Sum'ah merupakan derivasi dari sifat riya. Artinya, sifat sum'ah termasuk dalam kategori riya yang bisa muncul ketika kita menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Sebagaimana halnya riya, sum'ah juga merupakan lawan dari ikhlas. Artinya, orang yang sum'ah adalah orang yang paling tidak ikhlas dalam beribadah. Sehingga hukumnya bagi orang yang sum'ah, yaitu masuk dalam kategori syirik.
Pengertian Sum'ah
Kata sum'ah berasal dari bahasa Arab yang berarti ingin didengar. Mengutip buku Kesalahan-Kesalahan dalam Tahajjud, Dhuha, dan Hajat yang Membuatmu Sulit Kaya dan Tidak Baik oleh Sayyid M. Dzikir H., menurut pengertian agama sum'ah adalah aktivitas ibadah kepada Allah SWT yang dikerjakan oleh seseorang agar didengar oleh orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menukil buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh Drs. H. Masan AF, M.Pd, sum'ah adalah sifat suka menceritakan amal perbuatan agar didengar orang dengan maksud untuk mendapat simpati atau pujian. Sum'ah adakalanya timbul karena ingin mendapat pujian, contohnya sering mengikuti ibadah salat berjamaah di masjid agar dinilai sebagai orang yang saleh.
Sebagaimana kalam Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 264:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu licin yang di atasnya ada debu, lalu batu itu diguyur hujan lebat sehingga tinggallah (batu) itu licin kembali. Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir."
Baca juga: Begini Cara Mengobati dan Mencegah Riya |
Perbedaan Sum'ah dengan Riya
Mengutip buku 20 Jalan Keberuntungan dan 20 Penyebab Kerugian, perilaku sum'ah sering disandingkan dengan riya, jika dilihat dari artinya memang memiliki kemiripan. Namun, jika ditelaah lebih dalam, sum'ah dan riya memiliki perbedaan.
Sum'ah berasal dari bahasa Arab sami'a yang artinya mendengar. Secara istilah sum'ah memiliki arti beramal supaya diperdengarkan oleh orang lain.
Sementara, riya berasal dari kata ru'yah yang maknanya penglihatan. Oleh sebab itu menurut bahasa, Riya ialah menampakkan ibadah agar dilihat oleh manusia, lalu mereka memuji pelaku amal tersebut.
Antara sum'ah dengan riya terdapat perbedaan yang sangat jelas. Sum'ah berkaitan dengan indra telinga, sementara riya berkaitan dengan indra mata. Ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadis berikut:
مَنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللَّهُ بِهِ، وَمَنْ يُرَائِي يُرَائِي اللَّهُ بِهِ
Artinya: "Siapa yang memperdengarkan amalanya (kepada orang lain), Allah akan memperdengarkan (bahwa amal tersebut bukan untuk Allah). Dan siapa saja yang ingin mempertontonkan amalnya, maka Allah akan mempertontonkan aibnya (bahwa amalan tersebut bukan untuk Allah). (HR. Bukhari)
Bahaya Sum'ah
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahayanya sifat sum'ah. Oleh karena itu, apabila kita tidak mampu menjaga hati kita dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, maka jangan heran apabila penyakit hati tersebut menyerang kita.
Mengutip buku Ilmu Tasawuf oleh Dr. H. Imam Hanafi, M.Ag., berikut ini beberapa bahaya atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh sifat sum'ah:
1. Dimurka oleh Allah SWT
Hal ini seperti telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa Nabi telah bersabda:
"Barangsiapa yang merasa sombong akan dirinya atau angkuh dalam berjalan, dia akan bertemu dengan Allah 'azza wa jalla dalam keadaan Allah murka terhadapnya." (HR. Ahmad)
2. Dikucilkan dalam Pergaulan Masyarakat
Tidak ada hukuman yang lebih pantas bagi orang yang memiliki sifat sum'ah selain dikucilkan oleh masyarakat. Hal ini dapat kita pahami, karena tidaklah mungkin seseorang akan dihormati atau minimal dilibatkan dalam kehidupan masyarakat apabila orang tersebut memiliki sifat sum'ah.
3. Tidak Akan Memiliki Ketenangan Jiwa
Apabila seseorang telah jauh dari rahmat Allah dan telah dikucilkan dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat sifat sum'ah yang dimiliki, maka dia akan senantiasa diliputi suasana kegelisahan. Hidupnya tidak akan tentram, perasaannya akan selalu diliputi rasa cemas dan khawatir. Gemilang harta dan kedudukan yang dimiliki tidak akan mampu mengobati kegelisahan.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi