Tata Cara Mandi Wajib Pria, Kapan Waktu Terbaiknya?

Tata Cara Mandi Wajib Pria, Kapan Waktu Terbaiknya?

Alvin Setiawan - detikHikmah
Kamis, 21 Mar 2024 05:45 WIB
back view of attractive african american woman with sponge taking shower
Ilustrasi tata cara mandi wajib pria. (Foto: iStock)
Jakarta -

Muslim pria saat keadaan junub diharuskan untuk mandi wajib. Apabila tidak melakukannya maka salat dan ibadah lainnya menjadi tidak sah.

Dikutip dari buku Panduan Muslim Sehari-Hari karya M. Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, dijelaskan keadaan junub pada pria di antara lain ketika jimak (berhubungan suami istri) dan keluar mani (karena mimpi basah/ihtilam).

Allah SWT berfirman dalam surah Al Ma'idah ayat 6, "Dan jika kamu junub maka mandilah."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW juga bersabda,

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ، قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ إِذَا تَجَاوَزَ الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ. (رواه مسلم)

ADVERTISEMENT

Artinya: "Dari Aisyah, bahwa Rasulullah telah bersabda. "Jika dua khitan telah bertemu (bersetubuh) maka wajib mandi." (HR Muslim)

Niat Mandi Wajib bagi Pria

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla li raf'il hadasil akbari fardhal lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar wajib karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Mandi Wajib bagi Pria

Berikut tata cara mandi wajib dikutip dari buku Fiqh Ibadah yang ditulis oleh Zaenal Abidin:

1. Mengucapkan niat atau basmalah, bisa diucapkan dalam hati maupun bersuara.

2. Membasuh telapak tangan sebanyak 3 (tiga) kali.

3. Bersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi dengan tangan kiri, bersihkan juga area tersembunyi tubuh seperti sekitar kemaluan, ketiak, pusar, dan lipatan-lipatan tubuh yang lain.

4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosokkannya dengan sabun.

5. Lanjut dengan berwudhu seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.

6. Dianjurkan juga untuk menyela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak tiga kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air

Anjuran tersebut dijelaskan dalam hadis riwayat At-Tirmidzi, laki-laki dianjurkan untuk menyela pangkal rambut saat mandi wajib, sedangkan wanita tak perlu melakukannya.

Doa setelah Mandi Wajib Pria

Dinukil dari Kajian Kitab Kajian Kitab Safinatun Najah karya Ahid Syahid, adapun doa setelah mandi wajib yang dapat dibaca setelah keluar dari kamar mandi seperti berikut,

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri."

Kapan Mandi Wajib Dilakukan?

Mandi dianjurkan untuk dilakukan sesegera mungkin saat pria dalam keadaan junub. Sebab keadaan junub dapat menghalanginya untuk melakukan beberapa ibadah. Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Anis Sumaji di dalam buku 125 Masalah Thaharah.

Namun, ada beberapa ulama berpendapat boleh menundanya. Hal itu didasarkan pada sebuah hadits riwayat Abu Hurairah RA.

Dikisahkan Nabi Muhammad SAW bertemu dengannya di salah satu jalan di kota Madinah, padahal Abu Hurairah RA masih dalam keadaan junub. Abu Hurairah RA kemudian segera pergi untuk menghindari Nabi SAW dan segera mandi.

Rasulullah SAW mencarinya dan ketika Abu Hurairah RA mendekat, Nabi SAW bertanya, 'Dari mana kamu, wahai Abu Hurairah?'

Abu Hurairah RA menjawab, 'Wahai Rasulullah, tadi Anda bertemu denganku saat saya masih dalam keadaan junub, jadi saya tidak ingin duduk bersama Anda sampai saya mandi.'

Rasulullah SAW kemudian berkata, 'Subhanallah, sungguh orang mukmin tidaklah najis'." (Muttafaqun 'alaih)

Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari, berkata jika hadits bahwa seseorang yang junub dapat menunda mandi junubnya. Asalkan tidak melewati waktu yang wajib (yaitu salat), meskipun sebaiknya harus disegerakan.

Senada dengan pendapat di atas, Ibnu Rajab al-Hanbali di dalam kitab yang sama, mengungkapkan seseorang yang junub boleh menunda mandi wajibnya selama masih dalam waktu salat.

Jadi, bagi pria yang junub saat bangun dari tidur malamnya, ia dianjurkan untuk segera mandi wajib. Walau dalam posisi kesiangan, ia harus segera mandi agar dapat mendirikan salat subuh.

Jika menunda, maka ia akan berdosa. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang berbunyi, "Tidak ada kelalaian selama tidur, kelalaian muncul ketika seseorang bangun dari tidurnya." (HR Ahmad, shahih)

Lalu, muncul pertanyaan. Apakah muslim pria dapat menunda mandi wajib pada Ramadan? Apakah nanti puasanya sah atau tidak?

Menurut buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian karya Muh Hambali, jumhur (mayoritas) ulama fiqh (para imam empat mazhab) berpendapat bahwa sengaja menunda mandi junub atau mandi besar hingga setelah terbit fajar tidaklah mempengaruhi sah atau tidaknya puasa.

Baik ditunda karena sengaja atau lupa. Adapun landasan dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan Aisyah RA dan Ummu Salamah RA, "Nabi SAW pernah memasuki waktu Subuh dalam keadaan junub karena berjima'. Kemudian (setelah waktu subuh tiba) beliau mandi dan berpuasa." (HR Bukhari dan Muslim)

Wallahu a'lam bisshawab.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads