Gema Adzan Tak Pernah Putus, Bersahutan di Dunia hingga Kiamat Tiba

Gema Adzan Tak Pernah Putus, Bersahutan di Dunia hingga Kiamat Tiba

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Minggu, 17 Des 2023 19:01 WIB
adzan
Ilustrasi gema adzan tak pernah putus hingga kiamat tiba. Foto: Getty Images/iStockphoto/leolintang
Jakarta -

Gema adzan tidak pernah putus, bersahutan di dunia terus menerus dari satu tempat ke tempat lain sampai kembali ke titik semula. Adzan hanya akan berhenti saat hari kiamat tiba.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Kiamat tidak akan terjadi hingga tidak ada lagi manusia yang menyebut nama Allah di muka bumi ini." Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam buku Sejarah Ibadah oleh Syahruddin El-Fikri.

Ungkapan ini memang ada benarnya. Bagaimana tidak? Banyak muslimin yang selalu mengingat Allah SWT dengan berzikir dan menyebut nama-Nya. Apalagi setiap hari, orang-orang mukmin masih senantiasa mendirikan salat lima waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dzikir dan pujian kepada Allah SWT tidak akan pernah berhenti walau hanya sesaat. Meski seandainya manusia tidak melakukannya, masih ada ciptaan lain yang selalu mengagungkan-Nya.

Selain itu, dzikir-dzikir yang terkandung dalam lantunan adzan juga tidak akan pernah berhenti dan akan senantiasa bergema sepanjang masa sampai kiamat tiba.

ADVERTISEMENT

Fenomena gema adzan tidak pernah putus, bersahutan di dunia memang benar adanya.

Kumandang adzan laksana perputaran waktu yang terus berputar dan bergema dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain hingga kembali lagi ke titik awal. Begitu seterusnya sampai hari akhir tiba.

Contoh saja dimulai dari Indonesia bagian timur, pada waktu Subuh, adzan mulai dikumandangkan oleh para muadzin. Kemudian terus bergerak ke arah Indonesia paling barat.

Disebutkan dalam buku Perbaiki Shalatmu agar Allah Perbaiki Hidupmu karya Bahroin Suryantara dan Wahyu Qolbu, sebelum adzan di Indonesia selesai, di Malaysia sudah mulai dikumandangkan juga.

Kemudian berlanjut di Burma, dan dalam waktu satu jam adzan dikumandangkan di Jakarta, Dhaka, Bangladesh, Kolkata, dan terus ke Srinagar di barat India.

Perbedaan waktu di Pakistan hanya 40 menit. Sehingga, pada jangka waktu ini, adzan akan berkumandang di seluruh Pakistan.

Belum berakhir di Pakistan, gema adzan tidak pernah putus sampai adzan yang Afghanistan dan Muskat dimulai.

Perbedaan waktu antara Muskat dan Baghdad adalah 1 jam. Dalam jangka waktu ini antara, adzan akan terus menerus dikumandangkan di Makkah, Madinah, Yaman, Kuwait, dan Irak.

Gema adzan ini akan terus menyambung dari Irak ke pantai timur Samudera Atlantik. Jarak waktu adzan mulai dikumandangkan di Indonesia hingga ke pantai timur Samudera Atlantik adalah 9,5 jam.

Belum juga adzan subuh berkumandang di pantai Timur Samudera Atlantik, adzan Zuhur sudah dikumandangkan lagi di Indonesia.

Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa gema adzan tidak pernah putus, bersahutan di dunia sampai hari akhir tiba. Tidak akan berhenti walau sejenak saja.

Imam Al Ghazali berpesan kepada muslimin di mana pun berada untuk selalu berusaha membayangkan hingar bingarnya teriakan hari kiamat ketika mendengar lantunan adzan.

Oleh karena itu, seseorang harus mempersiapkan lahir dan batinnya untuk menjawab panggilan itu.

Orang-orang yang segera menjawab panggilan menyembah Allah SWT tersebut, niscaya akan menjadikan dirinya orang yang mendapat perlakuan lemah lembut di hari kiamat nanti.

Senada dengan nasihat dari Al Ghazali, Ibnu Qayim Al Jauziyyah juga berkata,

"Ketika anda mendengar kumandang adzan, maka persepsikan panggilan tersebut adalah panggilan kiamat dari malaikat. Kemudian perhatikan apa yang mesti segera anda tunaikan dan dalam keadaan bagaimana ia akan datang secara tiba."

Memenuhi panggilan adzan dengan segera sudah menjadi perintah dari Allah SWT dan Rasulullah SAW. Disebutkan dalam sebuah hadits, bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Seandainya manusia mengetahui apa yang ada (yaitu keutamaan) di dalam seruan (adzan) dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali dengan undian , sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya." (HR Bukhari)




(lus/lus)

Hide Ads