Bolehkah Membaca Ayat Kursi saat Ziarah Kubur? Ini Penjelasannya

Bolehkah Membaca Ayat Kursi saat Ziarah Kubur? Ini Penjelasannya

Devi Setya - detikHikmah
Minggu, 18 Feb 2024 18:00 WIB
Ayat Kursi
Foto: Getty Images/iStockphoto/M32
Jakarta -

Ayat Kursi termasuk amalan yang sering dikerjakan umat Islam, termasuk ketika melakukan ziarah kubur. Bagaimana hukum membaca ayat Kursi ketika ziarah kubur?

Ayat Kursi adalah ayat yang terdapat pada surah Al Baqarah ayat 255. Ayat Kursi juga merupakan salah ayat yang paling banyak dibaca serta memiliki banyak keutamaan.

Ayat Kursi adalah ayat yang agung dan paling utama. Hal ini dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW bersabda, "Hai Abu Mundzir, Ayat Azhimah (agung) apa yang sudah kamu hafal?" Dia menjawab, "Allah dan rasul-Nya yang paling mengetahui." Beliau bersabda, "Ketahuilah, bahwa Ayat Azhumah adalah allahu laa ilaaha illa huwwal hayyul qayyum." Rasulullah SAW mengulanginya sebanyak tiga kali.

Bolehkah Membaca Ayat Kursi saat Ziarah Kubur?

Membaca ayat-ayat Al-Qur'an ketika ziarah kubur menjadi cara untuk mengirimkan doa kepada mayit.

ADVERTISEMENT

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang melintas sejumlah kuburan, kemudian membaca, qulhuwallahu ahad, sebanyak 11 kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orang yang sudah meninggal, maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang telah meninggal."

Imam Ahmad bin Hanbal berpesan, "Jika kalian memasuki komplek pekuburan, maka bacalah surat al-Fatihah, surat al-Falaq, surat an-Nas, dan surat al-Ikhlas. Kemudian, kalian khususkan pahalanya untuk para ahli kubur. Sebab, kebaikan itu sampai kepada mereka."

Ibnu Taimiyah membolehkan kiriman pahala kepada mayit. Hal itu seperti yang disebutkan dalam salah satu fatwanya.

إنَّهُ يَجُوزُ إهْدَاءُ ثَوَاؚِ الْعَِؚادَاتِ الْمَالِيَّةِ، وَالَؚْدَنِيَّةِ إلَى مَوْتَى الْمُسْلِمِينَ. كَمَا هُوَ مَذْهَُؚ أَحْمَدَ، وَأَؚِي حَنِيفَةَ، وَطَا؊ِفَةٍ مِنْ أَصْحَاؚِ مَالِكٍ، وَال؎َّافِعِيِّ. فَإِذَا أُهْدِيَ لِمَيِّتٍ ثَوَاُؚ صِيَامٍ، أَوْ صَلَاةٍ، أَوْ قِرَاءَةٍ، جَازَ ذَلِكَ،

Artinya, "Diperbolehkan menghadiahkan pahala ibadah harta dan ibadah badan kepada orang-orang muslim yang telah meninggal, sebagaimana yang dianut dalam mazhab Imam Ahmad, Imam Abu Hanifah, sekelompok ulama Malik dan Syafii. Kemudian, jika dihadiahkan pahala puasa, pahala shalat, atau pahala bacaan kepada satu mayit, maka hal itu boleh," (Lihat: Ibnu Taimiyah, al-Fatwa al-Kubra, jilid III, halaman 38).

Melalui penjelasan tersebut, Ayat Kursi termasuk salah satu doa yang bisa dibacakan ketika ziarah kubur. Pahala dari bacaan Ayat Kursi bisa menjadi pahala bagi mayit. Pastikan untuk meniatkannya saat membaca dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT.

Bacaan Ayat Kursi: Arab, Latin, Artinya

Berikut adalah bacaan Ayat Kursi dalam tulisan Arab, latin dan terjemahannya:

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَ؎ْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا ؚِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا َؚيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ ؚِ؎َيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا ؚِمَا ؎َاۀءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْ؞ُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَ؞ِيْمُ ٢٥٥

Bacaan latin: Allaahu Laailaaha illa huwal hayyul qayyuum. Laa ta'khudzuhu sinatuw walaa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi. Mangdzalladzii yasyfa'u 'indahuu illai bi idznih. Ya'lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum. Walaa yuhiithuuna bisyai-in min 'ilmihii illaa bimaa syaa-a. Wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardha. Walaa ya-uuduhuu hifdzuhumaa wahuwal 'aliyyul 'azhiim

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung."

Adab Ziarah Kubur

Merangkum Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani, berikut beberapa adab ziarah kubur sesuai sunnah Rasulullah SAW.

1. Mengucapkan salam

Bacaan ucapan salam ketika memasuki area pemakaman,

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُ؀ْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ ؎َاءَ اللَّهُ ؚِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة

Artinya: "Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami InsyaAllah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua." (HR. Muslim).

2. Tidak memakai alas kaki di kuburan

Saat berziarah disunnahkan untuk tidak memakai alas kaki.

يَا صَاحَِؚ السِؚّْتِيَّتَيْنِ، أَلْقِ سِؚْتِيَّتَكَ! فَنَ؞َرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُوْلَ اللهِ، خَلَعَهُمَا فَرَمَى ؚِهِمَا

Artinya: "Wahai orang yang memakai sendal, celaka engkau, lepaslah sandalmu! Lalu orang itu melihat dan tatkala dia mengetahui (bahwa yang menegurnya adalah) Rasulullah SAW maka dia melepas dan melempar sandalnya," (HR. Abu Daud).

3. Membaca doa dan surat pendek Al-Qur'an

Rasulullah menziarahi kuburan sahabatnya untuk mereka dan memohon ampunan untuk mereka. Dibolehkan untuk mengangkat tangan ketika mendoakan mayat dan disarankan untuk menghadap kiblat.

4. Tidak duduk dan berjalan di atas kuburan

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,

لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَاَؚهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَؚْرٍ

"Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR. Muslim).

5. Menyiram air

Disunnahkan untuk menyirami makam dengan air. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits.

أن النؚي ( صلى الله عليه وسلم ) ر؎ على قؚر اؚراهيم اؚنه ووضع عليه حصؚاء

Artinya: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR. Abu Daud).




(dvs/erd)
Panduan Ziarah Kubur

Panduan Ziarah Kubur

78 konten
Ziarah kubur adalah amalan sunah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW selama sesuai dengan syariat dan tidak mengandung syirik atau kemusyrikan. Tujuan pengerjaan ziarah kubur sendiri sebagai pengingat akan kematian dan akhirat.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads