Sholat taubat adalah sholat sunah bagi umat Islam yang mau bertaubat dan membersihkan diri dari dosa. Mengenai waktu pelaksanaan sholat taubat sering muncul pertanyaan, apakah sholat taubat harus tidur terlebih dahulu?
Mengutip Panduan Sholat Rasulullah oleh Imam Abu Wafa, sholat taubat adalah ibadah yang dianjurkan Rasulullah SAW sebagaimana tertuang dalam sebuah hadits:
Diriwayatkan sahabat Abu Bakr as-Shiddiq RA, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidaklah seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia bersuci dengan baik lalu ia berdiri untuk sholat dua rakaat, kemudian ia meminta ampunan kepada Allah melainkan Allah akan mengampuninya" (HR. Abu Dawud no.1521, Tirmidzi no.406, Ahmad no.2 dan Ibnu Majah no.1395).
Dikisahkan bahwa Rasulullah SAW melanjutkan dengan membaca surah Ali-Imran ayat 135.
وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
Artinya: "Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya)."
Waktu Sholat Taubat
Dinukil dari Buku Panduan Sholat Lengkap karya Saiful Hadi El Sutha, sholat taubat boleh dikerjakan kapanpun baik pagi, siang, ataupun malam, asalkan bukan pada waktu-waktu yang haram atau terlarang. Sholat taubat bisa dilakukan setelah sholat fardhu maupun sholat sunah lainnya.
Adapun mengenai waktu utama melaksanakan sholat taubat terdapat beberapa pendapat, seperti dijelaskan dalam Seri Fiqih Kehidupan 3: Shalat karya Ahmad Sarwat.
Para ulama mengemukakan bahwa sholat taubat akan lebih utama apabila segera dikerjakan setelah merasa melakukan perbuatan maksiat. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Syeikhul Islam Ibnu Tamiyyaj Rahimahullahu ta'ala. Beliau berkata:
"Demikianlah sholat taubat itu dilakukan ketika seseorang melakukan kesalahan, maka taubat itu wajib disegerakan dan ia dianjurkan melakukan sholat dua rakaat kemudian ia bertaubat sebagaimana hadits Abu Bakar as-Shiddiq." (Kitab Majmu' Fatawa Ibnu Taimiyyah 23/512, cetakan Darul Wafa).
Ada pula pendapat yang mengatakan sholat taubat lebih utama dikerjakan pada malam hari, karena Allah SWT lebih akan mendengar taubatnya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terlepas dari waktu utama mengerjakannya sholat taubat boleh dilaksanakan kapan saja, tidak harus setelah terbangun dari tidur malam.
Tata Cara Sholat Taubat
Ria Khoirunnisa dalam Panduan Shalat untuk Wanita menjelaskan tata cara sholat taubat yaitu sebagai berikut:
1. Dilakukan seperti sholat fardhu, baik dari bacaan maupun dari gerakannya.
2. Membaca niat sebagai berikut.
أصَلَّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى .
Ushalli Sunnatat Taubati Rak'ataini Lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat sholat taubat dua rakaat Lillahi Ta'aalaa."
3. Dilakukan munfarid atau sendiri.
4. Bisa dilaksanakan kapan saja, tetapi lebih utama di malam hari.
5. Dikerjakan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak enam rakaat. Setiap dua rakaat satu kali salam seperti hadits Rasulullah SAW dalam mengerjakan sholat sunah.
6. Membaca istighfar dan doa setelahnya.
Doa Sholat Taubat
Setelah melakukan sholat taubat, dianjurkan membaca istighfar sebagai berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ.
Astaghfirullaahal'adziim, Alladzii Laa Ilaaha Illa Huwal Hayyul Qayyuumu Wa Atuubu Ilaiih.
Artinya: "Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada-Nya."
Atau bisa juga membaca istighfar berikut, seperti dikutip dari Buku Panduan Sholat Lengkap karya Saiful Hadi El Sutha
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمِ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا.
Astaghfirullaahal Azhiimal-ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata 'abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf'an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuran.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Tegak, aku bertaubat (kembali) kepada-Nya selaku taubatnya seorang hamba yang telah berbuat kezhaliman, yang tiada lagi mempunyai untuk dirinya sendiri madharat atau pun manfaat, mati, hidup ataupun kebangkitan dari kematian nanti."
Setelah membaca istighfar, dilanjutkan membaca doa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ انْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا انْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّمَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى وَابُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا انْتَ.
Allaahumma Anta Rabbii Laa Ilaaha Illaa Anta Khalaqtanii Wa Ana'abduka Wa Ana'alaa 'ahdika Wawa' dika Mastatha'tu A'uudzubika min Syarri Maa Shana'tu. Abuu Ulaka bini'matika 'alayya Wa Abuu U Bidzanbi Faghfirlii Fa Innahu Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illaa Anta
Artinya: "Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, karena itulah ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat memberikan ampunan melainkan Engkau wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat"
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!