4 Periode Kekhalifahan Islam, Muslim Sudah Tahu?

4 Periode Kekhalifahan Islam, Muslim Sudah Tahu?

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Senin, 11 Des 2023 09:30 WIB
Ilustrasi kafilah suku Quraisy yang melakukan perjalanan dagang dalam dua musim.
Foto: Getty Images/iStockphoto/EP-stock
Jakarta -

Periode kekhalifahan Islam adalah sejarah yang paling signifikan dalam perjalanan agama Islam dan perkembangan peradaban dunia. Kekhalifahan merujuk pada masa pemerintahan para khalifah dalam kepemimpinan politik dalam dunia Islam.

Terdapat empat periode kekhalifahan Islam yang harus diketahui oleh umat muslim. Berikut sejarah lengkapnya.

Periode Kekhalifahan Islam: Khulafaur Rasyidin (632-661 M)

Periode Khulafaur Rasyidin adalah periode kekhalifahan Islam pertama. Kepemimpinan Islam dipegang oleh Khulafaur Rasyidin setelah ditinggal wafat oleh Nabi Muhammad SAW, ungkap Rizem Aizid dalam buku Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para Khulafaur Rasyidin terdiri atas para sahabat Nabi Muhammad SAW, yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq (11-13 H atau 632-634 M), Umar bin Khathab (13-23 H atau 634-644 M), Utsman bin Affan (23-35 H atau 644-656 M), dan Ali bin Abi Thalib (35-40 H atau 656-661 M). Para Khulafaur Rasyidin tersebut memiliki kualitas yang tinggi dan baik dengan sifat yang arif dan bijaksana, berilmu luas dan mendalam, berani bertindak, berkemauan keras, berwibawa, belas kasihan dan kasih sayang, berilmu agama yang sangat luas, serta melaksanakan hukum-hukum Islam.

Abdul Malik Nazhim Abdullah dalam buku Sistem Pemerintahan Khulafaur Rasyidin menyatakan bahwa periode kekhalifahan Islam Khulafaur Rasyidin ini bertahkim kepada Kitab Allah SWT dan sunnah Rasul-Nya. Alasannya karena keterangan Kitab Allah SWT sangat jelas dan Rasulullah SAW datang dengan membawa penjelasan sesuatu yang dibutuhkan tentang urusan agama dan dunia.

ADVERTISEMENT

Periode kekhalifahan Islam masa Khulafaur Rasyidin berakhir setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib, ungkap Mujaldi dalam buku Konsep Legislatif di Indonesia menurut Syariat Islam.

Periode Kekhalifahan Islam: Bani Umayyah (661-750 M)

Mengutip dari sumber buku sebelumnya, setelah berakhirnya periode Khulafaur Rasyidin, dibangunlah pemerintahan Bani Umayyah yang didirikan oleh Mu'awiyah dengan pola kepemimpinan yang cerdik. Khalifah yang menonjol dari Bani Umayyah adadalah Muawiyah (661-680 M), Abdul Malik (685-705 M), Umar bin Abdul Aziz (717-720 M), Hisham (724-743 M), Yazid III (744-747 M).

Latar belakang berdirinya Bani Umayyah menurut Rizem Aizid yaitu karena penolakan pembaiatan Ali bin Abi Thalib, berperang, dan melakukan perdamaian dengan pihak Ali bin Abi Thalib dengan strategi politik yang menguntungkan. Selain itu, keberhasilan pihak Khawarij membunuh Ali bin Abi Thalib juga menyebabkan naiknya Mu'awiyah (pendiri Bani Umayyah).

Meskipun periode Bani Umayyah ini telah mencapai berbagai kemajuan dalam bidang militer, kekuasaan, sastra, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, politik, dan pemerintahan, namun konflik internal yang menimbulkan perang saudara dan faktor eksternal dengan Bani Abbasiyah tidak bisa dielakkan. Hal tersebut menjadi penyebab kehancuran Bani Umayyah.

Periode Kekhalifahan Islam: Bani Abbasiyah (750-1258)

Dikutip dari buku Sejarah 2 karya Sardiman, setelah Bani Umayyah berhasil dikalahkan oleh Abu Abbas, beliau mulai mendirikan kekuasaan Bani Abbasiyah dengan pusat pemerintahan di Baghdad. Pada periode Bani Abbasiyah, perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan seni cukup besar.

Periode Bani Abbasiyah mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Harun Al Rasyid (786-809 M). Baghdad menjadi pusat perdagangan dunia.

Namun Bani Abbasiyah mengalami kemunduran setelah Harun Al Rasyid wafat. Pada masa pemerintahan Hulagu Khan, Istana Baghdad diserang oleh tentara Mongol. Hal tersebut merupakan faktor runtuhnya periode Bani Abbasiyah.

Periode Kekhalifahan Islam: Dinasti Utsmaniyah (1300-1922 M)

Disebutkan dalam buku Selayang Pandang Dinasti Utsmaniyah karya Rizem Aizid, terdapat tiga kerajaan besar yang lahir setelah Bani Abbasiyah runtuh. Tiga kerajaan itu adalah Turki Utsmani (Dinasti Utsmaniyah) di Istanbul, Kerajaan Mughal di India, dan Kerajaan Safawi di Persia. Dinasti Utsmaniyah merupakan dinasti yang terbesar.

Dinasti Utsmaniyah berdiri dengan penguasa pertama Osman Ghazali dengan gelar Osman I (1299-1326 M) setelah wafatnya Sultan Alaudin II dan pecahnya wilayah Kesultanan Seljuk. Dalam kurun waktu enam abad lebih berkuasa, Dinasti Utsmaniyah berhasil menguasai wilayah-wilayah yang sangat luas di beberapa negara wilayah Asia, Afrika, dan Eropa Timur.

Dinasti Utsmaniyah berakhir dengan Mahmud II (1918-1922 M) sebagai penguasa terakhir.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads