Surat Shad adalah surat ke-38 yang terdiri dari 88 ayat. Pada surat Shad ayat 54 Allah SWT menjelaskan mengenai kenikmatan surga.
Merujuk pada Tafsir Al-Lubab karya M. Quraish Shihab, tujuan utama surat Shad adalah agar manusia senantiasa menyadari keniscayaan ujian dalam kehidupan duniawi. Sehingga, manusia akan selalu mengaitkan diri dan aktivitasnya dengan Allah SWT serta yakin dengan kiamat. Oleh karena itu, mereka juga akan selalu berbuat kebaikan meskipun belum memperoleh ganjaran di dunia ini.
Asbabun Nuzul Surat Shad
Imam as-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul yang diterjemahkan Ali Nurdin memaparkan hadits berkenaan dengan sebab turunnya surat Shad, tepatnya ayat 5. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Abu Thalib jatuh sakit maka datanglah orang-orang Quraisy dan datang pula Nabi SAW. Lantas mereka mengadukan beliau kepada Abu Thalib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu Thalib pun bertanya, 'Wahai keponakanku, apa yang engkau inginkan dari kaummu?' Beliau menjawab, 'Aku ingin mereka mengucapkan kata-kata yang membuat orang-orang Arab beragama dan orang-orang non-Arab membayar jizyah.'
Abu Talib bertanya, 'Satu kata?' Beliau menjawab, 'Ya.' Abu Thalib bertanya lagi, 'Apa itu?' Beliau menjawab, 'Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.'
Mereka berkata, 'Tuhan Yang Esa? Sungguh, ini sesuatu yang mengherankan.' Lantas Allah SWT pun menurunkan firman-Nya ke dalam surat Shad'."
Pada surat Shad ayat ke-54, Allah SWT secara khusus menjelaskan tentang kenikmatan surga yang tak ada habisnya. Berikut bacaan surat Shad ayat 54 Arab, latin, arti, dan tafsirnya.
Bacaan Surat Shad Ayat 54 Arab, Latin, dan Arti
اِنَّ هٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهٗ مِنْ نَّفَادٍۚ ٥٤
Bacaan latin: Inna haazaa larizqunaa maa lahuu min nafaad
Artinya: "Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki (dari) Kami yang tidak habis-habisnya."
Tafsir Surat Shad Ayat 54
Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, surat Shad ayat 54 berisi penegasan Allah SWT bahwa segala macam kenikmatan yang terdapat di surga itulah yang dijanjikan kepada hamba-Nya yang bertakwa. Nikmat yang dijanjikan ini bukan sembarang kenikmatan, melainkan nikmat yang abadi.
Lebih lanjut dijelaskan, kenikmatan surga akan didapat oleh manusia pilihan-Nya setelah semuanya dibangkitkan dari kubur dan diadili di Padang Mahsyar.
Saat menafsirkan firman Allah SWT dalam surat Shad ayat 54, para ahli tafsir turut menukil firman Allah SWT dalam surat AN Nahl ayat 96. Allah SWT berfirman,
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْٓا اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ٩٦
Artinya: "Apa yang ada di sisimu akan lenyap dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Kami pasti akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan."
Sebagai manusia, jangan pernah menduga bahwa rezeki akan berkurang atau bahkan habis. Sebab ini adalah rezeki yang bersumber dari Allah SWT. Segala sesuatu yang dimiliki Allah SWT agung dan tidak ada habis-habisnya.
Pelajaran dari Surat Shad Ayat 54
Merujuk pada buku Rezekimu Tidak Akan Tertukar karya Ramdhani Abdurrahim, terdapat beberapa pelajaran yang dapat diambil dari surat Shad ayat 54, yaitu:
- Penjelasan ayat-ayat rezeki seperti surat Shad ayat 54 hendaknya menjadi penghibur bagi setiap muslim agar mereka tidak merasa risau dan takut dengan rezeki di dunia yang bersifat materi yang tidak diperolehnya, yang terbatas, sedikit, dan akan sirna. Allah SWT telah menjanjikan bagi mereka rezeki yang jauh lebih baik dan akan dinikmati terus-menerus tanpa akhir, kelak di dalam surga.
- Surat Shad ayat 54 telah memotivasi kaum yang beriman agar mereka beramal dengan lebih baik. Hal tersebut bertujuan agar mereka mendapatkan balasan (rezeki) yang terbaik dari Allah SWT di akhirat kelak.
detikers bisa membaca surat Shad secara lengkap melalui Al-Qur'an online detikHikmah.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah