Puluhan pemukim Israel kembali menyerbu kompleks Masjidil Aqsa. Mereka juga menggelar lagi ritual Talmud di dekat Dome of the Rock.
Pemukim Israel memasuki kompleks Masjidil Aqsa di Yerusalem pada Selasa (14/11/2023) pagi waktu setempat, lapor kantor berita Palestina, WAFA. Sumber lokal menyebut, mereka berada di bawah perlindungan polisi pendudukan Israel.
Menurut para saksi mata, sejumlah pemukim Israel tampak memasuki Masjidil Aqsa dalam kelompok terpisah. Mereka melakukan tur provokatif di halaman masjid, menerima penjelasan tentang dugaan "Kuil Yahudi", dan menggelar ritual Talmud di dekat Dome of the Rock.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa serupa dengan aktivitas yang sama juga terjadi sebelumnya. Dalam beberapa laporan, WAFA menyebut puluhan pemukim Israel telah menyerbu kompleks Masjidil Aqsa setelah situs suci tersebut dikuasai polisi pendudukan Israel.
Polisi Israel menduduki Masjidil Aqsa dan menutup aksesnya bagi umat Islam pada Selasa (24/10/2023) dini hari. Ini terjadi setelah meletusnya konflik Hamas Palestina dan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Sejak saat itu, pihak berwenang Israel terus melakukan pembatas ketat dan melarang warga Palestina memasuki Masjidil Aqsa termasuk untuk salat Jumat. Menurut laporan kantor berita Anadolu, Jumat (10/11/2023), ratusan warga Palestina terpaksa menunaikan salat Jumat di jalan-jalan dekat kawasan Kota Tua Yerusalem setelah dilarang memasuki Masjidil Aqsa.
Seorang pejabat Departemen Wakaf di Yerusalem yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa Masjidil Aqsa tampak kosong setelah adanya kontrol ketat Israel terhadap jalan-jalan.
Pihak Israel tidak memberikan komentar terkait alasan pembatasan akses umat Islam ke Masjidil Aqsa untuk menunaikan salat.
Berdasarkan status quo yang berlaku untuk kompleks Masjidil Aqsa, umat non-Muslim boleh mengunjungi kompleks tersebut, namun hanya umat Islam yang boleh menunaikan ibadah di sana.
Sementara itu, aturan hukum Yahudi melarang orang Yahudi memasuki kompleks Masjidil Aqsa yang mereka sebut sebagai Temple Mount. Alasannya karena sifat suci dari situs tersebut.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal