Pandangan Islam Tentang Ghirah, Benarkah Artinya Cemburu?

Pandangan Islam Tentang Ghirah, Benarkah Artinya Cemburu?

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 13 Des 2023 12:30 WIB
Couple of glowing Moroccan ornamental lanterns on the table. Greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem, festive blue night background with glittering golden bokeh lights.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn
Jakarta -

Setiap muslim harus memiliki ghirah dalam dirinya. Ghirah menandakan bahwa seseorang memiliki ketakwaan kepada Allah SWT.

Melansir laman Kementerian Agama (Kemenag) kata ghirah (غيرة),dalam bahasa Arab secara literal bisa bermakna cemburu. Secara terminologis, ghirah memiliki arti semangat yang menggelora dalam setiap jiwa manusia.

Dalam buku Penawar hati yang sakit oleh MuαΈ₯ammad ibn AbΔ« Bakr Ibn Qayyim al-JawzΔ«yah disebutkan, ghirah merupakan unsur jiwa untuk menjaga kehidupan dan kesalihan hati. Ghirah layaknya sebuah energi panas yang bersifat naluriah untuk menjaga keberlangsungan kehidupan jasad manusia. Energi panas itulah yang mampu membakar dan mengeluarkan semua kejahatan dan sifat-sifat tercela.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ghirah layaknya api penyepuh yang membuang kotoran-kotoran barang tambang seperti besi, emas, perak, dan lainnya. Manusia yang paling mulia dan paling tinggi harga diri dan cita-citanya adalah mereka yang paling kuat ghirahnya, baik terhadap diri, orang terdekat, dan manusia pada umumnya.

Rasulullah SAW adalah manusia yang paling kuat ghirahnya di antara umatnya, sedangkan Allah SWT jauh lebih kuat dibanding ghirah beliau.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, beliau bersabda, "Apakah kalian kagum dengan ghirahnya Sa'ad? Sungguh aku lebih kuat ghirahnya ketimbang Sa'ad dan Allah jauh lebih kuat ghirahnya daripada aku."

Dalam hadits lain, ketika beliau khutbah shalat gerhana matahari, beliau bersabda, "Wahai umat Muhammad, tidak ada yang lebih tersinggung (ghirah) melebihi Allah SWT ketika seorang hamba laki-laki dan perempuan berzina."

Dalam hadits lain beliau bersabda, "Tidak ada yang lebih tersinggung (lebih kuat ghirahnya) melebihi Allah, karena itu Ia mengharamkan hal-hal yang keji yang tampak dan yang tersembunyi. Dan tidak seorang pun yang lebih mencintai alasan suatu perbuatan (udzur) melebihi Allah. Oleh karena itu, Ia mengutus para rasul untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan (sebagai alasan bagi Allah untuk meminta pertanggungjawaban dari manusia). Tidak ada seorang pun yang lebih mencintai pujian melebihi Allah, karena itu Ia senantiasa memuji diri-Nya."

Kandungan dari beberapa hadits ini menyatukan antara ghirah yang akarnya adalah kebencian terhadap keburukan dan kecintaan terhadap dalih dari sebuah tindakan (udzr). Dua hal ini mengharuskan sebuah konsekuensi kesempurnaan keadilan, kasih sayang, dan perlakuan baik. Artinya, meskipun Allah SWT sangat kuat ghirah Nya, namun Ia tetap menerima permohonan alasan hamba-Nya dan Ia tidak akan menyiksa hamba-Nya karena sebuah kesalahan sampai ada alasan untuk menyiksanya.

Oleh karena itu, Allah SWT mengutus rasul dan menurunkan kitab suci sebagai alasan bagi Allah SWT dan peringatan bagi manusia.

Berbeda dengan tindakan manusia yang sering hanya karena dorongan ghirah (ketersinggungan karena peraturannya dilanggar) ia lekas memberi sanksi dan hukuman tanpa ada tindakan pengungkapan alasan terlebih dahulu dari kedua belah pihak.

Kebanyakan mereka yang mudah menerima alasan sebuah tindak kesalahan adalah orang yang ghirahnya lemah, sehingga ia sangat longgar dalam menerima sebuah alasan yang sebenarnya tak layak dijadikan alasan. Semua jenis tindakan ini sama sekali tidak terpuji.

Hadits shahih dari Rasulullah SAW beliau bersabda,
"Sesungguhnya di antara ghirah ada yang dicintai oleh Allah dan ada yang dibenci oleh Allah. Ghirah yang dibenci oleh Allah yaitu ghirah yang tidak pada tempatnya, atau tidak ada dosa atau pelanggaran hak Allah."

Semakin kuat seseorang masuk dalam lingkaran dosa, maka ghirah itu akan tercabut dari hatinya hingga tak ada setitik pun rasa kepekaan dan ketersinggungan bila mengerjakan maksiat. Ia tidak akan memiliki ghirah terhadap dirinya, keluarganya, dan semua manusia. Bahkan kadang tidak menganggap buruk perbuatan maksiat, baik ia sendiri yang melakukan ataupun orang lain.

Jika seseorang sudah pada titik ini, maka ia sudah masuk dalam kebinasaan dan kehancuran. Bahkan lebih jauh dari itu, kebanyakan ahli maksiat sudah menganggap baik perbuatan keji dan zalim, bahkan menghiasi dan mengemasnya, dan mengajak orang ikut melakukannya.

Karena itu dayus (orang yang tidak memiliki rasa cemburu) adalah makhluk Allah yang paling buruk dan surga haram baginya. Demikian pula halnya dengan orang yang menghalalkan kezaliman dan orang-orang yang menghiasi perbuatan buruknya.

Orang yang tidak memiliki ghirah sama saja tidak memiliki agama. Ghirah menjaga hati dan jiwa, dan akibatnya terjagalah semua anggota badannya hingga akan menolak melakukan semua perbuatan keji. Tidak adanya ghirah akan mematikan hati dan semua anggota badan, hingga ia tak lagi memiliki ketahanan untuk menolak perbuatan keji.

Dalam buku Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intelligence) oleh Toto Tasmara dijelaskan bahwa Ghirah adalah energi positif.

Berbeda dengan nafsu syahwat yang didominasi oleh energi hawa negatif, maka ghirah adalah nafsu yang bisa melahirkan rahmat karena hawa yang menguasai fu'ad dan shadr berada dalam energi positif.

Ghirah dapat dilihat pada tindakan membela diri atau jihad fi sabilillah, bekerja tanpa kenal lelah, kerja keras, bersaing, dan dorongan-dorongan positif lainnya. Semua itu adalah bentuk ghirah yang telah dikuasai energi positif.

Ghirah yang sering ditafsirkan sebagai rasa cemburu adalah self defence mechanism, yaitu kekuatan yang menyebabkan seseorang menjadi eksis dan membangun dirinya. Apabila manusia tidak memiliki ghirah, dia akan mati ditindas atau dikuasai hawa yang akan merusak dirinya dan orang lain.

Ghirah kita artikan sebagai energi, kekuatan yang menjadi pendorong hebat untuk kepentingan kemuliaan manusia. Ghirah tersebut bermuatan cinta Ilahi yang sangat hebat dan berbinar-binar dengan sangat
cemerlang.




(dvs/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads