Musailamah Al Kadzab adalah pembohong yang mengaku nabi di zaman Rasulullah SAW. Ia menggunakan kemahiran sihirnya untuk mendapatkan pengikut.
Disebutkan dalam buku Orang-Orang yang Memusuhi Nabi Muhammad SAW karya Kaha Anwar, Musailamah Al Kadzab memiliki nama asli Musailamah bin Tsumamah bin Kabir bin Habib bin Al-Harits bin Al-Harits bin Hifan bin Dzhul bin Diwal bin Hanifah.
Laki-laki tersebut lebih dikenal sebagai Musailamah Al Kadzab atau Musailama Al-Hanifah sebab ia berasal dari Bani Hanifah. Ia sudah lahir sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Tepatnya di Yamamah, daerah yang terletak di sebelah timur Hijaz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepopuleran atas kenabian palsunya sudah menyebar ke mana-mana karena ia sudah lahir lebih dulu sebelum Rasulullah SAW. Orang-orang bahkan memberi ia gelar Rahman Al-Yamamah.
Suatu waktu, Musailamah Al Kadzab pernah meminta kepada Rasulullah SAW untuk membagi urusan kenabian bersamanya. Ia bersedia untuk meneruskan kenabian bila beliau sudah meninggal. Namun tentu saja kesesatan ini ditolak oleh Nabi Muhammad SAW.
Kesesatan Musailamah Al Kadzab
Musailamah Al Kadzab merupakan orang yang hanya mengaku-aku sebagai nabi utusan Allah SWT padahal tidak benar. Ia sering menebar propaganda mengenai kenabiannya, atau bisa disebut juga dengan dakwah.
Ia memiliki seorang asisten yang bernama Hujair yang bertugas membenarkan kalimat-kalimat yang disampaikan oleh Musailamah Al Kadzab. Dengan pembenaran dari Hujair, banyak orang yang percaya bahwa ucapan Musailamah adalah wahyu Tuhan.
Selain itu, Musailamah Al Kadzab juga bersekongkol dengan Nahar bin Unfuwah Al-Hanafi. Ia kemudian menjadi tangan kanan Musailamah untuk memurtadkan banyak orang dengan ayat-ayat palsu karangannya.
Berikut adalah beberapa contoh ayat palsu karangan Musailamah Al Kadzab yang dimiripkan dengan Al-Qur'an:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكِ بِالْجِبْلِي أَخْرَجَ مِنْهَا نَسْمَةً تَسْعَى مِنْ بَيْنِ شَرَا سِيْفِ وَ حَسَا.
Artinya: "Tidakkah kamu melihat betapa Tuhanmu membuat orang perempuan mengandung? Ia mengeluarkan darinya jiwa yang berjalan. Keluarnya di antara kulit kulit perut sebelah bawah dan kulit perut sebelah atas."
Atau yang berikut ini,
لَقَدْ أَنْعَمَ اللهُ عَلَى الْحُبْلَى، أَخْرَجَ مِنْهَا نَسَمَةً تَسْعَى مِنْ بَيْنِ صِفَاقٍ وَحَشَا.
Artinya: "Sesungguhnya, Allah telah memberi nikmat atas orang perempuan yang hamil. Ia telah mengeluarkan darinya jiwa yang berjalan. Keluarnya di antara kulit perut sebelah bawah dan kulit perut sebelah atas."
Atau juga yang berikut ini,
إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ النِّسَاءَ أَفْوَاجًا وَجَعَلَ الرِّجَالَ لَهُنَّ أَزْوَاجًا فَنُوْلِجُ فِيهِنَّ قَعْسًا إِيْلَاجًا ثُمَّ تُخْرِجُهَا إِذَا شَأْسًا إِخْرَاجًا فَيَنَحْنُ لَنَا سَخَالًا نِتَاجًا.
Artinya: "Allah telah menciptakan orang-orang perempuan berpuak-puak. Dan telah menjadikan orang-orang laki-laki sebagai pasangan untuk mereka. Maka, kami memasukkan kemaluan pada mereka sambil berkedik serta memasukkan benar-benar. Kemudian, kami mengeluarkannya ketika kami mau mengeluarkan. Maka, berbuahlah mereka untuk kami beberapa anak buah."
Kesesatan Musailamah Al Kadzab terus berlanjut. Ia menjadikan tanah Yamamah sebagai tanah suci sebagaimana Makkah dan Madinah. Tentu saja hal ini disambut baik oleh orang-orang Yamamah.
Ia bahkan sempat mengirim surat kepada Nabi Muhammad SAW yang isinya sebagaimana berikut,
"Dari Musailamah, utusan Allah, kepada Muhammad Rasulullah. Kesejahteraan semoga dilimpahkan atas Tuan. Aku telah bersekutu dalam urusan kenabian ini dengan Tuan, dan bagi kami separuh tanah (negeri) dan bagi Quraisy separuh tanah (negeri), tetapi kaum Quraisy adalah kaum yang melampaui batas."
Tentu saja Rasulullah SAW menolak. Beliau membalas surat tersebut dengan memberikan kebenaran dan petunjuk untuk kembali kepada Allah SWT dan ajaran tauhid.
Kesesatan Musailamah Al Kadzab pun semakin menjadi-jadi. Setelah Nabi Muhammad SAW meninggal ia masih hidup, sehingga pengikutnya semakin banyak. Akhirnya, khalifah Abu Bakar AS menindak tegas kesesatan ini dengan mengirim pasukan muslimin untuk memerangi mereka setelah berbagai cara baik diupayakan.
Menukil dari buku Dua Pedang Pembela Nabi SAW karya Rizem Aizid, peperangan ini disebut dengan Perang Yamamah dan dimenangkan oleh kaum muslimin. Sekitar 10.000 atau 21.000 orang murtad berhasil ditumpaskan dan kebenaran kembali ditegakkan.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi