Adab dan Etika Jimak Agar Hubungan Suami-Istri Berpahala

Adab dan Etika Jimak Agar Hubungan Suami-Istri Berpahala

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 06 Jan 2024 20:00 WIB
Male and female symbols drawn using chalk on a chalkboard
Ilustrasi adab dan etika jimak (Foto: Getty Images/iStockphoto/joxxxxjo)
Jakarta -

Saat berjimak atau berhubungan badan dengan pasangan halal kita, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Yaitu soal adab dan etika dalam berjimak.

Mengapa demikian? Agar jimak yang dilakukan menjadi ibadah yang tak sia-sia. Ada pahala yang didapat oleh suami dan istri.

Adab dan Etika Jimak

Menukil buku Ritual dan Tradisi Islam Jawa oleh Ritual dan Tradisi Islam Jawa oleh Muhammad Sholikhin, adapun etika dan tata cara berjimak dalam hukum Islam adalah sebagai berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Mandi dan Berwudhu

Sebelum melakukan jimak, ada baiknya suami-istri mandi membersihkan badannya dan menggunakan wewangian. Dengan demikian hal itu akan menambah gairah seksual. Bau badan harus dihindari karena dapat menurunkan gairah seksual.

2. Memilih Waktu yang Tepat

Suami istri yang ingin melakukan jimak hendaknya memperhatikan waktu agar memperoleh ketenangan dan kepuasan bersetubuh. Waktu yang ideal untuk melakukan persetubuhan adalah setelah sholat Isya dan sholat subuh atau di waktu senggang lainnya.

ADVERTISEMENT

3. Memberi Salam dan Membaca Doa

Sebelum melakukan persetubuhan sebaiknya melakukan hal-hal yang sunnah dalam memulai senggama. Yaitu mengerjakan sholat dua rakaat atau lebih banyak membaca surat-surat yang mudah baginya.

Setelah itu membaca surat Al-Fatihah 3 kali, Al-Ikhlas 3 kali, membaca sholawat Nabi Muhammad 3 kali. Setelah itu, suami menghadap istrinya ke arah yang tepat dan memberi salam kepadanya.

4. Beramah Tamah dengan Istrinya

Usai sholat, hendaklah suami menatap wajah istrinya, Mengajak berbincang dengan lembah lembut. Kelemah lembutan suami bertujuan agar semakin timbul rasa cinta dan sayang.

5. Tidak Berpakaian yang Menutup Tubuh

Di antara etika jimak antara suami dan istri lainnya adalah suami tidak menyetubuhi istrinya dalam kondisi berpakaian. Suami sebaiknya melepas semua pakaian, tetapi tidak harus telanjang bulat dan hendaknya mereka menutupi tubuh dengan selimut.

6. Bermesraan dan Bercumbu Rayu

Sebelum melakukan jimak diperbolehkan bermesraan dan bercumbu rayu. Misalnya, memegang puting payudara, mendekap, mencium pipi, kening, leher, payudara, perut atau semua anggota tubuh lainnya kecuali kedua mata. Sebab hal tersebut dapat menimbulkan perpisahan dan jangan sampai dilakukan hingga lupa diri.

Doa Jimak

Ketika hendak berjimak, jangan lupa untuk membaca doa. Supaya Allah SWT meridhoi apa yang kita lakukan.

Diambil dari buku Kitab Doa-Doa untuk Mereka yang Sudah Menjalani Hidup Berkeluarga karya Siti Nur Aidah, berikut adalah bacaan doa sebelum, saat dan sesudah melakukan jimak antara suami dan istri.

Doa Sebelum Jimak

بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Arab latin: "Bismillah, Allahumma jannib nassyyaithaana wa jannibi syaithaana maarazaqtanaa".

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Kau anugerahkan kepada kami."

Doa Saat Jimak

Selanjutnya ketika ejakulasi, disarankan bagi suami untuk membaca doa dengan tujuan agar air mani yang dikeluarkan dapat memberikan keturunan yang baik.

اَللّهُـــمَّ اجْعَــلْ نُطْفَتَــنَا ذُرّ ِيَّةً طَيِّــبَةً

Arab latin: "Allahummaj'alnuthfatanaa dzurriyyatan thayyibah".

Artinya: "Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang sholeh."

Doa Setelah Jimak

Setelah menyelesaikan aktivitas intim, sampaikan lagi doa sebagai penutup.

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا

Tulisan latin: "Alhamdu lillaahi dzdzii khalaqa minal maa i basyaraa".

Artinya : Segala puji bagi Allah SWT yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan).




(hnh/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads