Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memaparkan hasil prediksi posisi hilal pada waktu pengamatan, yakni 10 Maret 2024 mendatang. Hasilnya, dipastikan hampir seluruh wilayah di Indonesia tidak ada yang bisa melihat hilal.
"Hasil rukyat pun tanggal 10 belum ada yang berhasil sehingga diprakirakan pada tanggal 10 saat Magrib tidak ada hilal yang terlihat dan belum memenuhi visibilitas hilal," kata Thomas di kantor BRIN, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Berdasarkan hal itu, Thomas menyebut, kemungkinan besar awal puasa Ramadan 2024 baru dimulai pada 12 Maret 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thomas mengatakan, wilayah Timur di Indonesia secara umum posisi bulannya masih negatif. Posisi bulan dianggap terlalu rendah.
Hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 2021 kriteria hilal menyebutkan ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Wilayah yang memenuhi kriteria MABIMS pada 10 Maret 2024 setelah matahari terbenam hanya wilayah benua Amerika Serikat. Sementara itu, wilayah Asia Tenggara belum terpenuhi.
Thomas mengatakan, wilayah Timur di Indonesia secara umum posisi bulannya masih negatif. Posisi bulan dianggap terlalu rendah dengan tinggi bulan di Indonesia hanya sekitar 1 derajat atau kurang. "Kemudian, elongasinya hanya 1,7 derajat jadi ini belum memenuhi kriteria MABIMS," katanya.
Diketahui, Pemerintah RI melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadan pada Minggu, 10 Maret 2024. Sidang ini akan mempertimbangkan hasil hisab dan rukyat atau pemantauan hilal pada 10 Maret 2024. Pemantauan dilakukan di 134 titik yang tersebar di Indonesia.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag Adib dalam keterangannya mengatakan, pemantauan hilal awal Ramadan tersebut akan langsung digelar oleh Kanwil Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota dengan menggandeng Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat.
Berdasarkan penjelasan Adib, hasil hisab dari semua sistem sepakat ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Minggu, 10 Maret 2024.
"Pada hari rukyat, 29 Syakban 1445 H, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -0ยฐ20' 1,2" sampai 0ยฐ52' 5,4" dengan sudut elongasi antara 2ยฐ14' 46,8" sampai 2ยฐ41' 50,4","paparnya.
(rah/kri)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri