Warga Gaza berbondong-bondong mengikuti kelas mempelajari dan menghafal Al-Qur'an. Kelas tersebut diadakan di kamp-kamp yang menampung para pengungsi Gaza akibat agresi Israel.
Dilihat detikHikmah, Kamis (25/1/2024) melalui unggahan Jurnalis Palestina Rabie Noqaira, sebagian besar peserta hafalan Al-Qur'an tersebut adalah anak-anak dan perempuan. Mereka diajarkan menghafal Al-Qur'an dan membaca isi kitab suci tersebut.
"Meskipun pendudukan Israel menghancurkan sebagian besar masjid di Jalur Gaza, lebih dari 70 pusat penghafalan Al-Qur'an didirikan di pusat-pusat penampungan di Kota Rafah, bagian selatan Jalur Gaza," bunyi caption Instagram yang diunggah pada Kamis (18/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari kantor berita International Quran News Agency (IQNA), pusat-pusat Al-Quran di Jalur Gaza yang menyelenggarakan kelas di tiap-tiap kamp-kamp pengungsi. Di setiap kamp pengungsian, termasuk di Rafah, menyediakan tenda khusus untuk mengadakan kelas belajar Al-Qur'an.
Menurut Kepala Pusat Hafalan Al-Qur'an Dar al-Itqan di Rafah, Abdul Mata al-Akhras, pusat yang dibawahinya telah mendirikan 70 tenda hafalan Al-Qur'an di dalam kamp pengungsian maupun sekitar kota.
Pada dasarnya, target kelas belajar Al-Quran ini menyentuh semua kelompok umur. Namun, sebagian besar pesertanya memang diikuti oleh anak-anak dan perempuan.
Salah satu kelas yang menggelar kegiatan belajar mengajar Al-Qur'an ini adalah Sekolah Al-Quds di Rafah. Seorang gurunya, Intisar al-Arabid, mengajarkan Al-Qur'an kepada puluhan anak di antaran ribuan pengungsi tersebut.
Mahmoud Siam, salah satu murid muda berusia 7 tahun mengikuti kelas tersebut. Ia memilih menghabiskan waktu di kamp pengungsian untuk menghafal Al-Qur'an yakni, surah An-Naba karena sudah lama tidak pergi ke sekolah.
"Dengan mengikuti kelas belajar Al-Qur'an, aku berusaha memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya karena sudah lebih dari tiga bulan tidak bersekolah," kata dia.
Mahmoud bercerita, ia memulai hafalannya dengan menghafal juz ke-29 Al-Qur'an. Ia menetapkan target menghafal seluruh Al-Qur'an.
Akhir tahun lalu, kantor berita Quds News Network melaporkan, sebanyak 120 anak laki-laki dan perempuan Palestina di kamp pengungsian Rafah berhasil menamatkan hafalan Al-Qur'an sebanyak 30 juz.
Kamp pengungsian pada dasarnya adalah tempat berlindung para warga Gaza dari serangan Israel. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 25 ribu warga Palestina yang sebagian besarnya adalah wanita dan anak-anak hingga melukai ribuan warga lainnya.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026