Mengenal Tempat Isra Miraj Rasulullah SAW, Kiblat Pertama Umat Islam

Mengenal Tempat Isra Miraj Rasulullah SAW, Kiblat Pertama Umat Islam

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Senin, 05 Feb 2024 08:45 WIB
Masjidil Aqsa
Ilustrasi Masjidil Aqsa (Foto: Andik Setiawan/d'Traveler)
Jakarta -

Isra Miraj adalah peristiwa mulia sekaligus mukjizat Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman dalam surah An Najm ayat 13-18,

وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى

Artinya: "Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu ketika) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Nabi Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya. Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (apa yang dilihatnya). Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang sangat besar."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip buku Biografi Rasulullah: Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-Sumber yang Otentik karya Mahdi Rizqullah Ahmad, sejarah Isra Miraj berkaitan dengan musibah-musibah yang menimpa Nabi Muhammad SAW berturut-turut.

Kesedihan beliau amat mendalam. Kala itu, Rasulullah SAW ditinggal oleh pamannya yang bernama Abu Thalib, kematian sang istri Khadijah dan berbagai penganiayaan yang dilakukan kaum musyrikin terhadap umat Islam.

ADVERTISEMENT

Menurut pendapat ulama, peristiwa tersebut terjadi 10 tahun setelah Nabi SAW dibaiat menjadi seorang nabi. Meski demikian, para ulama masih berselisih pendapat mengenai hal ini.

Di Mana Tempat Isra Miraj Rasulullah SAW?

Mengutip buku Sejarah & Keutamaan Masjid Al-Aqsha & Al-Quds oleh Mahdy Saied Rezk Kerisem, Masjidil Aqsa dikatakan sebagai kiblat pertama umat Islam. Selain itu, tempat tersebut juga lokasi berlangsungnya Isra Miraj. Hal ini diterangkan dalam surah Al Isra ayat 1,

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Dikatakan dalam sejumlah kitab tafsir bahwa para malaikat-lah yang mendirikan Masjidil Aqsa pertama kalinya. Meski demikian, jumhur ulama dan yang shahih menyebut Nabi Adam AS yang membangunnya atas wahyu dari Allah SWT.

Tidak diketahui pasti bagaimana bentuk bangunannya. Dialah yang menentukan tempat, panjang dan luas bangunan, lalu Adam AS yang mendirikannya.

Lalu, pada tahun 2000 SM Masjidil Aqsa direnovasi oleh Nabi Ibrahim AS dan ditinggikan. Saat itu, Raja Kan'an Arab yang merupakan penguasa Baitul Maqdis menyambut Ibrahim AS dan berpegang teguh pada ajaran tauhid.

Setelahnya, Nabi Yaqub AS juga melangsungkan perbaikan pada bangunan Masjidil Aqsa. Begitu pula dengan Nabi Sulaiman AS.

Dia mendirikan Masjidil Aqsa lebih besar, luas, dan indah. Sesuai sabda Rasul SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru bin Ash, beliau bersabda:

"Ketika Sulaiman bin Dawud selesai membangun Baitul Maqdis (dalam riwayat lain disebutkan: membangun masjid Baitul Maqdis), maka ia meminta tiga perkara kepada Allah SWT, yaitu; keputusan hukum yang sejalan dengan keputusan Allah, kerajaan yang tidak selayaknya dimiliki seseorang sesudahnya, dan agar masjid ini tidak didatangi seseorang yang tidak menginginkan selain sholat di dalamnya, melainkan ia keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan ibunya. Kedua perkara yang pertama telah diberikan kepada Sulaiman, dan aku berharap ia juga diberikan yang ketiga." (HR Ahmad, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah)

Peristiwa Isra Miraj

Peristiwa Isra Miraj dimulai ketika Rasulullah SAW selesai menunaikan salat Isya. Jibril turun dari langit dan masuk ke kediaman beliau di Makkah.

Jibril kemudian membelah dada Rasulullah SAW untuk diambil hatinya, yakni dicuci menggunakan air ZamZam untuk membuang keburukan dan mengisinya dengan hikmah dan keimanan.

Setelah hati Rasulullah SAW dikembalikan dan dijahit dada beliau, malaikat Jibril mengajak beliau untuk naik ke atas langit.

Diriwayatkan dari Anas RA, saat itu malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW dengan seekor Buraq. Yakni binatang berwarna putih, berukuran lebih besar dari keledai tapi sekecil bighal (anak kuda). Kukunya terlihat jelas di setiap ujung jemarinya. Binatang inilah yang kemudian menjadi tunggangan Rasulullah SAW menuju langit.

Mengutip buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV oleh Yusak Burhanudin dan Ahmad Fida', dijelaskan bahwa malaikat Jibril terlebih dahulu mengajak Rasulullah SAW untuk mengunjungi Masjidil Aqsa dan beberapa tempat lain. Termasuk Madinah, Kota Madyan, Bukit Tur Sina, dan Baitul Lahmi (Betlehem).

Di tempat-tempat tersebut beliau melakukan salat dua rakaat sambil mengimami ruh para nabi. Kemudian Jibril memberi pilihan dua cangkir yang berisi susu dan arak. Dipilihlah susu sehingga keberkahan dan kebaikan akan selalu menyertai atas Nabi Muhammad SAW dan umatnya.

Kemudian di sumber sebelumnya menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersama Jibril naik ke langit. Di setiap lapis, Jibril minta dibukakan dan ditanya, "Siapakah yang bersamamu?"

Jibril menjawab, "Muhammad."

Di langit dunia Rasulullah SAW berjumpa dengan Adam AS. Di langit kedua berjumpa dengan Isa dan Yahya AS. Di langit tingkat ketiga, beliau bertemu Yusuf AS. Di langit keempat, beliau bersua dengan Idris AS. Di langit kelima, beliau berjumpa dengan Harun AS. Di langit keenam, beliau bertemu dengan Musa AS. Di langit ketujuh, beliau berjumpa dengan Ibrahim AS yang tengah bersandar ke Baitul Ma'mur.

Kemudian Rasulullah SAW naik ke Sidratul Muntaha. Di atas Arsy, Allah SWT memerintahkan beliau dan umatnya untuk salat sebanyak 50 waktu dalam sehari semalam.

Beliau kemudian turun dengan perintah tersebut. Namun, ketika bertemu dengan Nabi Musa AS, beliau diminta untuk kembali menghadap Allah SWT dan meminta keringanan atas kewajiban tersebut.

Rasulullah SAW naik lagi dan Allah SWT mengurangi kewajiban salat menjadi 45 waktu dalam sehari semalam. Beliau lalu turun dan bertemu Nabi Musa AS lagi. Kemudian Nabi Musa AS meminta Nabi Muhammad SAW untuk kembali lagi dan meminta hal yang sama.

Beliau terus melakukan ini hingga ketika itu Rasulullah SAW membawa kewajiban salat 5 waktu dalam sehari semalam. Nabi Musa AS masih meminta Rasulullah SAW kembali lagi menghadap Allah SWT karena kewajiban itu terlalu berat untuk umatnya.

Allah SWT kemudian berseru, "Aku telah menetapkan putusan-Ku dan telah meringankannya untuk hamba-hamba-Ku." Jadilah perintah salat adalah sebanyak lima kali dalam sehari.

Dalam sejarah Isra Miraj, Rasulullah SAW diperlihatkan beberapa kejadian yang belum pernah dilihatnya. Pertama, beliau melihat empat sungai di surga. Kedua sungai itu adalah Sungai Nil dan Sungai Eufrat.

Kedua, beliau juga melihat orang-orang yang diazab memiliki bibir seperti unta yang mereka gunakan untuk menelan potongan api neraka dan dikeluarkan lewat duburnya. Mereka adalah orang-orang yang gemar memakan harta anak yatim.

Ketiga, Allah SWT juga memperlihatkan orang yang mengambil daging yang busuk daripada daging yang bagus. Sebab ketika di dunia mereka gemar melakukan zina.

Keempat, Rasulullah SAW juga melihat surga dan neraka secara langsung. Beliau bahkan bertemu dengan malaikat-malaikat penjaga neraka yang galak dan kejam, yang tidak pernah tersenyum dan tampak selalu geram.




(aeb/lus)
Isra Miraj

Isra Miraj

59 konten
Isra Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dari Masjidil Haram di Makkah ke Baitul Maqdis (sebuah lokasi yang saat ini dikenal dengan Kota Tua Yerusalem) dan berlanjut ke Sidratul Muntaha melewati tujuh lapis langit.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads