Kasus Islamofobia termasuk ancaman, serangan kekerasan, hingga pelecehan online telah mengalami peningkatan di Amerika Serikat (AS). Otoritas terkait mencatat, peningkatan ini terjadi sejak serangan Israel ke Jalur Gaza merebak pada 7 Oktober 2023.
Dewan Hubungan Amerika-Islam atau Council on American Islamic Relations (CAIR) menerima total 774 pengaduan yang didasari dengan Islamofobia dan bias terhadap warga Palestina. CAIR adalah organisasi advokasi dan hak-hak sipil muslim terbesar di AS.
"CAIR telah menerima 774 pengaduan, termasuk laporan insiden bias, sejak meningkatnya kekerasan di Israel dan Palestina pada 7 Oktober," demikian keterangan CAIR pada Rabu (25/10/2023), dikutip Kamis (26/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, pengaduan kepada Kantor Pusat Nasional CAIR, pihaknya menerima 110 laporan antara 7-24 Oktober 2023. Jumlah tersebut hampir tiga kali lipat dari jumlah rata-rata pengaduan pada tahun 2022 dalam jangka waktu yang sama.
"Jumlah pengaduan tersebut merupakan gelombang pengaduan terbesar yang pernah terjadi sejak Desember 2015, setelah Donald Trump (mantan Presiden AS) membatasi umat Islam untuk masuk ke negaranya," kata CAIR dalam pernyataannya.
Meski demikian, CAIR menambahkan, angka tersebut dimungkinkan tidak dapat mewakili semua kasus yang terjadi secara nasional. Sebab, dijelaskan CAIR, muslim yang menjadi sasaran kebencian dan diskriminasi kerap kali takut melapor karena adanya potensi reaksi balik.
Hal ini sejalan dengan penelitian pada 2021 dengan tajuk Islamophobia through the Eyes of Muslims yang dilakukan University of California Berkeley menemukan bahwa 85 persen muslim yang menjadi korban kekerasan memilih untuk tidak melaporkan kasus yang dialaminya.
"Siapa pun yang mempunyai hati nurani harus sangat prihatin dengan peningkatan keluhan yang tiba-tiba ini di tengah maraknya kefanatikan anti-Muslim dan rasisme anti-Palestina," kata Direktur Penelitian dan Advokasi CAIR Corey Saylor.
Menurutnya, diperlukan peran pejabat publik untuk mengambil aksi agar gelombang kebencian yang melanda AS tidak lepas kendali.
"Hal ini termasuk mengakhiri kekerasan yang mengerikan di luar negeri sebelum membahayakan lebih banyak orang yang tidak bersalah di sini dan di dalam negeri," katanya.
CAIR menerima laporan dari seorang pria Palestina berusia 18 tahun yang diduga diserang di Brooklyn hingga penikaman terhadap seorang anak laki-laki muslim berusia 6 tahun di Illinois. Menurut pihak berwenang AS, korban terseut menjadi sasaran karena dia adalah warga Amerika keturunan Palestina.
Selain itu, CAIR menerima pengaduan berupa ancaman penembakan pada dua pria muslim di Illnois, sebuah rumah keluarga Palestina di Colorado ditembaki oleh pria bersenjata, maupun penangkapan anggota dewan kota karena membawa senjata pada demonstrasi pro-Palestina di New York.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal