Keadaan Matahari saat Kiamat, Terbit dari Barat dan Ditutupnya Pintu Taubat

Keadaan Matahari saat Kiamat, Terbit dari Barat dan Ditutupnya Pintu Taubat

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Kamis, 14 Des 2023 06:30 WIB
Apocalyptic scenery with ruins of a city
Gambaran hari kiamat. Foto: Getty Images/iStockphoto/mppriv
Jakarta -

Mendekati hari kiamat, dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran. Termasuk bintang, bulan, matahari, dan tata surya. Lalu, bagaimana keadaan matahari saat kiamat?

Ketika kiamat, Allah SWT tidak akan langsung membinasakan semua hal di dunia ini, namun Dia terlebih dahulu akan menunjukkan tanda-tanda kiamat, mulai dari yang kecil sampai besar.

Dijelaskan dalam buku Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Marlina Hidayanti Ansanoor, tanda-tanda kiamat kecil muncul seiring dengan banyaknya bencana alam, seperti longsor, banjir, atau badai. Kemudian, maraknya budak yang melahirkan tuannya, perzinaan dilakukan secara terang-terangan, ilmu agama dihilangkan, dan masih banyak lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, ada pula tanda-tanda kiamat besar yang bisa dilihat dan dirasakan langsung oleh orang-orang di akhir zaman. Seperti rusaknya Ka'bah, munculnya Imam Mahdi, keluarnya Dajjal, dan keadaan matahari yang mengejutkan pada waktu tersebut.

Keadaan Matahari saat Kiamat

Keadaan matahari saat kiamat yang pertama adalah akan muncul dari arah barat, yang normalnya terbit dari timur. Disebutkan dalam buku Tanda Kiamat Besar karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy, ketika matahari sudah terbit dari arah barat maka sudah dipastikan kiamat akan datang tidak lama lagi.

ADVERTISEMENT

Saat matahari sudah terbit dari barat, maka Allah SWT tidak akan menerima keimanan atau taubat siapa pun setelahnya, sebab waktu yang diberikan sudah habis.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-An'am ayat 158 yang berbunyi,

هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّآ اَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ اَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ اٰيٰتِ رَبِّكَ ۗيَوْمَ يَأْتِيْ بَعْضُ اٰيٰتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ اٰمَنَتْ مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِيْٓ اِيْمَانِهَا خَيْرًاۗ قُلِ انْتَظِرُوْٓا اِنَّا مُنْتَظِرُوْنَ ١٥٨

Artinya: "Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, kedatangan Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidak bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dalam masa imannya itu. Katakanlah, 'Tunggulah! Sesungguhnya Kami pun menunggu'."

Ahli tafsir sepakat bahwa ayat di atas khusus menerangkan tentang keadaan matahari saat kiamat yang terbit dari barat.

Makna yang paling menonjol adalah jika matahari sudah terbit dari barat, bukan lagi dari timur, maka seseorang yang sebelumnya tidak beriman, dan kemudian menyadari kebenaran Allah SWT sehingga mencoba untuk beriman, ia tidak akan diterima oleh-Nya.

Pada hari itu, para ahli maksiat serta orang-orang munafik menyadari bahwa janji Allah SWT memang benar. Mereka menyesal dan mencoba untuk menunjukkan keimanannya kepada Allah SWT. Namun itu semua sudah terlambat.

Ketika matahari sudah terbit dari barat, maka pintu taubat Allah SWT sudah ditutup dan Dia tidak menerima keimanan orang-orang lalai lagi. Bahkan, tobatnya seseorang yang tenggelam dalam maksiat dan maksiat dan dosanya juga tidak diterima.

Rasulullah SAW sudah menjelaskan keadaan ini dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, bahwasanya beliau bersabda,

"Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum matahari terbit dari barat. Ketika matahari itu terbit dan manusia melihatnya maka mereka semua menjadi beriman, padahal ketika itu iman sudah tidak bermanfaat lagi bagi seseorang yang tidak beriman sebelum hal itu terjadi." (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads