3 Berhala Utama yang Disembah Bangsa Arab Pra Islam

3 Berhala Utama yang Disembah Bangsa Arab Pra Islam

Kristina - detikHikmah
Jumat, 15 Des 2023 07:15 WIB
Illlustration from 19th century
Ilustrasi berhala yang disembah bangsa Arab sebelum Islam. Foto: Getty Images/clu
Jakarta -

Bangsa Arab jahiliyah menjadikan berhala-berhala sebagai sesembahan sebelum mereka mengenal Islam. Ada tiga berhala utama yang mereka sembah kala itu.

Sejumlah literatur menyebut penyembahan berhala di Arab sudah ada sejak kaum Ad dan Tsamud. Ad adalah kaum Nabi Nuh AS dan Tsamud adalah kaum Nabi Saleh AS. Menurut buku Sejarah Berhala dan Jejak Risalah karya Wisnu Tanggap Prabowo, kaum Ad dan Tsamud merupakan dua kaum dari bangsa Arab yang telah punah, al 'arab al-ba-idah.

Disebutkan dalam al-Mufashshal fi Tarikh al-'Arab Qabla al-Islam karya Jawwad Ali yang diterjemahkan Khalifurrahman Fath, nama-nama berhala sesembahan kaum Tsamud antara lain Syams, Manaf, Manat. Kahil, Ba'lah atau Ba'lat, Ba'al, Yahwu, Radhwu, Radyu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lata, Uzza, dan Manat

Ada tiga berhala sesembahan bangsa Arab yang populer. Tiga berhala utama yang disembah oleh bangsa Arab adalah Lata, Uzza, dan Manat. Ada juga berhala yang bernama Hubal.

Dijelaskan dalam buku Filsafat Takwil karya Nunu Burhanuddin, Lata (sang Dewi) adalah berhala perempuan sesembahan bangsa Arab yang dianggap anak tuhan. Adapun, Uzza adalah berhala terkuat yang juga dianggap anak tuhan. Berhala ini berbentuk pohon dari Sallam yang terletak di antara Makkah dan Madinah.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Hubal adalah berhala berbentuk manusia yang terbuat dari batu akik. Menurut cerita, tangan kanan Hubal pernah patah dan setelah menjadi berhala kaum Quraisy, tangan yang patah itu diganti dengan tangan baru yang terbuat dari emas. Berhala Hubal diletakkan di dalam Ka'bah.

Tiga berhala itu diabadikan dalam Al-Qur'an surah An Najm ayat 19-20. Allah SWT berfirman,

اَفَرَءَيْتُمُ اللّٰتَ وَالْعُزّٰى ١٩ وَمَنٰوةَ الثَّالِثَةَ الْاُخْرٰى ٢٠

Artinya: "Apakah patut kamu (orang-orang musyrik) menganggap (dua berhala) al-Lata dan al-'Uzza, serta Manata (berhala) ketiga yang lain (sebagai anak-anak perempuan Allah yang kamu sembah)?"

Diceritakan dalam As-Sirah an-Nabawiyyah fi Dhau'i al-Mashadir al-Ashliyyah: Dirasah Tahliliyyah karya Mahdi Rizqullah Ahmad dan diterjemahkan oleh Yessi HM Basyaruddin, masyarakat Arab membuat rumah-rumah berhala khusus (thaqut) yang mereka muliakan seperti halnya Ka'bah. Mereka memiliki kepengurusan khusus untuk rumah-rumah berhala itu.

Di antara rumah-rumah berhala yang termasyhur adalah rumah berhala Uzza milik kaum Quraisy dan Kinanah di Nakhla. Bani Syaiban, sekutu bani Hasyim dari Sulaim, bertugas mengurus rumah berhala ini.

Kemudian, rumah berhala Lata milik kabilah Tsaqif di Thaif. Tugas dan tanggung jawab atas urusan rumah berhala ini diserahkan kepada bani Mu'tab, salah satu golongan kabilah Tsaqif.

Ada juga rumah berhala Manat milik kabilah Aus dan Khazraj serta orang-orang yang mengikuti ajaran mereka. Rumah berhala ini berada di daerah Musyallal, Qudaid.

Penyembahan berhala mulai hilang setelah bangsa Arab menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah SAW. Dijelaskan dalam buku Sejarah Peradaban Islam karya Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah, Nabi Muhammad SAW terus berdakwah di Makkah dan Madinah untuk menyebarkan ajaran Islam kepada mereka, termasuk kepada penyembah berhala.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah menceritakan dalam Jami'us Shirah sebagaimana diterjemahkan oleh Abdul Rosyad Shiddiq, Rasulullah SAW menyuruh para sahabat untuk menghancurkan berhala-berhala di sekitar Ka'bah. Semua berhala pun dirobohkan termasuk Lata, Uzza, dan Manat.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads