Cara Nabi Muhammad Selesaikan Perselisihan Kabilah Quraisy saat Bangun Ka'bah

Cara Nabi Muhammad Selesaikan Perselisihan Kabilah Quraisy saat Bangun Ka'bah

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Minggu, 14 Jan 2024 15:01 WIB
Vintage engraving of The Kaaba, Mecca, 19th Century
Ilustrasi pembangunan Ka'bah. Foto: Getty Images/duncan1890
Jakarta -

Rasulullah SAW memiliki kecerdasan tinggi. Hal ini terbukti dengan cara beliau menengahi pertikaian di antara kabilah-kabilah Quraisy tentang peletakan Hajar Aswad. Lantas, bagaimana cara Nabi Muhammad SAW menyelesaikan perselisihan kabilah tersebut?

Nabi Muhammad SAW dijaga oleh Allah SWT sejak beliau masih sangat kecil. Oleh karena itu, beliau memiliki budi pekerti yang baik dan bahkan tidak terdapat kejelekan apa pun dalam dirinya.

Mengutip dari buku Sirah Nabawiyah: Nabi Muhammad dalam Kajian Sosial-Humanoria karya Ajid Thohir, Nabi Muhammad tidak pernah sekali pun melakukan perbuatan tercela layaknya orang-orang Arab pada umumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, sifat terpuji Nabi Muhammad SAW sudah terlihat sejak masa mudahnya. Bahkan, beliau dicap sebagai orang yang berbudi luhur, berkepribadian kuat, dan dapat dipercaya (Al-Amin).

Dengan sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah SAW inilah beliau bisa menjadi penengah di antara ketegangan kabilah-kabilah Quraisy. Lantas, bagaimana cara Nabi Muhammad SAW menyelesaikan perselisihan kabilah tersebut?

ADVERTISEMENT

Strategi Nabi Muhammad SAW dalam Peletakan Hajar Aswad

Ka'bah pernah mengalami beberapa kali pemugaran dengan tujuan tertentu. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri yang diterjemahkan Kathur Suhardi.

Pada saat Rasulullah SAW berusia 35 tahun, orang-orang Quraisy sepakat untuk merenovasi Ka'bah. Beberapa alasan yang mendasari keputusan ini adalah karena banyaknya pencuri, banjir bandang yang melanda Makkah, dan dinding yang semakin rapuh.

Orang-orang Quraisy memutuskan merenovasi Ka'bah dengan sangat hati-hati. Mereka tidak menerima bahan-bahan bangunan kecuali yang baik-baik. Mereka menolak sumbangan dari pelacur, uang riba, dan harta rampasan.

Meskipun merasa takut untuk merobohkan Ka'bah, mereka akhirnya berhasil melakukannya. Perobohan ini diawali oleh Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumi dan diikuti oleh orang-orang lain.

Mereka membagi setiap sudut Ka'bah dan mengkhususkan setiap kabilah dengan bagiannya sendiri-sendiri. Setiap kabilah mengumpulkan batu-batu yang baik dan mulai membangun.

Seorang arsitek dari Romawi yang bernama Baqum lah yang bertugas menangani pemugaran Ka'bah ini. Pembangunan berlangsung dengan lancar, sampai bagian peletakan Hajar Aswad.

Kabilah-kabilah Quraisy berselisih satu sama lain tentang siapa yang berhak mendapat kehormatan meletakkan Hajar Aswad itu di tempatnya semula. Perselisihan ini terus berlanjut selama empat atau lima hari, tanpa ada keputusan.

Perselisihan antara kabilah Quraisy ini semakin hari semakin memanas, bahkan menjurus ke pertumpahan darah.

Akhirnya, Abu Umayyah bin Al-Mughirah Al-Makhzumi mengusulkan untuk menyerahkan keputusan ini terhadap siapa saja yang pertama kali masuk lewat pintu masjid. Mereka pun setuju.

Allah SWT menghendaki orang yang berhak tersebut adalah Rasulullah SAW. Ketika mereka tahu yang datang ke masjid pertama kali adalah Nabi Muhammad SAW, mereka berkata,

"Inilah Al-Amin. Kami rida kepadanya. Inilah dia Muhammad."

Cara Nabi Muhammad SAW menyelesaikan perselisihan kabilah adalah dengan menyuruh seluruh kabilah-kabilah yang berselisih tadi untuk berkumpul. Beliau lalu meminta sebuah selendang dan meletakkan Hajar Aswad itu di atasnya.

Nabi Muhammad SAW meminta setiap kabilah untuk memegang masing-masing ujung dari selendang itu. Kemudian beliau memerintahkan mereka secara bersama-sama mengangkatnya.

Setelah mendekati tempatnya, beliau mengambil cara Nabi Muhammad SAW menyelesaikan perselisihan kabilah dan meletakkannya di tempat semula.

Akhirnya masalah perselisihan di antara kabilah-kabilah Quraisy itu pun bisa terselesaikan dengan damai dan penuh persetujuan.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads