Manusia dan Batu Jadi Bahan Bakar Neraka, Ini Dalilnya

Manusia dan Batu Jadi Bahan Bakar Neraka, Ini Dalilnya

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 26 Des 2023 06:00 WIB
Gambaran neraka yang tidak hanya gelap tetapi juga panas, penuh dengan api.
Ilustrasi neraka. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Grandfailure)
Jakarta -

Beberapa ayat Al-Qur'an menjelaskan tentang gambaran neraka. Termasuk bahan bakar neraka yang disebutkan berasal dari manusia dan batu.

Allah SWT berfirman tentang neraka sebagai balasan bagi orang-orang yang dzalim. Neraka merupakan tempat yang panas dan penuh siksaan. Keberadaan api yang selalu membara di neraka ternyata berasal dari bahan bakar manusia dan batu.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat At Tahrim ayat 6,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

ADVERTISEMENT

Kemudian dijelaskan pula dalam surat Al-Baqarah ayat 24,

فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا۟ وَلَن تَفْعَلُوا۟ فَٱتَّقُوا۟ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَٰفِرِينَ

Artinya: Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) -- dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.

Merangkum dari buku Surga dan Neraka: Menurut Al-Qur'an dan as-Sunnah oleh Prof. Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan manusia yang akan dijadikan sebagai bahan bakar neraka adalah orang kafir dan orang musyrik. Sementara macam-macam batu yang akan menjadi bahan bakar neraka, Allah lebih mengetahui hakikatnya.

Sebagian ulama berpendapat bahwa batu tersebut adalah jenis belerang. Abdullah bin Mas'ud mengatakan, "Yaitu batu jenis belerang yang diciptakan Allah SWT ketika Dia menciptakan langit dan bumi di langit terdekat dan disiapkan untuk orang kafir. (Diriwayatkan Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim dan al-Hakim dalam al-Mustadrak). Pendapat ini juga diusung Ibnu Abbas, Mujâhid, dan Ibnu Juraij

Para ulama terdahulu berpendapat bahwa batu belerang memiliki ciri-ciri yang tidak dimiliki oleh batu-batu yang lain. Karena itulah para ulama ini berpendapat batu belerang merupakan bahan bakar neraka.

Ibnu Rajab mengatakan, "Kebanyakan mufassir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan batu (dalam ayat di atas) adalah batu belerang yang digunakan sebagai bahan bakar neraka."

Ada yang berpendapat bahwa batu belerang mengandung lima macam sifat yang tidak ditemukan pada batu lain, yaitu: mudah membara, baunya busuk, banyak asap, sangat melekat di tubuh, dan sangat panas ketika dipanaskan."

Imam Al-Zamakhsyari sebagaimana dikutip dari buku Jauhi Neraka oleh Khalid Abu Syady berkata, "Makna dari ayat ini adalah api neraka sama sekali berbeda dengan api yang lainnya karena ia tidak dinyalakan, kecuali dengan manusia dan batu.

Adapun api di dunia, jika hendak digunakan untuk membakar manusia atau memanaskan batu, terlebih dahulu harus dinyalakan dengan bahan bakar, lalu setelah menyala dilemparkanlah apa yang ingin dibakar atau dinyalakan. Sementara neraka yang amat luas justru dinyalakan dengan sesuatu yang biasa dibakar atau dipanaskan, dan saking panasnya, jika neraka menyentuh benda yang tidak bisa terbakar, ia akan terbakar dan apinya akan berkobar."

Dalam Al-Tahrir wa Al-Tanwir disebutkan, "Dalam firman Allah, Tiap-tiap kali nyala api Jahanam itu kan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka." Ayat ini termaktub dalam surat Al Isra ayat 97,

وَمَن يَهْدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلْمُهْتَدِ ۖ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِهِۦ ۖ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا ۖ مَّأْوَىٰهُمْ جَهَنَّمُ ۖ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَٰهُمْ سَعِيرًا

Artinya: Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.

Dari Ibn Abbas r.a. disebutkan bahwa orang-orang kafir adalah bahan bakar api neraka. Sebagaimana ayat dalam Al-Tahrim ayat 6, yakni jika mereka terbakar oleh api neraka, nyala apinya pun akan semakin berkobar melebihi tubuh-tubuh mereka. Tidaklah tubuh mereka kembali utuh, kecuali kobaran api itu kembali lagi menyantap mereka.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan padam dan bertambahnya nyala api neraka itu berkaitan dengan tubuh-tubuh mereka, bukan pada asal apinya.

Ayat tersebut seolah-olah ingin mengatakan: setiap kali api neraka melemah dalam diri mereka, Kami tambahkan nyala apinya, dan tidak dikatakan: zidnâhâ (kami tambahkan pada api itu) kobaran apinya."

Dalam surat Al-Anbiya Ayat 98, Allah SWT berfirman,

إِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنتُمْ لَهَا وَٰرِدُونَ

Artinya: Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya.

Berkaitan dengan ayat ini, Al-Dhahhak berkata, "Mereka dilemparkan ke dalam neraka sebagaimana dilemparkannya umpan. Asal kata hashb adalah lemparan.

Demikian penjelasan tentang dalil yang menegaskan bahwa bahan bakar neraka berasal dari manusia dan batu. Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari api neraka.




(dvs/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads