Susunan Bacaan Wirid setelah Salat Lima Waktu

Susunan Bacaan Wirid setelah Salat Lima Waktu

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Minggu, 26 Nov 2023 16:00 WIB
ilustrasi berdoa
Ilustrasi membaca wirid setelah salat lima waktu. (Foto: Getty Images/AleksandarGeorgiev)
Jakarta -

Susunan bacaan wirid sudah banyak diterangkan dalam buku-buku Islam. Tapi yang jadi pertanyaan, sebelum wirid baca apa dulu?

Wirid adalah salah satu rangkaian ibadah yang sering dilakukan oleh umat Islam. wirid adalah kegiatan membaca zikir yang biasanya dilakukan sesudah menunaikan ibadah salat.

Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam: Fikih untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh Zainal Muttaqin, wirid sendiri adalah bacaan-bacaan, baik berupa zikir atau doa, yang dibaca setiap hari oleh kaum muslimin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengamalkannya, seorang muslim harus mengikuti beberapa urutan terlebih dahulu. Berikut urutannya.

Sebelum Baca Wirid Baca Apa Dulu?

Dinukil dari sumber sebelumnya, ketika seseorang sudah menunaikan ibadah salat wajib lima waktu, maka hendaknya ia membaca wirid.

ADVERTISEMENT

Sebelum baca wirid, baca syahadat terlebih dahulu sambil mengusapkan tangan kanan pada wajah setelah mengucapkan salam yang kedua.

Hal ini didasarkan pada sebuah hadits yang berbunyi,

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَضَى صَلَاتَهُ مَسَحَ جَيْتَهُ بِيَدِهِ الْيُمْنَى ثُمَّ قَالَ : أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ اللَّهُمَّ أَذْهِبْ عَنِّي الْهَمَّ وَالْخَزَنَ

Artinya: Dari Anas RA, ia berkata, "Rasulullah RA setelah selesai menunaikan salatnya beliau mengusap dahinya dengan tangan kanannya kemudian mengucapkan:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ اللَّهُمَّ أَذْهِبْ عَنِّى الْهَمَّ وَالْخَزَنَ

"(Saya bersaksi sesungguhnya tiada tuhan kecuali Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang: Ya Allah hindarkanlah saya dari rasa sedih dan duka)."

Setelah membaca syahadat umat Islam bisa membaca doa dan zikir lainnya. Berikut susunan wirid selengkapnya.

Susunan Bacaan Wirid

Setelah membaca syahadat, seorang muslim perlu melanjutkan wiridnya dengan membaca beberapa doa dan zikir, di antaranya:

1. Istighfar Tiga Kali

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Latin: Astaghfirullah halazim alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaih

Artinya: "Saya memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tiada tuhan kecuali Dia Zat Yang Hidup dan Yang Berdiri sendiri dan saya bertobat kepada- Nya."

2. Tahlil

Membaca tahlil sebanyak 10 kali. Dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi terdapat sebuah hadits yang berasal dari Abu Ayyub al-Anshari RA dari Nabi SAW, beliau bersabda,

"Barang siapa mengucapkan, 'Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu' sepuluh kali, maka ia seperti memerdekakan empat orang dari keturunan Nabi Ismail." (Muttafaq 'alaih)

Dalam suatu riwayat bacaan tahlil ini antara lain sebagai berikut:

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُنِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Latin: Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumitu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir

Artinya: "Tidak ada tuhan kecuali Allah sendiri, tidak ada sekutu bagi-Nya; Bagi-Nya- lah segala kekuasaan dan bagi-Nya segala puji. Dia Zat Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu."

3. Bacaan Wirid 1

اللهُم أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ وَإِلَيْكَ يَعُودُ السَّلَامُ فَحَيْنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Latin: Allahumma antas salaam wa minkas salaam wa ilaika ya'uudus salaamu fahainaa rabbanaa bissalaami wa adjilnaal jannata daaras salaam tabaarakta rabbanaa wata'aalaita yaa dhal jalaali wal ikraam

Artinya: "Ya Allah Engkaulah keselamatan (Zat Yang Maha Sejahtera), dan dari Engkaulah keselamatan, dan kepada Engkaulah akan kembali keselamatan. Maha hidupkanlah kami wahai Tuhan kami dengan selamat, dan masukkanlah kami ke dalam surga tempat keselamatan. Engkau Maha Suci wahai Tuhan kami dan Engkau Mahaluhur wahai Zat yang mempunyai sifat keagungan dan kemuliaan."

4. Bacaan Wirid 2

اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِ مِنْكَ الْجَد

Latin: Allahumma laa maani'a limaa a'thaita walaa mu'thiya limaa mana'ta walaa raadda limaa qadhaita walaa yanfa'u dhaljadi minkal jad

Artinya: "Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau larang, dan tidak ada yang dapat menolak terhadap apa yang telah Engkau tentukan, dan tidaklah bermanfaat kepada orang yang mempunyai derajat/kedudukan (jika ada) derajat/kedudukan dari-Mu."

5. Ayat Kursi

Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Nasa'i dan Thabrani, apabila seorang muslim membaca ayat kursi sehabis salat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian. Bacaan ayat kursi terdapat dalam surah Al Baqarah ayat 255. Berikut bacaannya.

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمَ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِةٍ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Latin: Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup. Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi Mahabesar."

6. Membaca Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq, dan Surah An-Nas

Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa'i, dari 'Uqbah bin 'Amr mengatakan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan hal yang demikian.

7. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir Sebanyak 33 Kali

Abu Hurairah RA mengatakan, Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa membaca tasbih sebanyak 33 kali setiap akhir salat, kemudian membaca tahmid sebanyak 33 kali dan membaca takbir 33 kali, hingga jumlahnya 99 kali, kemudian untuk mencukupkan seratus dibacanya:

لا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

(Laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syaiin qadiir)

maka diampuni kesalahan-kesalahannya, walau sebanyak buih di laut." (HR Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)




(rah/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads