Naudzubillah! Ini Golongan Orang yang Sholat tapi Amalnya Tertolak

Naudzubillah! Ini Golongan Orang yang Sholat tapi Amalnya Tertolak

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 08 Jan 2024 13:15 WIB
Ilustrasi Salat
Foto: Dok. Detikcom
Jakarta -

Ternyata tidak semua orang yang mengerjakan sholat akan mendapat pahala. Ada golongan orang-orang yang sholat tetapi amalnya tertolak.

Allah SWT memberikan keutamaan dari setiap ibadah yang dijalani seorang muslim, termasuk sholat. Ketika sholat didirikan dengan ikhlas dan hanya mengharap ridho Allah SWT maka akan berbalas surga. Namun jika hanya dikerjakan demi mendapat perhatian manusia, maka Allah SWT akan menolak amal ibadahnya.

Dalam Al-Qur'an surat Al-Bayyinah ayat 5 dijelaskan bahwa syarat diterimanya amal ibadah adalah niat yang ikhlas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

Artinya: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."

ADVERTISEMENT

Sholat menjadi amalan yang pertama dihisab di akhirat kelak. Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits,

"Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Maka, jika sholatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika sholatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari sholat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari sholat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya," (HR Tirmidzi).

Golongan Orang yang Sholatnya Tidak Diterima

Ada banyak dalil yang menjelaskan golongan orang yang amalnya tertolak meskipun ia mendirikan sholat. Dirangkum dari Kitab Nashaihul 'Ibad Syarh Al Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi berikut beberapa golongan orang yang sholat namun amalnya tertolak:

Rasulullah SAW bersabda,

عشرة نفر لن يقبل الله تعالى صلاتهم

Artinya: "Sepuluh orang yang sholatnya tidak diterima Allah SWT,"

Rasulullah SAW juga merinci satu persatu golongan tersebut, antara lain:

  1. Orang yang sholat sendirian tanpa membaca surat Al Fatihah
  2. Orang yang tidak mengeluarkan zakat
  3. Orang yang mengimami sholat suatu kaum, sementara kaum itu benci
  4. Budak yang melarikan diri dari tuannya
  5. Peminum arak, khamr, atau minuman yang memabukkan
  6. Istri yang bermalam, sementara suaminya tidak ridha kepadanya
  7. Wanita merdeka yang sholat tanpa memakai kerudung
  8. Pemakan riba
  9. Pemimpin yang zalim
  10. Orang yang biasa melakukan sholat, namun sholatnya tidak mampu mencegah dirinya dari kekejian dan kemungkaran, sehingga dia semakin jauh dari Allah SWT

Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas RA melalui hadits yang dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykat Al-Mashobiih, dikatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda terkait tiga kelompok yang tidak diterima sholatnya, yaitu:

ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ‬

Artinya: "Terdapat tiga kelompok yang sholatnya tidak terangkat meskipun hanya sejengkal dari atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah SWT). Ketiga golongan tersebut pertama, orang yang mengimami sebuah kamu akan tetapi kaum itu membencinya. Kedua, istri yang tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya. Ketiga, dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan)," (HR Ibnu Majah)

Golongan Orang yang Mendapat Keutamaan Amal Ibadah

Orang-orang yang melakukan amal kebaikan dengan ikhlas dan semata-mata sebagai tanda ketakwaan kepada Allah SWT akan mendapatkan balasan yang setimpal.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Mukminun ayat 57-61,

إِنَّ ٱلَّذِينَ هُم مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِم مُّشْفِقُونَ

وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَٰتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ

وَٱلَّذِينَ هُم بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُونَ

وَٱلَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآ ءَاتَوا۟ وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَٰجِعُونَ

أُو۟لَٰٓئِكَ يُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ وَهُمْ لَهَا سَٰبِقُونَ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka. Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka. Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun). Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka. Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.

Dari Aisyah, ia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang ayat ini: "Dan orang-orang telah memberikan apa yang telah mereka berikan dengan hati yang takut." Aisyah bertanya, "Apakah mereka itu orang yang meminum khamr dan berlebih-lebihan?"

Rasulullah SAW menjawab, "Tidak wahai putri Ash Shiddiq. Tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, sholat dan mengeluarkan sedekah, sedang mereka takut amalnya tidak diterima. Mereka inilah orang-orang yang bersegera mengerjakan kebaikan."




(dvs/lus)

Hide Ads