Lailatul Qadar menjadi waktu yang dinanti-nantikan umat Islam di penghujung Ramadan. Pada malam tersebut, malaikat disebut turun membawa keberkahan.
Turunnya malaikat pada malam Lailatul Qadar ini diceritakan dalam Al-Qur'an surah Al Qadr. Allah SWT berfirman,
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ ٥
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."
Menurut Tafsir Ibnu Katsir yang diterjemahkan M. Abdul Ghoffar E.M dkk, ayat tersebut menjelaskan Allah SWT menurunkan Al-Qur'an pada waktu Lailatul Qadar, yaitu satu malam yang penuh berkah. Malam ini terletak pada bulan Ramadan sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 185,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ
Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an."
Malaikat Turun karena Banyaknya Keberkahan
Ibnu Katsir juga menafsirkan, pada malam tersebut para malaikat turun karena banyaknya berkah yang terdapat pada Lailatul Qadar. Dikatakan, para malaikat itu turun bersamaan dengan turunnya berkah sebagaimana mereka senang turun saat Al-Qur'an dibaca.
Para malaikat ini juga akan mengelilingi halaqah-halaqah zikir (majelis ilmu) dan meletakkan sayap mereka bagi pencari ilmu dengan penuh kejujuran. Hal ini merupakan bentuk penghormatan malaikat terhadap hamba Allah SWT.
Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, Malaikat Ruh atau Jibril turut turun bersama para malaikat yang turun dari langit ke bumi pada Lailatul Qadar. Atas izin Allah SWT, para malaikat itu mengatur semua urusan makhluk yang telah ditentukan-Nya di Lauh Mahfuz untuk satu tahun ke depan, seperti umur, rezeki, kematian, dan sebagainya.
"Turunnya malaikat ke bumi adalah dengan izin Allah, tidak perlu kita menyelidiki bagaimana cara dan apa rahasianya. Kita cukup beriman saja dengannya," jelas tafsir tersebut.
Hanya sedikit saja hal yang dapat diketahui manusia tentang rahasia alam ini, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Isra' ayat 85,
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا
Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang roh. Katakanlah, "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu tidak diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit."
Pada malam kemuliaan itu, para malaikat ikut bersyukur bersama manusia atas kebesaran malam Qadar, sebagai tanda kemuliaan manusia yang menjadi khalifah Allah SWT di muka bumi, demikian tafsir tersebut.
Ada sejumlah hadits yang menjelaskan tanda-tanda Lailatul Qadar. Salah satunya dalam riwayat Ibnu 'Abbas RA dikatakan malam tersebut tenang dan cerah. Rasulullah SAW bersabda,
لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ، لاَ حَارَّةٌ وَلاَ باَرِدَةٌ، تُصْبِحُ شَمْسُهَا صَبِيْحَتَهَا صَفِيْقَةً حَمْرَاءَ. (رواه أبو داود)
Artinya: "Lailatul Qadar adalah malam yang tenang dan cerah, tidak panas dan tidak dingin, serta matahari pada pagi harinya berwarna merah terang." (HR Abu Dawud)
Wallahu a'lam.
(kri/rah)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi