Perjalanan Isra Miraj Rasulullah SAW Menurut Surat Al-Isra Ayat 1

Perjalanan Isra Miraj Rasulullah SAW Menurut Surat Al-Isra Ayat 1

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Kamis, 08 Feb 2024 14:00 WIB
Kartu Ucapan Isra Miraj 2022
Foto: Dok. iStock, Canva
Jakarta -

Perjalanan Rasulullah SAW menurut surat Al-Isra ayat 1 merupakan salah satu mukjizat dari Allah SWT. Di atas Sidratul Muntaha, beliau mendapat perintah salat secara langsung oleh Allah SWT.

Perjalanan luar biasa yang dialami oleh Rasulullah SAW menurut surat Al Isra ayat 1 ini lebih dikenal dengan peristiwa Isra Miraj. Dalam ayat tersebut Allah SWT berfirman,

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan latin: Sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al Isra (17) : 1)

ADVERTISEMENT

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT telah memilih salah satu hamba-Nya, yakni Nabi Muhammad SAW, sebagai nabi terakhir yang diutus kepada umat manusia untuk melakukan sebuah perjalanan.

Bagaimanakah Perjalanan Rasulullah SAW menurut surat Al-Isra ayat 1 tersebut? Berikut selengkapnya!

Perjalanan Rasulullah SAW menurut Surat Al-Isra Ayat 1

Dijelaskan dalam tafsir Al Qur'an Kemenag, surat Al Isra ayat 1 tersebut bertujuan untuk menunjukkan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Kata "subhana" pada awal ayat itu ditujukan agar manusia mengakui kesucian-Nya dan keagungan-Nya.

Kekuasaan Allah SWT itu ditunjukkan dengan kejadian luar biasa pada hamba-Nya, yakni Allah SWT telah memperjalankan Nabi Muhammad SAW pada suatu malam dengan perjalanan yang cepat.

Kata "asra" dalam bahasa Arab dapat dipahami sebagai perjalanan pada malam hari. Sehingga dapat dipastikan peristiwa Isra Miraj yang dialami oleh Rasulullah SAW terjadi pada malam hari dan dalam waktu yang singkat.

Meski tidak dijelaskan kapan waktu keberangkatan beliau maupun kepulangannya, namun Allah SWT menjelaskan bahwa Isra hamba-Nya tersebut dimulai dari Masjidil Haram di Makkah, dan menuju ke Masjidil Aqsa yang berada di Baitul Maqdis.

Allah SWT juga menerangkan bahwa Masjidil Aqsa dan daerah sekitarnya mendapat berkah-Nya karena menjadi tempat turun wahyu kepada para nabi. Tanahnya disuburkan, sehingga menjadi daerah yang makmur.

Perjalanan Rasulullah SAW menurut surat Al-Isra ayat 1 ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada Nabi tanda-tanda kebesaran-Nya. Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW diperlihatkan betapa luasnya jagat raya dan agungnya Allah SWT Sang Maha Pencipta.

Sementara itu, peristiwa Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha (Mustawa). Di sanalah beliau menerima perintah salat untuk umatnya.

Peristiwa Isra Miraj Menurut Surat Al Isra Ayat 1

Dalam buku Kelengkapan Tarikh Edisi Istimewa Jilid 2 oleh K.H. Moenawar Chalil, dijelaskan bahwa peristiwa Isra Miraj ini merupakan perjalanan yang dialami oleh Rasulullah SAW dalam waktu semalam, dimulai dari Masjidil Haram di Makkah, lalu ke Masjidil Aqsa di Palestina, dan naik ke Sidratul Muntaha.

Sebelum berangkat ke Sidratul Muntaha, Jibril sudah terlebih dahulu membelah dada Rasulullah SAW untuk dibersihkan dan diisi dengan hikmah dan kebaikan. Barulah kemudian Jibril membersamai beliau memenuhi panggilan Allah SWT.

Yusak Burhanudin dan Ahmad Fida' dalam Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV menjelaskan bahwa di setiap lapisan langit, Rasulullah SAW bertemu dengan banyak nabi-nabi sebelum beliau. yaitu Nabi Adam AS, Nabi Yahya AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Idris AS, Nabi Harun AS, Nabi Musa AS, dan Nabi Ibrahim AS.

Setelah melewati tujuh lapisan langit, Nabi Muhammad SAW pun tiba di Baitul Makmur, di mana para malaikat melakukan tawaf. Barulah beliau menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT.

Allah SWT kemudian memberikan perintah salat kepada Rasulullah SAW dan seluruh umatnya sebanyak 50 kali dalam sehari. Namun ketika melewati Nabi Musa AS, beliau diperintah untuk memohon keringanan kepada Allah SWT. Sebab, umat manusia yang terdahulu terbukti tidak sanggup melakukannya.

Akhirnya, setelah melalui banyak permohonan, keputusan terakhir Allah SWT adalah memerintahkan umat Islam dan Rasulullah SAW untuk melakukan salat 5 kali dalam sehari sebagai ibadah wajib kepada-Nya.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads