Ini Golongan Orang yang Tidak Dihiraukan Allah SWT pada Hari Kiamat Kelak

Ini Golongan Orang yang Tidak Dihiraukan Allah SWT pada Hari Kiamat Kelak

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 27 Okt 2023 06:30 WIB
Concept image of the earth Slowly Burning with pollution, showing North central and south america. Earth based on Nasa image.
Ilustrasi kiamat (Foto: iStock)
Jakarta -

Ada sejumlah golongan orang yang tidak dihiraukan oleh Allah SWT ketika kiamat. Hari akhir atau kiamat adalah momen di mana berakhirnya seluruh kehidupan di alam semesta.

Terkait kapan terjadinya, tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui akan hal ini. Allah SWT berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 63,

يَسْـَٔلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُوْنُ قَرِيْبًا ٦٣

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Orang-orang bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang hari kiamat. Katakanlah bahwa pengetahuan tentang hal itu hanya ada di sisi Allah." Tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat."

Tanda kiamat sendiri termuat dalam sejumlah dalil, salah satunya Shahih Bukhari dari hadits Atha' bin Yasar dari Abu Hurairah RA. Hadits ini turut dinukil Imam Ibnu Katsir dalam kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim.

ADVERTISEMENT

Dikisahkan, seorang Arab Badui bertanya kepada Rasulullah SAW, "Kapan kiamat?" Beliau bersabda, "Jika amanah disia-siakan, tunggulah kehancurannya." Orang itu bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana menyia-nyiakan amanah itu?" Beliau bersabda, "Jika suatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya." (HR Bukhari)

Berkaitan dengan itu, ada sejumlah golongan yang tidak dihiraukan oleh Allah SWT ketika kiamat datang. Siapa saja? Berikut bahasannya yang dinukil dari buku Ensiklopedia Kiamat susunan Tim Gema Insani.

Orang yang Tidak Dihiraukan Allah SWT ketika Kiamat

Terkait golongan yang tidak dihiraukan oleh Allah SWT ini disebutkan dalam sebuah hadits Shahih Muslim.

"Ada tiga orang yang nanti pada hari kiamat tidak akan diajak bicara oleh Allah dan mereka mendapatkan siksa yang pedih: (1) orang yang mempunyai kelebihan air di gurun pasir, tetapi tidak mau memberikannya kepada musafir, (2) orang yang membuat perjanjian dengan orang lain untuk menjual barang dagangan sesudah Ashar; ia bersumpah demi Allah bahwa telah membeli barang itu dengan harga sekian dan orang lain itu mempercayainya, padahal sebenarnya tidak begitu, (3) orang yang berbaiat kepada pemimpin untuk kepentingan dunia. Jika sang pemimpin memberikan keuntungan duniawi kepadanya, ia penuhi janjinya; jika tidak, ia tidak memenuhi janjinya." (HR Bukhari, At Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Imam Ahmad)

Dalam redaksi berbeda yang tercantum pada kitab Riyadhush Shalihin, diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda:

"Ada tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula menganggap mereka sebagai orang bersih (dari dosa), juga tidak bersedia melihat mereka itu, bahkan mereka akan memperoleh siksa yang pedih sekali; (1) orang tua yang berzina, (2) raja (pemimpin negara) yang suka berbohong, dan (3) orang miskin yang sombong." (HR Muslim)

Selain tiga golongan di atas, ada juga golongan lainnya yang disebut paling buruk kedudukannya pada hari kiamat kelak dan disebutkan dalam hadits. Pertama, manusia yang ditakuti karena kejahatannya.

Hal ini disebutkan oleh Aisyah RA dari Rasulullah SAW bersabda,

"Wahai 'Aisyah, sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat kelak adalah orang yang ditinggalkan oleh manusia karena takut akan kejahatannya." (HR Muslim)

Kedua, orang yang menggadaikan akhiratnya untuk urusan dunia. Hal ini bersanda dari hadits yang berasal dari Abu Umamah, Nabi SAW bersabda:

"Di antara orang yang paling buruk kedudukannya pada hari kiamat adalah seseorang hamba yang menghancurkan akhiratnya demi merebut dunia milik orang lain." (HR Ibnu Majah)

Lalu yang ketiga adalah suami yang mengumbar urusan ranjangnya. Al-Allamah Asy-Syaikh Al-Utsaimin melalui Syarah Hilyah Thalibil Ilmi menjelaskan terkait hal ini.

Dari Abi Said al-Khudri RA, "Orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah SWT pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang berhubungan dengan istrinya, kemudian ia menyebarkan rahasianya (apa yang diperbuatnya)." (HR Muslim dan Abu Dawud)

Keempat atau terakhir adalah orang yang menjumpai kiamat dalam keadaan hidup. Dalam An-Nihayah fi al-Fifan wa al-Malahim, Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa seburuk-buruknya manusia adalah orang yang menjumpai hari kiamat dalam keadaan hidup. Ia menukil hadits yang menyebut,

"Sesungguhnya, orang tua renta berkata, 'Aku pernah mendapati manusia mengatakan: 'Tidak ada tuhan selain Allah.' Selanjutnya, keadaan semakin gawat dan kondisinya semakin bertambah serius sehingga zikir kepada Allah di bumi ditinggalkan dan dilupakan secara keseluruhan sehingga tidak lagi dikenali di bumi. Itulah seburuk-buruknya manusia dan pada mereka kiamat terjadi."

Sementara itu, dalam hadits Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas disebutkan bahwa hari kiamat akan terjadi pada seburuk-buruknya manusia.

Rasulullah SAW bersabda,

"Manusia semakin bertambah kikir, zaman semakin bertambah keras, dan kiamat tidak terjadi, kecuali kepada seburuk-buruknya manusia." (HR Ibnu Majah dan Abu Ya'la al-Maushuli)

Naudzubillah min zaalik. Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan di atas, Aamiin.




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads