Utsman bin Affan RA merupakan salah satu sahabat Nabi SAW yang memiliki julukan khusus. Julukan Utsman bin Affan RA ini diperoleh ketika dia menikahi putri Rasulullah SAW.
Dikutip dari buku Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi karya Muhammad Raji Hasan Kinas, Utsman bin Affan RA berasal dari suku Quraisy keturunan bani Umawi. Utsman bin Affan RA adalah Khulafaur Rasyidin ketiga setelah Umar bin Khattab RA.
Ayah Utsman bin Affan RA bernama Affan bin Abu al-Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdu Manaf. Ibunya bernama Urwa binti Kuraiz, dan ibunda Urwa adalah Al-Baydha binti Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad SAW).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Julukan Utsman bin Affan
Julukan Utsman bin Affan RA adalah Dzunnurain. Dzunnurain artinya Pemilik Dua Cahaya, ungkap Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam buku Biografi Utsman bin Affan.
Utsman bin Affan RA mendapat julukan Dzunnurain karena ia menikahi dua putri Nabi SAW. Menurut sejarah, belum ada seorang laki-laki yang menikah dengan dua putri Nabi SAW sejak Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS sampai datang hari kiamat kecuali Utsman RA. Dua putri Rasulullah SAW yang menikah dengan Utsman bin Affan RA yaitu Ruqayah RA dan Ummu Kultsum RA.
Pendapat lain menyatakan bahwa Utsman bin Affan RA mendapat julukan Dzunnurain karena ia memperbanyak membaca Al-Qur'an pada setiap malam ketika salat, Al-Qur'an satu nur (cahaya) dan salat qiyamul lail satu nur.
Pernikahan Utsman bin Affan dengan Ruqayah binti Rasulullah
Utsman bin Affan RA memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Setelah keislamannya, kaum muslimin menyambutnya dengan penuh suka cita karena telah diikat dengan tali cinta dan persaudaraan berdasarkan iman. Setelah itu, Allah SWT memuliakan Utsman bin Affan RA dengan menikahi Ruqayah RA, putri Rasulullah SAW.
Sebelumnya, Rasulullah SAW telah menikahkan Ruqayah RA dengan Utbah bin Abu Lahab, sedangkan adiknya, Ummu Kultsum RA, dinikahkan dengan Utaibah bin Abu Lahab.
Namun Utbah dan Utaibah menceraikan istri mereka sebelum sempat melakukan hubungan badan. Utbah dan Utaibah melakukan perceraian tersebut atas perintah dari orang tua mereka karena turunnya surah Al-Masad atau surah Al-Lahab ayat 1-5 yang artinya,
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka), (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal."
Setelah mereka cerai, Utsman bin Affan RA menyambut Ruqayah RA dengan penuh suka cita. Dengan segera, Utsman RA berkhitbah kepadanya dan Rasulullah SAW pun menikahkan Ruqayah RA dengan Utsman bin Affan RA. Dari pernikahannya dengan Ruqayah, Utsman RA dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Abdullah.
Pernikahan Utsman bin Affan dengan Ummu Kultsum binti Rasulullah
Mengutip buku Utsman bin Affan RA karya Abdul Syukur al-Azizi, Ruqayah jatuh sakit sehingga ia wafat pada tahun 2 Hijriyah. Sepeninggah Ruqayah RA, Umar bin Khathab RA menawarkan kepada Utsman RA untuk menikah dengan putrinya, Hafshah binti Umar RA yang kehilangan suaminya pada pertempuran Badar. Namun Utsman RA menolaknya secara halus karena ia masih berduka.
Utsman RA pun datang kepada Rasulullah SAW atas kekecewaannya. Rasulullah SAW menenangkan Utsman RA bahwa ia akan Hafshah RA akan mendapatkan lelaki yang lebih baik daripada Utsman RA, begitu juga dengan Utsman RA.
Perkataan Rasulullah SAW itu benar adanya, Rasulullah SAW meminang Hafshah RA untuk diri beliau dan beliau menikahkan Utsman bin Affan RA dengan Ummu Kultsum RA. Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabi'ul Awal tahun ketiga setelah hijrah.
Pernikahan Utsman bin Affan RA dengan Ummu Kultsum RA hanya berlangsung selama enam tahun. Kebahagiaan rumah tangga tersebut berakhir karena Ummu Kultsum RA wafat pada bulan Sya'ban tahun kesembilan setelah hijrah, tanpa meninggalkan seorang anak pun.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza