Arab Saudi menemukan 25.000 fragmen artefak yang berasal dari periode awal Islam. Artefak tersebut terdiri dari gerabah, logam, hingga bahan bangunan.
Melansir kantor berita Saudi, SPA, Selasa (6/2/2024), tim arkeolog Arab Saudi yang tergabung dalam Program Distrik Bersejarah Jeddah melakukan penggalian di empat situs bersejarah dan menemukan 11.405 pecahan gerabah, 11.360 tulang hewan, 1.730 cangkang, 685 bahan bangunan, 187 artefak kaca, dan 71 artefak logam.
Tim melakukan penyelidikan arkeologi di Masjid Utsman bin Affan dan mengungkap artefak yang berasal dari dua abad pertama Hijriah atau abad ke-7 hingga ke-8 M dan mencakup periode sejarah yang berbeda, khususnya pada pilar-pilar kayu hitam yang ditemukan di dekat mihrab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan analisis dan penelusuran lanjut ke Ceylon (sekarang Sri Lanka), temuan ini menonjolkan hubungan perdagangan luas Jeddah yang bersejarah.
Tim arkeolog Saudi juga menemukan koleksi bejana dan pecahan keramik, termasuk porselen berkualitas tinggi saat menggali situs yang sama. Beberapa di antaranya berasal dari Provinsi Jiangxi, Tiongkok dan berasal dari abad 16-19 M, sedangkan pecahan tembikar yang lebih tua berasal dari era Abbasiyah.
Penggalian juga dilakukan di situs arkeologi Al-Shonna yang menghasilkan temuan banyak pecahan tembikar, termasuk porselen dan keramik dari Eropa, Jepang, dan Tiongkok yang berasal dari abad ke-19 hingga ke-20 M.
Adapun, penggalian di Al-Kidwah (Bab Makkah) mengungkap bagian Parit Timur yang diyakini berasal dari akhir abad ke-18 M.
Tim arkeolog juga menemukan batu nisan yang terbuat dari batu mangabi, marmer, dan granit di lokasi berbeda di Jeddah. Batu nisan tersebut berisi prasasti nama. Terdapat tulisan dan ayat-ayat Al-Qur'an di nisan tersebut. Kemungkinan batu nisan ini berasal dari abad ke-2 dan ke-3 H atau abad ke-8 dan ke-9 M.
![]() |
Temuan artefak ini merupakan bagian dari Program Distrik Bersejarah Jeddah (JHD) yang bekerja sama dengan Komisi Warisan Arab Saudi. Proyek yang diprakarsai Putra Mahkota Mohammed bin Salman ini bertujuan untuk melestarikan barang antik dan situs arkeologi nasional, mengungkap kekayaan sejarah kerajaan, dan mempromosikan Jeddah sebagai tujuan budaya dan wisata.
Temuan tersebut telah terdaftar dalam Daftar Arkeologi Nasional dan database ilmiah yang berisi informasi terkait penemuan artefak.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal