Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Salah satu dosa kabair yang terbesar di sisi Allah pada hari kiamat adalah menyekutukan Allah, membunuh seorang mukmin secara tidak sah (menurut syariat), melarikan diri dari medan jihad fi sabilillah pada waktu penyerbuan, mendurhakai orang tua, menuduh perempuan suci melakukan perbuatan keji, belajar ilmu sihir, makan uang riba, dan makan harta anak-anak yatim." (HR Ibnu Hibban)
Al Hafidz Ibnu Hajar melalui kitab Al-Fath menyebut bahwa uququl walidain diartikan sebagai apa pun yang dilakukan oleh seorang anak yang dapat menyakiti kedua orang tuanya, baik dari segi perkataan maupun perbuatan. Namun, perlu dipahami jika perselisihan antara anak dan orang tua terjadi hanya di hati tanpa diungkapkan atau dilakukan, maka hal ini dianggap wajar.
Mengutip buku Akidah Akhlak susunan Fida' Abdillah dan Yusak Burhanudin, durhaka adalah tindakan, berbeda dengan gerak hati yang sulit diatur oleh manusia.
Lantas, apa saja yang termasuk ke dalam bentuk uququl walidain?
Bentuk-bentuk Uququl Walidain
Berikut sejumlah perilaku yang tergolong ke dalam bentuk uququl walidain seperti dikutip dari buku Surga yang Terlupakan terbitan Wahyu Qolbu.
1. Mencela Orang Tua
Mencela orang tua termasuk ke dalam tindakan yang tergolong dosa besar. Dari Abdullah bin Amr, Nabi SAW bersabda:
"Termasuk dosa besar, yaitu seorang anak yang mencela kedua orang tuanya," mereka bertanya, "Ya Rasulullah adakah orang yang mencela kedua orang tuanya?" beliau menjawab, "Ya, seseorang mencela bapaknya, seseorang mencela ibu orang lain, dan orang laint ersebut mencela ibunya." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Mengeluarkan Perkataan 'Ah' dan Semacamnya
Saking penting dan tingginya derajat orang tua dalam Islam, mengucap perkataan ah dan semacamnya bahkan dilarang. Allah SWT berfirman dalam surah Al Isra ayat 23,
Ϋ ΩΩΩΩΨΆΩΩΩ° Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΨΉΩΨ¨ΩΨ―ΩΩΩΨ§Ϋ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§Ω Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ¨ΩΩ±ΩΩΩΩΩ°ΩΩΨ―ΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΨΩΨ³ΩΩ°ΩΩΨ§ Ϋ Ψ₯ΩΩ ΩΩΨ§ ΩΩΨ¨ΩΩΩΨΊΩΩΩΩ ΨΉΩΩΨ―ΩΩΩ Ω±ΩΩΩΩΨ¨ΩΨ±Ω Ψ£ΩΨΩΨ―ΩΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ£ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ£ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΩΩΩΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ±ΩΩΩ ΩΨ§
Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
3. Berani Memerintah Orang Tua
Tidak diperkenankan bagi kaum muslimin untuk memerintah orang tuanya, terlebih jika mereka dalam kondisi sakit atau lemah fisik. Tindakan ini termasuk bentuk uququl walidain dan tidak dibenarkan.
4. Melihat Orang Tua dengan Tatapan Sinis
Menampilkan wajah yang sinis terhadap orang tua sama artinya dengan merendahkan dan menghina mereka. Hal ini sama artinya dengan tindakan uququl walidain.
5. Lepas Tanggung Jawab untuk Merawat Orang Tua
Orang tua berkewajiban untuk merawat, mendidik dan menafkahi anaknya. Meski demikian, selayaknya manusia mereka akan menua.
Keadaan dapat berbalik, di usia senjanya fisik dan mental orang tua tidak lagi mendukung mereka untuk mencari nafkah. Oleh karena itu, sebagai seorang anak maka kita berkewajiban merawatnya di masa tua dan tidak lepas tanggung jawab.
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana