Tujuan Isra Miraj dan Bentuk Kasih Sayang Allah pada Rasulullah

Tujuan Isra Miraj dan Bentuk Kasih Sayang Allah pada Rasulullah

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Sabtu, 27 Jan 2024 16:00 WIB
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi Isra Miraj (Foto: Getty Images/iStockphoto/wongmbatuloyo)
Jakarta -

Isra Miraj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam karena memiliki tujuan tertentu. Allah SWT membuktikan keagungan dan kebesarannya dengan peristiwa Isra Miraj ini.

Merujuk pada buku Kisah Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW oleh Syofyan Hadi, Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil al-Haram di Makkah hingga masjid al-Aqsha di Palestina, kemudian naik menghadap Tuhan hingga sampai batas terjauh yang bisa dicapai makhluk yaitu Sidratul Muntaha.

Sebagai peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, Isra Miraj tidak hanya memberikan bukti kebesaran Allah SWT, namun juga menyimpan tujuan-tujuan tertentu bagi umat muslim. Lantas, apa tujuan Isra Miraj?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan Isra Miraj

Dirangkum dari sumber sebelumnya dan buku Sirah Nabawiyah oleh Abul Hasan Ali al-Hasani an-Nadwi, tujuan utama Isra Miraj adalah untuk menjemput perintah salat fardhu lima waktu. Pada awalnya, Nabi Muhammad SAW diperintahkan Allah SWT untuk melaksanakan salat sebanyak 50 rakaat dalam sehari.

Namun, Nabi Muhammad SAW memohon kepada Allah SWT agar diberikan keringanan. Hingga pada akhirnya, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan umatnya untuk melaksanakan salat fardhu lima kali dalam sehari.

ADVERTISEMENT

Terdapat beberapa tujuan isra Miraj lainnya yang menunjukkan sebagian tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Selain itu, tujuan Isra Miraj lainnya adalah bahwa Allah SWT ingin menghibur Nabi Muhammad SAW yang saat itu sedang berduka. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW ditinggal dua sosok yang dicintainya, yaitu Khadijah dan Abu Thalib.

Khadijah adalah istri tercinta Nabi Muhammad SAW yang setia menemani beliau untuk menghadapi masa-masa sulit selama 25 tahun. Sedangkan Abu Thalib adalah paman Nabi Muhammad SAW yang selalu melindungi dan membela beliau sejak usia 8 tahun. Maka dari itulah, Nabi Muhammad SAW merasakan kesedihan yang sangat mendalam.

Hikmah Isra Miraj

Dirangkum dari buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV oleh Yusak Burhanudin dan Ahmad Fida', peristiwa Isra Miraj mengandung hikmah yang sangat berharga bagi umat Islam, seperti:

1. Perintah Melaksanakan Salat Fardhu Lima Waktu

Allah SWT menurunkan perintah salat fardhu lima waktu kepada Nabi Muhammad SAW secara langsung melalui peristiwa Isra Miraj. Salat merupakan ibadah yang paling istimewa dan harus dilaksanakan oleh seluruh umat Islam tanpa kecuali.

2. Penghibur Nabi Muhammad SAW

Isra Miraj terjadi ketika Nabi Muhammad SAW sedang mengalami kesedihan karena ditinggal oleh dua orang tercintanya, Khadijah dan Abu Thalib. Saat Nabi Muhammad SAW sedang merenung di Kakbah, Malaikat Jibril menemuinya.

Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk menemani Nabi Muhammad SAW dan untuk melaksanakan Isra Miraj. Nabi Muhammad SAW merasa terhibur dan bertambah semangatnya dengan kehadiran Malaikat Jibril.

Hal yang paling membuat Nabi Muhammad SAW bahagia adalah ketika beliau diberikan kesempatan untuk menghadap Allah SWT.

3. Memuliakan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya nabi yang berkesempatan untuk melakukan Isra Miraj. Hal ini dilakukan Allah SWT untuk memuliakan Nabi Muhammad SAW.

Saat perjalanan Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan balasan bagi orang yang melanggar perintah Allah SWT, melihat wajah asli Malaikat Jibril, serta diberi kesempatan untuk menghadap langsung kepada Allah SWT.

4. Sebagai Ujian Keimanan

Isra Miraj merupakan peristiwa yang membuktikan kekuasaan dan keagungan Allah SWT. Melalui Isra Miraj, umat Islam akan diuji keimanannya untuk percaya atau tidak terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.




(lus/lus)
Isra Miraj

Isra Miraj

59 konten
Isra Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dari Masjidil Haram di Makkah ke Baitul Maqdis (sebuah lokasi yang saat ini dikenal dengan Kota Tua Yerusalem) dan berlanjut ke Sidratul Muntaha melewati tujuh lapis langit.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads