Sunnah

1. Takbiran Idul Fitri 2024 Pendek

اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ

Bacaan latin: Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar. Allaahu akbar walillaahil hamd

ADVERTISEMENT

Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."

2. Takbiran Idul Fitri 2024 Panjang

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Bacaan latin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar
Allaahu akbar walillaahil hamd

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa
wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa

Laa ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku

Laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, wa a'azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah

Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar
Allaahu akbar walillaahil hamd

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Maha Besar
Allah Maha Besar dan segala puji hanya bagi Allah

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Allah Maha Besar dengan segala kebesaran
Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya
Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore

Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."

Waktu Takbiran Idul Fitri

Dilansir Fiqih Sunnah oleh Sayyid Sabiq terjemahan Abu Syauqina dan Abu Aulia Rahma, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai waktu takbiran Idul Fitri. Ada yang berpandangan bertakbir Idul Fitri dikumandangkan dari waktu pergi salat Id hingga khutbah dimulai.

Ada pula terdapat ulama yang berpendapat takbir Idul Fitri dimulai sejak hilal 1 Syawal terlihat, tepatnya di malam hari raya sampai waktu pagi harinya saat hendak pergi menuju tempat salat Id atau hingga imam berangkat untuk memimpin salat.

Dari Ibnu Abi Dzi'bin dari Az-Zuhri menyebutkan Nabi SAW keluar menuju lapangan pada Idul Fitri. Beliau bertakbir hingga tiba di lapangan dan sampai selesai salat. Setelah selesai salat, beliau menghentikan takbir. (HR Ibnu Abi Syaibah; dinilai sahih oleh Syekh Al-Albani)

Jika seseorang tak salat berjamaah maka takbirnya dianjurkan berlanjut hingga ia memulai takbiratul ihram salat Id. Namun, apabila ia tidak salat, maka ia boleh bertakbir sendiri hingga waktu tergelincirnya matahari.

Hukum Takbiran Idul Fitri

Menurut Syekh Said Bin Muhammad Ba Ali Ba Isyan dalam buku Syarh al-Muqaddimah al-Hadramiyah terjemahan Mohammad Hafid dalam buku Bunga Rampai Bincang Syariah, hukumnya sunnah bagi laki-laki dan wanita melakukan takbiran serta membaca bacaan takbir di malam takbiran.

Dilansir dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan Panduan oleh Abu Maryam Kautsar Amru kesunnahannya bersandar pada keterangan ayat Al-Qur'an dan hadits. Salah satunya dalam surah Al Baqarah ayat 185,

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ ت َشْكُرُونَ

Artinya: "Dan hendaklah kamu menggenapkan hitungan (hari Ramadan), dan hendaklah kamu bertakbir mengagungkan Allah) (atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."

Ibnu Abbas RA menafsirkan ayat di atas sebagai berikut, "Wajib bagi kaum muslimin apabila mereka telah melihat hilal Syawal untuk bertakbir, mengagungkan Allah sampai selesai hari raya mereka."




(rah/rah)

Hide Ads