Sajadah sudah menjadi bagian dari sholat kaum muslimin. Sebagian muslim bahkan kurang merasa nyaman tanpa hadirnya sajadah. Lantas, apakah sholat sah jika tidak pakai sajadah?
Sebelum membahas mengenai sah atau tidaknya sholat seseorang tanpa sajadah, tentu lebih baik mengetahui apa fungsi dari sajadah yang sebenarnya.
Sajadah pada dasarnya adalah salah satu perangkat sholat. Tujuan digelarnya sajadah ketika hendak melakukan sholat adalah menjaga dan memastikan agar tempat menyembah Allah SWT tetap bersih dan suci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian orang belum merasa puas apabila belum sholat di atas sajadah. Terkadang, sajadah menjadi penyemangat tersendiri untuk mendirikan sholat dan menghadap Allah SWT.
Lantas, bagaimana hukumnya sholat menggunakan sajadah? Lalu, apakah sholat sah jika tidak pakai sajadah? Berikut ulasannya.
Bagaimana Hukumnya Sholat Menggunakan Sajadah?
Mengutip dari buku 15 Konsultasi Syariah: Ambil Untung 100% Bolehkah? Karya Fahrudin, dkk, muslimin menghukumi penggunaan sajadah menjadi tiga macam.
Sebagian muslim berpendapat, penggunaan sajadah untuk sholat adalah haram secara mutlak. Tidak sah apabila seorang muslim sholat namun menjadikan sajadah sebagai alasnya.
Kedua, memakai sajadah hukumnya juga haram, apabila sajadah tersebut memiliki motif dan dapat mengganggu kekhusyukan dalam sholat seorang muslim.
Hukum ketiga mengenai penggunaan sajadah, tikar, atau alas lainnya yang suci adalah boleh. Hal ini berdasarkan hadits-hadits nabi berikut.
Maimunah RA, istri Nabi Muhammad SAW berkata, "Adalah Rasulullah SAW seringkali sholat dengan beralaskan khumrah (tikar kecil)." (HR Bukhari dan Muslim)
Ibnu Abbas RA menunaikan sholat di Bashrah di atas permadaninya, kemudian ia menyampaikan kepada para sahabat yang lain bahwa Rasulullah SAW seringkali sholat di atas permadani. (HR Ibnu Majah)
Bahkan, Rasulullah SAW pernah membentangkan bajunya untuk dijadikan alas sholat ketika cuaca sangat panas sehingga tidak tahan untuk melakukan sujud. (HR Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian, sholat dengan beralaskan sajadah adalah hal yang diperbolehkan dan sah hukumnya sholat seorang muslim tersebut.
Lantas, apakah sholat sah jika tidak pakai sajadah?
Terdapat situasi di mana seorang muslim hendak melakukan sholat namun tidak ada sajadah untuk melapisi dirinya dan tempat sholat. Bagaimana hukumnya? Apakah sholat sah jika tidak pakai sajadah?
Sudah dijelaskan di atas bahwa sholat menggunakan sajadah adalah hal yang diperbolehkan dan kadang malah dianjurkan.
Namun, ada pendapat yang mengharamkan penggunaan sajadah secara mutlak. Jika mengikuti aturan ini, maka sholat menjadi akan menjadi sah jika tidak memakai sajadah.
Ada pula pendapat yang mengatakan jika sajadah yang digunakan banyak motif yang mengganggu, maka sajadah itu tidak boleh dipakai. Jika mengikuti pendapat ini, maka sholat akan lebih sah apabila tidak memakai sajadah.
Oleh sebab itu, orang yang sholat tanpa sajadah termasuk dalam hal yang diperbolehkan juga. Sebab, penggunaan sajadah bukanlah penentu dari sah atau tidaknya sholat seseorang.
Lalu apa yang menentukan sah atau tidaknya sholat seorang muslim?
Ketentuan Dan Syarat Tempat Sholat
Perlu diketahui, sholat sah jika tidak pakai sajadah. Namun, jika berada di tempat yang sekiranya kotor, tidak suci, maupun najis, terlalu panas, terlalu dingin, atau situasi semacamnya, sebaiknya sajadah tetap digunakan.
Mengenai tempat sholat, ada beberapa ketentuan tempat sholat yang harus diperhatikan oleh seorang muslim. Diambil dari buku Shalat: Penjelasan Rinci tentang Hukum dan Tujuan Bersuci dan Shalat dalam Islam karya Fahd Salem Bahammam, syarat tersebut adalah:
1. Sholat tidak boleh di tempat yang mengganggu orang lain, seperti jalanan, koridor, atau mengganggu orang lain atau mengakibatkan kemacetan.
2. Sholat dianjurkan di tempat-tempat yang tidak mengganggu kekhusyukannya, seperti ada gambar, suara gaduh, atau alunan musik.
3. Tidak sholat di tempat bermaksiat, seperti diskotik atau klub malam.
Syarat Sah Sholat
Apabila syarat sah tempat sholat adalah tidak mengganggu orang lain, berada di tempat yang tenang dan khusyuk, serta tidak di tempat maksiat, maka apa saja syarat sah sholat itu sendiri?
Disebutkan dalam Buku Praktis Panduan Sholat Wajib-Sunnah oleh Abu Sakhi, syarat sah sholat ada empat, di antaranya:
1. Sebelum sholat wajib bersuci, baik dengan wudhu, tayammum, atau mandi janabah.
2. Syarat sah sholat kedua adalah mengetahui bahwa waktu sholat sudah tiba. Apabila sholat dilakukan sebelum waktu yang sudah ditentukan, maka sholat itu menjadi tidak sah dan wajib diulangi setelah masuk waktunya.
3. Wajib bagi seorang muslim untuk menutup auratnya ketika sholat.
4. Seorang muslim harus menghadap kiblat ketika sholat.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama
4 Sifat Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani