Catat Rekor, 55 Ribu Lebih Pemukim Israel Serbu Masjid Al Aqsa di 2023

Catat Rekor, 55 Ribu Lebih Pemukim Israel Serbu Masjid Al Aqsa di 2023

Rahma Harbani - detikHikmah
Rabu, 03 Jan 2024 13:15 WIB
Palestinians attend Eid al-Fitr holiday celebrations at the Al Aqsa Mosque compound in Jerusalems Old City, Friday, April 21, 2023. The holiday marks the end of the holy month of Ramadan, when devout Muslims fast from sunrise to sunset. (AP Photo/Mahmoud Illean)
Masjid Al Aqsa. (Foto: AP/Mahmoud Illean)
Jakarta -

Kegubernuran Yerusalem melaporkan catatan kejahatan dan pelanggaran pendudukan Israel di ibu kota yang diduduki sepanjang 2023 dalam laporan tahunannya. Pelanggaran tersebut juga mencakup serbuan pemukim Israel ke Masjid Al Aqsa yang dibatasi untuk umat Islam.

Dinukil dari kantor berita Palestina, Palestinian News & Information Agency (WAFA), tercatat sebanyak 55.158 pemukim Israel menyerbu masuk ke Masjid Al Aqsa sepanjang 2023 di bawah perlindungan ketat dari pasukan pendudukan khusus bersenjata lengkap.

Angka tersebut, disebut oleh Observatorium Al-Azhar untuk Memerangi Ekstremisme, menjadi jumlah angka pelanggaran tertinggi kedua yang pernah tercatat dalam sejarah. Disebutkan, angka serbuan terbesar dari pemukim ilegal terjadi pada Oktober 2023 selama hari besar Yahudi berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilaporkan Arab News, Rabu (3/1/2024), sebanyak lebih dari 8 ribu pemukim Israel menerobos masuk ke halaman masjid dengan perlindungan pasukan Israel. Para pemukim tersebut bahkan dilaporkan menyerang jemaah dan memaksa mereka untuk pergi.

Sejak pendudukan Israel di Yerusalem Timur pada 1967, jumlah tertinggi penyusup ke Masjid Al Aqsa dalam satu tahun sebesar 51.483 orang pada tahun 2022. Observatorium tersebut meyakini tingginya jumlah pelanggaran itu adalah bukti upaya Israel untuk melakukan kontrol atas Masjid Al Aqsa.

ADVERTISEMENT

"Serangan tersebut, seperti genosida dan pengungsian rakyat Palestina di Jalur Gaza, adalah serangan terang-terangan terhadap negara Islam," demikian pernyataan dari Observatorium Al-Azhar.

Polisi Israel memang mulai mengizinkan pemukim memasuki kompleks Masjid Al Aqsa pada 2003 meski ada kecaman terus menerus dari warga Palestina.

Masjid Al Aqsa adalah situs suci ketiga bagi umat Islam. Namun, orang-orang Yahudi menyebut kawasan itu sebagai Bukit Bait Suci (Temple Mount) karena merupakan situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Melalui laporan tahunan yang dikeluarkan Unit Hubungan Masyarakat Kegubernuran Yerusalem itu pula disebutkan, serangan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel masih terus berlanjut di bawah pemerintahan pendudukan sayap kanan. Pihak tersebut memberlakukan program ekstremis dengan tujuan aneksasi, Yudaisme, perampasan tanah, kolonialisme, dan apartheid.

Sepanjang 2023, Kegubernuran Yerusalem mencatat sekitar 224 serangan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel, termasuk 50 serangan yang melibatkan kekerasan fisik. Sebanyak 543 orang juga terluka akibat serangan peluru logam hidup dan berlapis karet serta pemukulan parah yang dilakukan oleh pasukan pendudukan.

Ada 51 warga Yerusalem, termasuk 20 anak-anak, dan 13 warga Yerusalem yang terbunuh di Jalur Gaza selama agresi Israel yang sedang berlangsung. Lalu, 7 korban lainnya terbunuh di wilayah ibu kota yang diduduki lain termasuk ratusan kasus kematian karena gas air mata.




(rah/lus)

Hide Ads